3 Pekan Berlalu Kabar Bocah Jakpus Diculik Pemulung Masih Misterius

3 Pekan Berlalu Kabar Bocah Jakpus Diculik Pemulung Masih Misterius

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 27 Des 2022 21:30 WIB
Penculikan bocah oleh pria misterius dengan bajaj di Jakpus (dok. tangkapan layar)
Penculikan bocah oleh pria misterius dengan bajaj di Jakpus (dok. tangkapan layar)
Jakarta -

Seorang bocah berinisial MA (6) jadi korban penculikan oleh seorang pria yang dikenal sebagai pemulung. Sudah tiga pekan berlalu, kabar bocah ini masih misterius.

Pelaku membawa MA dari kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Rabu (7/12). Pemulung tersebut menculik MA dengan menumpangi bajaj.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, tampak pelaku datang menumpangi bajaj bahan bakar gas (BBG) berwarna biru. Dari rekaman tersebut, terekam pelaku turun dan meninggalkan bajaj pada pukul 10.10 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayah MA, T (48), mengatakan pelaku sempat membeli ikan di kios tempatnya berjualan. T baru 3 bulan mengenal pelaku.

Setelah itu, pelaku bertanya soal minuman dan makanan. Hal itu terjadi sebelum pelaku membawa MA pergi.

ADVERTISEMENT

"Awalnya dia (pelaku) datang ke kios saya, terus dia nanya sama anak saya (kakak MA). 'Mbak, ada teh manis nggak' dia bilang gitu," kata T.

Namun, teh yang ditanya pelaku tidak tersedia di kiosnya. Masih pada waktu yang sama, pelaku kembali bertanya, apakah di kios menjual nasi atau tidak. Namun, lagi-lagi saat itu di kios T tidak tersedia nasi.

"Akhirnya anak saya pergi beli beras, nggak lama, balik untuk masak nasi. Si pemulung itu ngomong sama anak saya, ya udah nanti saya mau beli ayam kentucky dulu, jadi kita bisa makan bareng di sini, katanya gitu," sambungnya.

Setelah itu, pelaku pergi mengajak MA membeli ayam goreng tepung yang lokasinya tak jauh dari kios. Ayah korban mengatakan penjual ayam goreng sempat bertanya terkait hubungan pelaku dengan korban.

"Sampai di tempat dia beli kentucky, sempat ditanya sama yang jualan, MA ini siapa? Anak saya tuh yang ditanya yang kecil. Nah yang jawab itu si pelaku, 'saya mamangnya MA.' Terus ditanya lagi, mamang dari mananya? Dari ayah apa dari ibu? Kata pelaku 'dari ibu' dia bilang gitu," cerita T.

Setelah membeli ayam goreng, pelaku dan korban tak kembali ke kios ayah korban. Pelaku mengajak MA naik ke bajaj.

Setelah dua hari anak tak kembali, orang tua (ortu) lalu melaporkan anaknya yang hilang ke Polres Metro Jakarta Pusat. Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut.

Identitas Pemulung Berbeda-beda

Polisi menyebut identitas pemulung berbeda-beda. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan hal tersebut didapat dari hasil interogasi awal beberapa orang, termasuk orang tua korban.

"Karena kan keterangannya dari nama saja berbeda-beda. Beberapa orang yang kita interogasi, namanya berbeda," kata Komarudin saat dihubungi, Kamis (22/12/2022).

Dari hasil interogasi, beberapa orang mengatakan inisial pelaku H, namun sebagian lain mengatakan inisialnya Y.

Komarudin menuturkan hingga kini polisi masih mencari pembanding CCTV untuk membuat sketsa pelaku sebelum nantinya dicocokkan dengan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Polisi Sisir Lapak Pemulung

Polisi menelusuri pengepul barang bekas untuk mencari keberadaan korban dan pelaku. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan anggotanya juga melakukan penelusuran hingga ke wilayah Jakarta Utara.

"Di sepanjang Gunung Sahari sampai ke wilayah Jakarta Utara pun saat ini tim masih menyusuri," ujarnya, Kamis (22/12/2022).

Komarudin menyebut tidak tertutup kemungkinan pelaku kabur membawa korban ke luar kota, mengingat titik terakhir keduanya berada di Stasiun Kota. Hingga kini, tiga tim gabungan masih berusaha mencari keberadaan mereka.

"Tim saat ini tim gabungan ada tiga tim yang diturunkan termasuk di backup dari Polda. Satu tim ada yang 12 orang, ada yang 15 orang," ujarnya.

Gerobak Pemulung Ditemukan

Polisi menemukan gerobak pemulung yang menculik bocah di Jakpus. Polisi menyebut pelaku menjual gerobaknya ke pengepul barang rongsokan sebelum menculik MA.

"Sementara progresnya kita baru berhasil mendapatkan gerobak. Gerobak itu dijual pada tanggal 7 pagi, sebelum kejadian (penculikan). Kalau kejadian itu kan tanggal 7 siang sekitar jam 10," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dimintai konfirmasi, Selasa (27/12/2022).

Komarudin menyebutkan pelaku menjual gerobaknya dengan harga Rp 400 ribu. Dia menduga uang hasil penjualan gerobak tersebut digunakan pelaku untuk mengiming-imingi korban.

"Kalau dirangkai ceritanya, dimungkinkan uang hasil penjualan dipakai untuk mengiming-imingi dan membelikan kentucky buat korban dan lain sebagainya," ucapnya.

Polisi Usut Penjual Gerobak Pemulung

Polisi menyebut gerobak yang diduga digunakan pemulung penculik MA dijual ke Pasar Poncol seharga Rp 400 ribu. Penjual gerobak tersebut kini tengah diselidiki.

"Jadi, keterangan dari pembeli gerobak, dia membeli dari seorang bernama Herman. Sementara itu, orang tua korban mengenal yang bersangkutan itu mengatasnamakan Yadi," kata Komarudin.

Komarudin mengatakan pihaknya tengah mencocokkan antara sosok Herman dan Yadi tersebut. Dia belum bisa memastikan apakah Yadi dan Herman merupakan orang yang sama.

"Ini masih kita cocokkan dulu apakah Yadi yang dimaksud orang tua ini adalah Herman tersebut, atau ternyata lain lagi," ujarnya.

Sejumlah CCTV telah diperiksa untuk memastikan identitas pelaku. Namun ada sejumlah kendala yang dialami dari penglihatan CCTV tersebut.

"Ini masih kita dalami, kita masih mencari kesesuaian wajah. Karena CCTV yang kita peroleh di Jalan Industri itu dekat, namun tidak bisa melihat wajahnya," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads