Akses masuk SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat, tertutup proyek revitalisasi trotoar di Jalan Margonda. Selain itu, orang tua siswa mengeluhkan soal relokasi sekolah.
Trotoar yang lebih tinggi dari gerbang SD ini awalnya viral di media sosial. detikcom kemudian menyambangi lokasi.
Pantauan di lokasi, Rabu (9/11/2022), pukul 12.53 WIB, bagian gerbang SD lebih rendah dari trotoar sekitar 120 cm. Di depan gerbang tertulis banner 'Tolong jangan geser sekolah kami!!!'. Terlihat keterangan poster lain di lokasi bertuliskan 'Berikan hak kami menuntut ilmu di SDN Pondok Cina 1'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan trotoar ini sempat kisruh lantaran tidak ada tangga turun dari trotoar ke gerbang SD. Namun kini petugas dari Dinas PUPR Depok sudah di lokasi membangun tangga penghubung sekolah dan trotoar. Pengerjaan masih dilakukan hingga kini.
Bagian kanan tangga terlihat sudah mulai terbentuk, sementara sisanya masih dikerjakan oleh petugas proyek.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tengah melakukan pelebaran trotoar di sepanjang Jalan Margonda. Trotoar depan SDN 1 Pocin menjadi salah satu tempat yang dilalui.
Tanggapan Wali Murid
Orang tua murid turut menanggapi trotoar yang lebih tinggi dari gerbang SD ini. Seorang wali murid, Nia, mengaku kaget lantaran akses masuk gerbang tertutup trotoar Jalan Margonda.
"Nggak tahu penutupannya (akses) kapan ke sekolah. Tapi jam 23.00 WIB orang tua murid ada yang pulang kerja lihat kondisinya belum ditutup. Nah, begitu tadi saya jam 06.00 antar anak sekolah sudah ketutup begini, diratakan sama jalanan trotoar yang lain," kata Nia saat ditemui di lokasi, Rabu (9/11).
Nia mengatakan, meski ada surat imbauan Plt Kepala Sekolah untuk kegiatan belajar mengajar dari rumah, tak sedikit siswa yang memilih masuk.
"Tadi pas berangkat sekolah kaget ngelihat halamannya ditutup. Orang tua marah-marah karena nggak ada jalan," tuturnya.
"Ada (pembelajaran), tapi ada surat imbauan BDR (belajar dari rumah). Masih ada yang masuk," sambung Nia.
Sementara itu, wali murid lain, Woro, mengatakan SD Pocin 1 masih digunakan untuk ekstrakurikuler meski pembelajaran mulai dialihkan.
"Masih ada orang bolak-balik setidaknya, kalaupun nggak ada anak sekolah, masih dipakai buat ekskul, malah digituin," kata Woro.
Menurut Woro, pemberitahuan terkait belajar dari rumah sudah ada, tetapi pembahasan terkait itu belum dibicarakan ke orang tua. Ia menyebutkan SDN 1 Pocin nantinya akan beralih fungsi untuk pembangunan lain.
"Minggu kemarin masih belajar, nah itu belum disetujui sama ibu-ibu. Maksudnya apa, kalau kita tinggalin dalam keadaan kosong, takutnya bakal diangkut barang-barang (di sekolah). Nanti murid pindah ke SD 5 Pocin sama SD 3 Pocin," tandasnya.
Simak penjelasan Dinas PU Depok pada halaman berikutnya.
Penjelasan Dinas PU
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok angkat bicara terkait trotoar yang menutup akses SDN Pocin 1. Kepala PUPR Kota Depok Citra Indah Yulianty mengatakan pembangunan trotoar mengikuti desain dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Depok.
"Bahwa kami mengikuti sesuai desain dari Rumkim dan terlihat relokasi itu sudah diinfo dari Disdik," kata Citra saat dimintai konfirmasi, Rabu (9/11).
Menurut Citra, SD Negeri Pocin 1 akan direlokasi menjadi masjid. Dalam seminggu ini, semestinya tidak ada pembelajaran di sekolah.
"Saya juga harus men-support ke dinas lain, dan rencana pemerintah kota untuk pembangunan masjid," kata Citra.
"Dan pembuatan trotoar kami mengikuti sesuai arahan desain," sambungnya.
Wali Murid Protes soal Relokasi
Persoalan lain juga mengemuka terkait SDN Pocin 1 Depok ini. Orang tua murid menyebut sekolah ini akan direlokasi untuk pembangunan masjid.
Wali murid sekaligus Komite Orang Tua SD Pocin 1, Cici, mengatakan sekolah tersebut rencananya akan direlokasi untuk pembangunan masjid. Dia mengatakan pembahasan relokasi sekolah sudah bermula sejak Februari 2022.
Saat itu, kata Cici, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Pemkot Depok sudah berkunjung peninjauan lahan.
"14 Februari 2022, Ridwan kamil dan Walkot Depok berkunjung ke Pocin 1 untuk lahan rencana pembangunan Masjid Agung," kata Cici saat dimintai konfirmasi, Rabu (9/11/2022).
Menurutnya, pada 9 Juni, Walkot menerbitkan surat ke Disdik terkait pengalihan fungsi. Hal ini sejalan dengan usulan penghapusan SD Pocin 1 dari daftar inventaris Dinas Pendidikan.
"26 Agustus 2022, diadakan rapat besar yang menghadirkan perwakilan siswa, Disdik, Plt Kepsek Pocin 1, Kepsek Pocin 3, Kepsek Pocin 5, Lurah Pondok Cina, Camat Beji, LPM Munir dan pengurus lingkungan Pocin. Tapi belum ketemu kata sepakat," katanya.
Dia mengatakan, pada awal September, perwakilan orang tua murid melaporkan masalah ini ke Dirjen Kemendibudristek. Lalu, pada 19 Oktober, pihaknya mendapat laporan bahwa SD Pocin 1 akan di-regrouping ke SD Pocin 5.
Lantas per 4 November 2022, Plt Kepala SD Pocin 1 mengeluarkan surat pemberitahuan untuk kegiatan belajar dari rumah (BDR). Siswa dipindahkan ke SD Pocin 3 dan 5.
"Orang tua murid tidak keberatan dipindahkan, tetapi harus kumpul di 1 gedung dan jangan dadakan. Jika kita di-regrouping ke 2 SD yang berbeda, maka jam masuk pun terbagi 4 sesi, ada yang 07.00 pagi, ada yang jam 10.00, jam 12.00, dan hari Sabtu harus masuk. Jadi jumlah hari belajar 6 hari. Tentu ini sangat mengganggu psikologi anak-anak," kata Cici.
"Harapan kami, cari lahan dan bangun dulu gedung baru dengan anggaran 2023. Setelah gedung baru dibangun, silakan kami direlokasi. Ini menyangkut 362 jiwa anak-anak yang sangat berdampak serius kepada psikologi mereka," katanya.
Penjelasan Disdik Depok pada halaman berikutnya.
Kata Disdik Depok
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok juga buka suara mengenai hal ini. Disdik Depok mengatakan saat ini tak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Kota Depok, Wawang Buang, mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat pemberitahuan soal KBM.
"Kami sudah melayangkan surat ini ke orang tua siswa, bahwa proses belajar anak-anak sesuai dengan surat edaran," kata Wawang saat dimintai konfirmasi, Rabu (9/11/2022).
Wawang sempat mengirimkan foto surat edaran yang dimaksudnya. Di dalam surat tersebut tertulis pada 7-11 November, siswa kelas 1-6 SDN Pocin 1 belajar dari rumah (BDR). Para pekan selanjutnya, para siswa SDN Pocin 1 akan menjalankan KBM di dua sekolah, yaitu SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5.
"Jadi pekan ini sesuai surat pemberitahuan di atas, sudah tidak ada lagi KBM di SDN Pocin 1," jelasnya.