Percakapan Toxic Rudolf Sebelum Bunuh Icha, Singgung Circle Pertemanan

Percakapan Toxic Rudolf Sebelum Bunuh Icha, Singgung Circle Pertemanan

Muhammad Hanafi Aryan - detikNews
Rabu, 07 Des 2022 19:38 WIB
Rudolf Tobing memperagakan adegan Icha diikat sebelum dibunuh di apartemen.
Rudolf Tobing memperagakan adegan Icha diikat sebelum dibunuh di apartemen. (Hanafi Aryan/detikcom)
Jakarta -

Christian Rudolf Tobing (36), si 'pembunuh tersenyum', sempat cekcok dengan korban Ade Yunia Rizavani (Icha). Rudolf Tobing sempat mengeluarkan kata-kata 'toxic' yang menyinggung soal circle pertemanan.

Hal itu terungkap dalam rekonstruksi yang digelar di kamar di lantai 18 Tower Pino, Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat. Dalam rekonstruksi tersebut, terungkap Rudolf sempat menyinggung masalah pertemanan yang membuatnya merasa dikhianati oleh Icha.

"'Tega lo cuy, waktu lu berjuang lo jalan sama gue'. Tersangka menampar Icha hingga keluar darah," ujar salah satu penyidik menirukan perkataan Rudolf saat membacakan adegan rekonstruksi di lokasi, Rabu (7/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Rudolf menyampaikan kekecewaannya terhadap Icha, yang dituding berkhianat. Dia menuduh Icha hanya berteman dengannya saat tak memiliki uang.

"'Lo masih di circle gue. Mungkin lo gini karena lo udah berduit. Waktu di radio susah senang, kenapa lo sama S giniin gue? Kenapa lo setega itu sama gue?" kata polisi menirukan kembali ucapan Rudolf.

ADVERTISEMENT

Singkat cerita, Rudolf sempat membuka lakban yang menutupi mulut Icha. Saat itu Rudolf meminta Icha menghabisi nyawa pria berinisial H yang merupakan teman keduanya.

Sebagai informasi, Rudolf Tobing mengaku membunuh Icha karena dendam lantaran Icha berteman dengan H. H adalah teman Rudolf Tobing sejak SMA, namun ia merasa Rudolf telah mengkhianatinya sehingga ia kini menganggap H sebagai musuh.

"Bantu gue dan fasilitasi gue. Buat H pergi atau lo pergi," tiru penyidik.

Kemudian, Icha menanyakan hal apa yang bisa dibantunya. Rudolf kemudian meminta Icha memfasilitasi dana untuk membunuh H.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.

Untuk diketahui, Rudolf sempat akan menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh H dan S yang dianggapnya telah berkhianat. Tetapi ia kemudian membunuh Icha karena dianggap paling lemah.

"Ya fasilitasi gue. Kalian kalo gembel baru nyari gue. Ada berapa di BCA?" sebut penyidik.

Mulanya Icha menolak untuk memberikan uangnya dengan alasan dana tersebut bakal digunakan untuk keperluan pendidikan adiknya. Namun Rudolf kembali mengancamnya.

"Pilihan lo cuma dua. Dia yang pergi atau lo pergi," ucap penyidik.

Kemudian, dengan terpaksa Icha menyerahkan uang di rekening banknya senilai Rp 19.500.000. Rudolf memaksa Icha memberikan password mobile banking-nya.

"Setelah mengetik, mentransfer uang sebesar Rp 19,500,000. Tersangka Rudolf ngomong ke Icha 'gue nggak akan gunakan 1 sen pun untuk kesenangan gue'," kata Rudolf ditirukan polisi.

Halaman 2 dari 2
(mha/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads