Warga Laporkan Dugaan Korupsi Pembuatan Sistem Tap In-Tap Out TransJ ke KPK

Warga Laporkan Dugaan Korupsi Pembuatan Sistem Tap In-Tap Out TransJ ke KPK

M Hanafi Aryan - detikNews
Senin, 14 Nov 2022 16:18 WIB
Warga usai laporkan dugaan korupsi terkait sistem tiket TransJakarta ke KPK (Hanafi-detikcom)
Foto: Warga usai laporkan dugaan korupsi terkait sistem tiket TransJakarta ke KPK (Hanafi-detikcom)
Jakarta -

Seorang warga bernama Musa Emyus melaporkan dugaan korupsi dalam pembuatan sistem tiket TransJakarta ke KPK. Dia menilai ada indikasi korupsi dalam sistem tiket yang baru.

"Pada awal Oktober ada pemotongan dua kali, di tap in-nya dipotong di tap out-nya dipotong. Nah, itu yang kita pertanyakan, sudah kita buatkan laporannya," kata Musa Emyus di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (14/11/2022).

Emyus juga menunjukkan tanda terima laporannya oleh KPK dengan nomor informasi 2022-A-04192. Dalam laporannya, Musa juga menyertakan dokumen pendukung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indikasi korupsi dalam pembuatan sistem pengelolaan keuangan tiket PT Transportasi Jakarta (TransJakarta)," demikian tertulis dalam tanda terima yang ditunjukkan Musa.

Musa mengusulkan Transjakarta menggunakan sistem satu kali tap seperti sebelumnya. Dia mengatakan hal itu memudahkan warga.

ADVERTISEMENT

"Jadi nggak perlu lagi tap in-tap out. Jadi teman-teman misalkan ada yang nggak bawa kartu bisa dibayarin sama temannya. Karena tujuannya dia adalah agar sebanyak-banyaknya masyarakat itu menggunakan bus Transjakarta. Ternyata dirubah tuh sistem dan dibuat tap in tap out. Itu yang kita pertanyakan," ucap dia.

Musa menyebut pembayaran saat ini dikelola oleh pihak ketiga yang bukan bank. Padahal, katanya, pembayaran dengan uang elektronik harus dikelola bank.

"Jadi uangnya masuk ke dia dulu (pihak ketiga). Seharusnya kan kalau ada iktikad baik, PT TransJakarta kan bisa bekerjasama dengan PT Bank DKI kan, karena Bank DKI punya izin payment gateway. Karena payment gateway kan mesti adalah perusahaan yang berizin dari Otoritas Jasa Keuangan," sebut Musa.

"Ini ada pihak ketiga yang mengelola keuangan dari PT TransJakarta, dari sisi tap in-tap out," tambahnya.

Dia berharap KPK melakukan verifikasi lebih lanjut terhadap aduannya. Dia mengatakan warga dirugikan dengan 2 kali pemotongan saldo yang sempat terjadi.

"Kita harap KPK untuk memverifikasi dan menyelidiki lebih lanjut. Kemarin ada kesalahan, kepotongnya, masyarakat dirugikan. Itu kan indikasi awal," tuturnya.

"Kerugiannya kalau yang sehari dianggap ada, klaimnya PT TransJakarta kan dia sehari itu 800 ribu pengguna. Kalau kita anggap ada 2.000 berarti ada kerugian Rp 1,6 miliar per hari," pungkas Musa.

Simak juga Video: Anies Resmikan Tarif Integrasi LRT-MRT-TransJ: Maksimal Rp 10 Ribu

[Gambas:Video 20detik]




(haf/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads