Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E mengungkapkan cerita baru terkait hal-hal yang dia ketahui antara Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi. Eliezer kali ini menceritakan tentang kondisi rumah tangga mantan Kadiv Propam Polri itu.
Berdasarkan keterangan Eliezer dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat dengan terdakwa Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal di PN Jaksel, Rabu (30/11/2022), Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sempat tak tinggal seatap.
Eliezer mengungkapkan Ferdy Sambo sempat lebih sering pulang ke rumah di kawasan Bangka, Jaksel. Sambo Hanya sesekali ke rumah Saguling, tempat Putri dan anak-anaknya tinggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eliezer sendiri lebih sering menjaga kediaman pribadi Ferdy Sambo.
"Tidak banyak yang tahu selain internal kalau Pak FS pulang dari kantor istirahatnya di Bangka," kata Eliezer.
Hakim lalu menanyakan aktivitas Sambo di rumah Bangka. "Istirahat sementara apa ke Saguling? tanya hakim.
"Sampai besoknya sampai dinas lagi," jawab Eliezer.
"Sering di mana FS Bangka apa Saguling? tanya hakim.
"Bangka," jawab Eliezer.
Sambo Hanya ke Saguling untuk Ibadah Minggu
Bharada Eliezer kemudian menerangkan Ferdy Sambo berkunjung ke rumah Saguling hanya untuk ibadah di hari Minggu. Namun keseharian, Sambo disebut kerap pulang malam dan tidur hingga keesokan paginya di Bangka.
"Sering tinggal di mana FS, selama saudara jadi ajudan?" tanya hakim.
"Di Bangka, kalau di Saguling ibadah pagi," jawab Eliezer
"Bangka dan Saguling kan tidak jauh, kenapa FS pisah rumah?" tanya hakim.
"Biasanya beliau kan pulang tengah malam Bangka, di-swab terus mandi-mandi," jawab Eliezer.
Hakim pun bertanya alasan Sambo pulang selalu larut malam. Eliezer mengaku tidak tahu.
"Saya cuman pengin tahu apa sih kalau alasannya FS selalu pulang malam kenapa selalu ke Bangka? tanya hakim.
"Saya kurang tahu," jawab Eliezer.
Simak cerita Putri Candrawathi datangi rumah Bangka dengan marah di halaman berikutnya.
Putri Candrawathi Datangi Rumah Bangka dengan Marah
Pada Juni lalu, Bharada Eliezer menyaksikan suatu kejadian yang membekas diingatannya. Kejadian itu tak biasa.
Bermula dari dirinya yang sedang piket bersama Yosua dan ajudan lainnya, Mateus. Dia melihat Putri Candrawathi dan Yosua turun dari lantai 2 rumah Saguling.
Eliezer melihat Yosua membawa senjata dan langsung mengarah ke mobil. Yosua, sebut Eliezer, menaruh senjata tersebut di mobil.
Menurut Eliezer, Putri saat itu meminta Yosua dan Mateus bersama mengendarai 1 mobil. Sedangkan Eliezer diinstruksikan Putri untuk mengendarai mobil sendiri.
![]() |
"Kami jalan ke arah Kemang, tapi belum ke kediaman. Jadi Itu biasanya kita komunikasi lewat HT. Saya sempat tanya beberapa kali ke almarhum Yosua, 'Bang, izin ini mau ke mana', 'udah Cad ikut aja dulu' kata dia," papar Eliezer.
"Itu perjalanan ada muter-muter di daerah Kemang, saya tidak tahu ini mau ke mana. Akhirnya kita balik ke kediaman Bangka, kita singgah di kediaman Bangka," imbuh Eliezer.
Ketika sampai di rumah Bangka, Putri turun dengan wajah marah. Eliezer mengaku sampai tidak berani menyapa atau bertanya ke Putri.
"Jadi saat di kediaman Bangka, ibu turun, saya lihat kondisi ibu marah, saya nggak berani tanya," katanya.
![]() |
Simak cerita Eliezer soal wanita tak dikenal dalam rumah Bangka yang ditempati Sambo di halaman berikutnya.
Wanita Tak Dikenal Muncul dari Dalam Rumah Bangka
Masih berdasarkan keterangan Bharada Eliezer di persidangan, setengah jam kemudian, Ferdy Sambo juga tiba di rumah Bangka bersama ajudannya, Adzan Romer dan sopirnya, Sadam. Eliezer mengaku melihat kemarahan di wajah Ferdy Sambo juga.
"FS masuk, dia juga kayak marah-marah juga, langsung masuk ke rumah. Abis itu almarhum Yosua bilang 'Cad nanti ada Pak Erben mau datang, rekan Bapak', (dijawab Eliezer) siap Bang," ucapnya.
Singkat cerita, rekan Sambo yang dipanggil Koh Erben itu datang. Tiba-tiba, setelah kedatangan Erben, Yosua meminta semua ajudan keluar dari rumah.
"Almarhum bilang sama Mateus 'tidak ada selain kami berdua, maksudnya Yosua dan Mateus yang ada di dalam area rumah kediaman Bangka, semua (ajudan) nunggu di luar'," tutur Eliezer.
![]() |
Eliezer menyebutkan dia berjaga di depan rumah bersama Farhan dan Alfons. Kemudian, di belakang ada Romer, Sadam, dan sejumlah asisten rumah tangga (ART) Sambo di rumah Bangka.
Tidak diketahui apa yang terjadi di dalam. Namun, sekitar dua jam kemudian, ada wanita yang keluar dari rumah Sambo. Eliezer mengaku tidak pernah sama sekali melihat wanita itu.
"Sekitar satu jam, dua jam, baru tiba-tiba ada orang keluar dari rumah. Pagar kami tutup, dia ketuk dari dalam rumah. Saya bilang Alfons 'ada orang keluar', dia buka pintu, tiba-tiba ada perempuan. Saya tidak kenal dia," terang Eliezer.
Wanita Tak Dikenal Menangis dan Tinggalkan Rumah Sambo
Eliezer melanjutkan ceritanya soal si wanita tak dikeal. Wanita itu, lanjut Eliezer, terlihat dalam kondisi menangis. Eliezer pun bertanya-tanya dalam hati soal sosok si wanita.
"Nangis dia, baru ini (saya lihat), siapa ya?, Karena saya nggak ada waktu dia datang. Saya lihat di di dalam ada Pak Erben juga di depan rumah," jelas Eliezer.
Saat itu, wanita yang tidak diketahui Eliezer itu mencari driver-nya. Setelah bertemu dengan driver-nya, wanita itu langsung meninggalkan rumah Bangka.
"Perempuan itu bilang nanya driver dia di mana. Saya lari ke samping panggil driver-nya, mobil Pajero hitam, baru driver-nya datang, perempuan itu naik langsung pulang," ungkapnya.
Sejak kejadian wanita menangis itu, Sambo, katanya, sering ke rumah Saguling. Padahal sebelumnya Sambo ke rumah Saguling hanya ibadah pagi saja, Sambo lebih sering tinggal di rumah Bangka.
"Semenjak kejadian itu, Pak FS sudah sering kali di Saguling," pungkasnya.
Pengacara: Kalau Sambo-Putri Pisah Rumah Ngapain Anniversary?
Menanggapi kesaksian Eliezer, pengacara keluarga Ferdy Sambo, Arman Hanis, menuding itu hanya dusta belaka. Arman meminta Eliezer membuktikan ucapannya itu.
"Keterangan dari Richard tersebut jelas tidak benar dan berbohong dalam sidang, buktinya apa RE menyampaikan seperti itu" kata Arman kepada wartawan, hari ini.
Arman mempertanyakan keterangan yang disampaikan Eliezer di persidangan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat itu. Sebab, kata Arman, bila memang Putri dan Sambo pisah rumah, mengapa keduanya merayakan ulang tahun pernikahan atau anniversary pada 7 Juli lalu.
"Kalau sudah pisah rumah ngapain merayakan anniversary di tanggal 7 Juli," kata Arman.