Jakarta -
Balita perempuan berusia 2 tahun tewas dianiaya di apartemen Kalibata, Jakarta Selatan. Pelaku adalah pria inisial Y (31), yang merupakan pacar ibu korban SS (32).
Penganiayaan terjadi pada Sabtu (3/12/2022) setelah korban bermain di taman apartemen. Y membanting korban hingga tewas gara-gara korban buang air besar (BAB) dan menangis tak henti.
Kasus ini terungkap setelah korban dilarikan ke rumah sakit di Pancoran, Jakarta Selatan. Pihak rumah sakit menemukan sejumlah luka lebam pada tubuh korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari yang sama, polisi mendapatkan laporan tersebut, kemudian mengamankan pelaku di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Kapolsek Pancoran Kompol Panji Ali Candra mengatakan korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit pada Sabtu (3/12/2022) sekitar pukul 16.30 WIB. Panji mengatakan ibu korban, SS, merasa curiga kepada teman dekatnya tersebut dan melapor ke Polsek Pancoran.
"Ibunya melapor datang ke Polsek. Kondisi anak pada saat itu sudah berada di rumah sakit di sekitar daerah Pancoran. Jadi tim dari Polsek mendatangi ke sana dan ternyata sampai sana memang kondisi korban dalam kondisi meninggal," ujar Panji saat dihubungi wartawan, Senin (5/12).
Dianiaya Saat Ditinggal Ibu Bekerja
Panji mengatakan korban dianiaya pelaku saat dititipkan oleh ibunya, SS. Ibu korban menitipkan korban kepada pelaku karena harus bekerja.
"Iya, ada kecurigaan dari ibu bahwa anak ini meninggal dalam pengawasan pacarnya, temannya itu. Pada saat itu memang teman lelakinya sama anak hanya berdua," ujar Panji.
Ditemukan Luka Benturan di Kepala
Panji mengatakan pihaknya telah memintakan visum korban ke rumah sakit. Dari hasil visum ditemukan korban mengalami luka di bagian kepala.
"Di tubuh korban yang ditemukan hasil visum sementara itu adanya benturan di kepala bagian belakang," ujarnya.
Baca di halaman selanjutnya: pacar ibu jadi tersangka....
Simak juga 'Balita di Batam Tewas Usai Ditinju dan Dibanting Pacar Ibunya':
[Gambas:Video 20detik]
Pacar Ibu Jadi Tersangka
Polisi menetapkan pria berinisial Y (31) sebagai tersangka kasus penganiayaan yang mengakibatkan balita perempuan usia 2 tahun tewas di apartemen kawasan Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel). Tersangka Y sudah resmi ditahan polisi.
"Tersangka sudah ditahan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam kepada wartawan, Senin (5/12).
Korban Sempat Kejang-kejang
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan korban sempat dibawa oleh pelaku ke rumah sakit. Korban sempat mengalami kejang-kejang setelah dianiaya pelaku.
"(Kondisi korban setelah dilempar pelaku) kejang-kejang," ujar Nurma.
Alibi Pelaku Korban Tersedak-Terbentur
Paman korban atau kakak SS, pria inisial R, mengungkapkan pelaku sempat beralasan korban tersedak. Pelaku juga sempat beralasan bahwa korban terbentur saat main di taman.
"Iya, jadi yang saya denger alibinya ini si pacarnya ibunya bilangnya si G (korban) lagi main, terbentur lari-larian. Terus versi keduanya dia bilang lagi makan kesedak," kata R.
Baca di halaman selanjutnya: motif pelaku aniaya korban
Motif Pelaku Aniaya Balita hingga Tewas
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan korban mulanya bermain di taman dan buang air besar (BAB), yang kemudian dibersihkan oleh Y di kamar mandi apartemen.
"Setelah itu, anak itu bermain di taman, kemudian anak ini BAB. Kemudian untuk yang diduga melakukan penganiayaan sampai mengakibatkan meninggalnya seseorang ini. Dia membersihkan di kamar mandi di apartemen tower Kalibata," ujarnya.
Y merasa kesal karena korban terus menangis setelah BAB. Kemudian, Y melemparkan tubuh balita tersebut ke kasur tempat tidur namun tak sampai.
"Kemudian setelah ini, anak itu kan tidak berhenti menangis. Nah itulah yang bikin dia kesal. Kemudian dia melakukan yang mungkin dia pikir tidak mengapa, yaitu melempar anak itu ke kasur, tapi tidak sampai ke kasur," terang Nurma.
"Jadi setelah itu ya sudah motifnya ya itu, dia kesal karena anak ini dicuci BAB-nya, kemudian dia menangis tidak berhenti. Nah, itu yang menyebabkan dia kesal, kemudian dia melempar dipikirnya itu ke kasur tapi tidak nyampai ke kasur," lanjut Nurma.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini