Jejak Polemik SDN Pocin 1 hingga Ancang-ancang Polisi Panggil Walkot Depok

Jejak Polemik SDN Pocin 1 hingga Ancang-ancang Polisi Panggil Walkot Depok

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 23 Des 2022 12:12 WIB
Depok -

Wali Kota (Walkot) Depok M Idris dilaporkan ke polisi karena sempat berencana menggusur SDN Pondok Cina (Pocin) 1. Meski rencana penggusuran itu sudah ditunda, laporan terhadap Idris tidak dicabut oleh pelapor, Deolipa Yumara.

Terbaru, polisi akan menjadwalkan pemanggilan terhadap Idris. Idris dilaporkan Deolipa atas dugaan pembiaran terhadap siswa-siswa SDN Pocin 1.

"(Pemanggilan) nanti dijadwalkan oleh penyidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (23/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, polisi telah memeriksa Deolipa selaku pelapor. Deolipa diperiksa penyidik sekitar sepekan setelah membuat laporan polisi.

Berikut jejak polemik SDN Pocin 1 hingga Walkot Depok akan dipanggil polisi:

ADVERTISEMENT

- Deolipa Jadi Pengacara Wali Murid SDN Pocin 1

Wali murid SDN Pocin 1 menunjuk Deolipa sebagai kuasa hukum para Jumat (9/12) lalu. Hari itu merupakan hari terakhir siswa berkegiatan di SDN Pocin 1.

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok meminta para siswa 'angkat kaki' dari SDN Pocin 1 pada Senin (12/12). Sebelum Deolipa ditunjuk sebagai kuasa hukum para wali murid, polemik SDN Pocin sedang tinggi-tingginya.

Wali murid menolak anak mereka harus dikirim ke SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5. Pasalnya, anak mereka terpaksa belajar pada sore karena terbatasnya ruang kelas di dua sekolah tersebut.

Deolipa menyatakan ingin mendampingi wali dan murid-murid untuk mempertahankan SDN Pocin 1 agar tak digusur tanpa ada solusi yang disepakati bersama. Dia menilai Pemkot Depok melakukan pembiaran dan tak memenuhi hak para siswa sebagaimana diatur dalam UU Perlindungan Anak.

Deolipa menegaskan keputusan Pemkot Depok dalam penggusuran sekolah tersebut bakal dipidanakan karena mengganggu mental siswa SDN Pocin 1.

"Apalagi di sini ada anak lagi sekolah, jadi kita akan buat laporan dugaan tindak pidana. Kalau dipaksa dilakukan penggusuran, tentu yang sakit kan anak-anak, ada kekerasan terhadap mental anak di sini," tutupnya.

- Alasan Walkot Depok Dipolisikan

Deolipa Yumara mengancam melaporkan Walkot Depok M Idris ke Polda Metro Jaya atas tuduhan melanggar UU Perlindungan Anak. Pada Minggu (11/12) terjadi ketegangan antara orang tua murid dengan Satpol PP Depok yang hendak mengosongkan SDN Pocin 1.

"Walkot dan jajarannya sudah melakukan tindakan pidana patut diduga menelantarkan anak-anak dan itu diskriminasi terhadap kepentingan anak mendapatkan sekolah fungsi sosial anak keganggu. Ada diatur dalam UU perlindungan anak pasal 76 A," kata Deolipa di SDN Pocin 1, Senin (12/12).

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dia menuding Idris beserta jajarannya membuat depresi wali murid yang kebanyakan merupakan ibu. Deolipa curiga ada korupsi terkait proyek ini.

- Walkot Depok Dipolisikan

Deolipa akhirnya melaporkan M Idris ke Polda Metro Jaya pada Rabu (13/12) atas dugaan pelanggaran UU Perlindungan Anak. Laporan Deolipa teregistrasi dengan nomor LP/B/6354/XII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.

- Deolipa Tak Cabut Laporan Meski Penggusuran SDN Pocin 1 Ditunda

Walkot Depok mengumumkan pembangunan masjid di lahan SDN Pocin 1 ditunda. SDN Pocin 1 akan digusur jika ruang kelas baru di SDN Pocin 5 sudah terbangun.

Meski penggusuran ditunda, Deolipa memutuskan tak mencabut laporan atas Walkot Depok. Dia mengatakan penundaan pembangunan masjid itu tidak terkait dengan laporannya. Fokus laporannya adalah terkait pengabaian hak anak yang merujuk pada Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak.

"Begini, apa pun yang terjadi, penggusuran ditunda atau relokasi kan bukan urusan kita. Itu urusan pemerintah. Kita nggak akan peduli tentang itu karena kita nggak ngurusin begituan. Yang kita urusin cuma satu, yaitu anak," kata Deolipa, Rabu (14/12).

- Deolipa Diperiksa Polisi

Deolipa diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait laporannya terhadap Walkot Depok M Idris buntut polemik di SDN Pocin 1. Deolipa dicecar 17 pertanyaan.

"Tadi sudah di-BAP, saya sendiri sudah ditanyakan sekitar 17 pertanyaan seputar apa yang terjadi di dalam persoalan SDN 1," ujar Deolipa kepada wartawan di depan gedung Unit PPA Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Metro Jaya, Rabu (21/12).

Deolipa menuturkan telah menceritakan polemik di SDN Pocin 1 ke polisi. Dia juga berfokus pada kondisi siswa di SDN Pocin 1.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads