Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) TNI Laksamana Yudo Margono resmi diusulkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa, yang segera memasuki masa pensiun. Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan pihaknya telah mengenal Yudo cukup baik sebagai bagian dari mitra di komisinya.
"Lebih dalamnya nantiya tapi mungkin ini adalah beliau ini telah bermitra dengan Komisi I DPR cukup lama dengan posisi beliau sebagai KSAL jadi teman-teman Komisi I sudah cukup mengenal rekam jejak beliau," kata Meutya dalam unggahan video di akun Instagramnya, Selasa (29/11/2022).
Meutya pun menyampaikan penilaiannya soal sosok Laksamana Yudo. Secara pribadi, Meutya mengatakan sudah mengenal Laksamana Yudo sejak menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I.
"Saya secara pribadi mengenal beliau sejak beliau Pangkogabwilhan ketika waktu itu terjadi insiden dengan Tiongkok di perairan Natuna. Sejak itu kami lihat kinerja beliau cukup baik meredam ketegangan di sana," kata Meutya.
Meutya melihat rekam jejak Laksamana Yudo sejauh ini bagus. Namun dia enggan menyampaikan lebih jauh sebelum fit and proper test terhadap Yudo digelar.
"Record-nya selama ini cukup cemerlang. Nanti detailnya, tidak pas kalau disampaikan sebelum fit and proper test. Jadi kurang lebih seperti itu bocorannya," katanya.
Lebih lanjut Meutya menyampaikan pihaknya turut senang atas penunjukan Laksamana Yudo sebagai calon panglima TNI. Terlebih, saat ini Laksamana Yudo menjadi calon panglima dari matra Angkatan Laut yang bakal menjabat di kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Sikap dan respons dari kami Komisi I terhadap penunjukan Bapak Yudo Margono, tapi yang jelas saya cukup memahami dan ikut senang karena kemudian angkatan laut juga diberikan masanya untuk memimpin sebagai panglima TNI," lanjut Meutya.
(fca/gbr)