Ratusan hektare sawah di Kecamatan Pandeglang terendam banjir imbas cuaca ekstrem yang terjadi di Pandeglang, Banten. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang menyebut ada 1.645 hektare sawah terancam gagal panen bila intensitas hujan tinggi masih terjadi.
"Yang terancam gagal (panen) 1.645 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang Nasir kepada wartawan, Jumat (30/12/2022).
Nasir mengatakan ada delapan kecamatan di Pandeglang yang sawahnya terkena dampak banjir. Dia mengatakan, di 8 kecamatan itu, ada 957 hektare sawah yang terendam banjir.
"Catatan kami, laporan update hari ini, yang melaporkan terkena banjir ada di delapan kecamatan, meliputi Pagelaran, Sobang, Panimbang, Picung, Bojong, Sukaresmi, Sindangresmi, dan Patia. Yang terkena seluas 957 hektare," ungkapnya.
Nasir mengatakan pihaknya akan memberikan benih bibit cadangan kepada para petani bila ada yang mengalami gagal panen akibat banjir. Bibit cadangan itu akan diusulkan Pemkab Pandeglang ke pemerintah pusat.
"Dinas Pertanian akan berusaha mengusulkan bibit pengganti. Biasanya pemerintah pusat punya bibit benih cadangan. Kalau terjadi bencana, kita bisa mengakses itu," katanya.
Selain itu, Nasir mengatakan para petani bisa mendapatkan asuransi jika pada saat masa tanam padi mengikuti program Jasindo. Nantinya, kata Nasir, petani akan mendapatkan ganti rugi Rp 6 juta per hektare jika padi yang ditanam gagal panen.
"Begitu ada banjir kayak gini, nanti rusak dibayar oleh Jasindo Rp 6 juta per hektarenya," ujarnya.
Nasir mengaku belum menghitung jumlah kerugian yang dialami jika gagal panen itu terjadi. "Belum menghitung ke sana, apalagi padinya masih 30 harian," tuturnya.
(whn/whn)