Saya Menang Taruhan Bola dan yang Kalah Tak Mau Bayar, Bisakah Saya Gugat?

detik's Advocate

Saya Menang Taruhan Bola dan yang Kalah Tak Mau Bayar, Bisakah Saya Gugat?

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 14 Des 2022 10:08 WIB
LEUVEN, BELGIUM - JUNE 13: Nana Ichise of Japan runs with the ball during the Womens International Friendly match between Belgium and Japan at Stadium Den Dreef on June 13, 2017 in Leuven, Belgium.  (Photo by Christof Koepsel/Getty Images)
Ilustrasi (Christof Koepsel/Getty Images)
Jakarta -

Untuk meramaikan nonton Piala Dunia, acap kali masyarakat bertaruh. Ada yang menang, ada yang kalah. Tapi bagaimana bila yang kalah tidak mau bayar atas taruhannya?

Berikut pertanyaan pembaca yang diterima detik's Advocate. Pembaca detikcom juga bisa mengajukan pertanyaan serupa dan dikirim ke email:redaksi@detik.com dan di-cc ke andi.saputra@detik.com. Simak pertanyaan lengkapnya:

Halo detikcom
Saya mau tanya nih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Piala Dunia ini kan banyak yang taruhan, baik uang atau barang. Nah bagaimana bila yang kalah tidak mau membayar? Apakah bisa digugat ke pengadilan?

Terima kasih
Mamang
Tasik

ADVERTISEMENT

JAWABAN:

Terima kasih atas pertanyaannya. Semoga tim favoritnya bisa menang Piala Dunia. Terkait perjanjian taruhan, maka bisa kami sampaikan sebagai berikut.

Syarat sahnya perjanjian diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Berikut syaratnya:

1. kesepakatan mereka yang mengikatkan diri;
2. kecakapan mereka yang membuat kontrak;
3. suatu hal tertentu;
4. suatu sebab yang halal.

Apakah taruhan bola memenuhi unsur pasal 1320 KUHPerdata?

1. Apakah ada kesepakatan mereka yang mengikatkan diri? Ada, sepanjang bisa dibuktikan, seperti WhatsApp atau bukti lain.
2. Apakah ada kecakapan mereka yang membuat kontrak? Bila dibuat oleh orang dewasa (di atas 18 tahun dan tidak gila) maka memenuhi unsur kedua.
3. Suatu hal tertentu. Memenuhi yaitu soal pertandingan sepakbola.
4. Suatu sebab yang halal? Tidak. Sebab taruhan bola di Indonesia masih menjadi materi yang tidak halal. Selain itu, taruhan sepakbola memenuhi unsur delik pidana dan hal itu dilarang oleh Pasal 303 KUHP tentang judi dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.

Hal itu dinyatakan tegas dalam Pasal 1337 KUHPerdata menerangkan bahwa suatu sebab adalah terlarang, jika sebab itu dilarang oleh undang-undang atau bila sebab itu bertentangan dengan kesusilaan atau dengan ketertiban umum.

Kesimpulan:

-Taruhan sepakbola adalah perjanjian yang tidak dibenarkan oleh hukum, baik pidana atau perdata.

-Bila yang kalah tidak mau membayar, maka ia tidak bisa digugat secara perdata oleh si pemenang.

-Baik yang kalah dan menang, bisa diproses secara hukum pidana.

Demikian jawaban kami

Terima kasih
Wasalam

Tim Pengasuh detik's Advocate

Tentang detik's Advocate

detik's Advocate adalah rubrik di detikcom berupa tanya-jawab dan konsultasi hukum dari pembaca detikcom. Semua pertanyaan akan dijawab dan dikupas tuntas oleh para pakar di bidangnya.

Pembaca boleh bertanya semua hal tentang hukum, baik masalah pidana, perdata, keluarga, hubungan dengan kekasih, UU Informasi dan Teknologi Elektronik (ITE), hukum merekam hubungan badan (UU Pornografi), hukum internasional, hukum waris, hukum pajak, perlindungan konsumen dan lain-lain.

Identitas penanya bisa ditulis terang atau disamarkan, disesuaikan dengan keinginan pembaca. Seluruh identitas penanya kami jamin akan dirahasiakan.

Pertanyaan dan masalah hukum/pertanyaan seputar hukum di atas, bisa dikirim ke kami ya di e-mail: redaksi@detik.com dan di-cc ke e-mail: andi.saputra@detik.com

Semua jawaban di rubrik ini bersifat informatif belaka dan bukan bagian dari legal opinion yang bisa dijadikan alat bukti di pengadilan serta tidak bisa digugat.

Simak juga 'Kejari Medan Tahan 15 Anak Buah Bos Judi Online Apin BK':

[Gambas:Video 20detik]



(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads