Operasi penggerebekan kasus narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mendapat perlawanan berupa pelemparan petasan hingga batu. Polisi pun heran dengan sikap warga yang terkesan mendukung kelompok pengedar narkoba.
"Karakternya di Kampung Bahari gitu, kalau kita mengamankan orang tersangka pengedar pasti ada perlawanan. Memang ada sebagian kelompok warga yang pro terhadap para pengedar itu," kata Kapolsek Tanjung Priok Kompol M Yamin saat dihubungi, Kamis (1/12/2022).
Operasi penggerebekan itu terjadi pada Rabu (30/11). Letusan petasan hingga lemparan batu mewarnai penggerebekan para pengguna hingga pengedar narkoba di Kampung Bahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tindakan perlawanan itu rupanya terkesan didukung warga sekitar. Pasalnya, tidak ada upaya pencegahan dari warga ketika polisi diserang.
"Artinya kan dari kampung situ ada resistensi dari masyarakat. Kampungnya katanya mau dibersihkan tapi ketika ditangkap kenapa ada perlawanan. Bukannya ngelarang orang melempar-lempar tapi malah ditonton, malah di-support," katanya.
"Kalau dia mendukung tindakan polisi dia ngelarang atau mengamankan orang-orang yang melempari kita. Kita kendalanya seperti itu ketika kita masuk diteriaki," tambah Yamin.
Gandeng RT/RW Data Para Warga
Selain operasi penggerebekan, polisi juga telah berkoordinasi dengan pengurus RT dan RW di Kampung Bahari untuk melakukan pendataan warga. Pendataan itu untuk memudahkan kepolisian dalam melakukan deteksi terhadap jaringan narkoba di lokasi.
"Kita udah imbau melalui RT/RW bagi penghuni-penghuni kontrakan tidak jelas didatakan. Kasih datanya tapi sampai sekarang belum ada tindakan seperti itu dari unsur RT/RW-nya. Mereka kan ngontrak tidak ada pekerjaan jelas kan seharusnya terlihat keseharian mereka, aktivitas mereka," terang Yamin.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....