Aji merupakan pemeriksa saat uji kebohongan terhadap Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf dalam penyidikan kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat. Aji dihadirkan sebagai saksi ahli persidangan lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua di PN Jaksel, Rabu (14/12/2022).
"Kepada ahli poligraf kami tidak ada pertanyaan karena keterangan dari ahli poligraf kami anggap 100 persen benar," kata Ronny saat mengikuti sidang secara virtual. Pernyataan Ronny itu disambut tepuk tangan pengunjung sidang.
Sebelumnya, Aji menyatakan tes poligraf yang dilakukan terhadap lima orang itu memiliki akurasi 93 persen.
"Terhadap kelima terdakwa menentukan skor berapa?" tanya jaksa ke Aji yang dihadirkan menjadi saksi di sidang pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri, Eliezer, Ricky, dan Kuat di PN Jaksel, Rabu (14/12).
"Bermacam-macam," kata Aji.
Jaksa kemudian bertanya berapa skor yang diraih masing-masing terdakwa. Aji menyebutkan Ferdy Sambo mendapat skor minus 8.
"Untuk Bapak FS nilai totalnya minus 8," kata Aji.
"Kalau Terdakwa Putri?" tanya jaksa.
"Minus 25," ucap Aji.
"Kalau Terdakwa Kuat?" tanya jaksa lagi.
"Untuk Kuat dilakukan dua kali pemeriksaan, yang pertama plus 9, yang kedua adalah minus 13," ucap Aji.
Aji menyebut Bripka Ricky juga dites dua kali dengan hasil yang pertama plus 11 dan kedua plus 19. Aji mengatakan Bharada Eliezer mendapat nilai plus 13.
"Untuk Terdakwa Richard?" tanya jaksa.
"Untuk Terdakwa Richard plus 13," jawab Aji.
Jaksa kemudian bertanya apa maksud skor tersebut. Aji mengatakan skor plus berarti terindikasi jujur, sementara skor minus terindikasi bohong.
"Dari scoring itu yang ditunjukkan Anda itu menunjukkan indikasi bohong?" tanya jaksa.
"Mohon izin, kalau plus tidak terindikasi berbohong," jawab Aji.
"Minus apa?" tanya jaksa lagi.
"Terindikasi berbohong," ujar Aji.
Simak video 'Hasil Uji Kebohongan: Kuat Jujur Tak Lihat Persetubuhan Yosua-Putri':
(whn/haf)