SD Negeri 1 Pondok Cina (Pocin), Kemiri Muka, Beji, Depok, jadi sorotan wali murid. Selain akses ke sekolah tertutup trotoar, peruntukan sekolah masih dipertanyakan karena akan dipindah.
Wali murid, Komite Orang Tua SD Pocin 1, Cici, mengatakan sekolah tersebut rencananya akan direlokasi untuk pembangunan masjid. Dia mengatakan pembahasan relokasi sekolah sudah bermula sejak Februari 2022.
Saat itu, kata Cici, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Pemkot Depok sudah berkunjung peninjauan lahan. "14 Februari 2022, Ridwan kamil dan Walkot Depok berkunjung ke Pocin 1 untuk lahan rencana pembangunan Masjid Agung," kata Cici saat dimintai konfirmasi, Rabu (9/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pada 9 Juni, Walkot menerbitkan surat ke Disdik terkait pengalihan fungsi. Hal ini sejalan dengan usulan penghapusan SD Pocin 1 dari daftar inventaris Dinas Pendidikan.
"26 Agustus 2022, diadakan rapat besar yang menghadirkan perwakilan siswa, Disdik, Plt Kepsek Pocin 1, Kepsek Pocin 3, Kepsek Pocin 5, Lurah Pondok Cina, Camat Beji, LPM Munir dan pengurus lingkungan Pocin. Tapi belum ketemu kata sepakat," katanya.
Dikatakan pada awal September, perwakilan orang tua murid melaporkan masalah ini ke Dirjen Kemendibudristek. Lalu pada 19 Oktober, pihaknya mendapat laporan bahwa SD Pocin 1 akan di-regrouping ke SD Pocin 5.
Lantas per 4 November 2022, Plt Kepala SD Pocin 1 mengeluarkan surat pemberitahuan untuk kegiatan belajar dari rumah (BDR). Siswa dipindahkan ke SD Pocin 3 dan 5.
"Orang tua murid tidak keberatan dipindahkan tetapi harus kumpul di 1 gedung dan jangan dadakan. Jika kita di-regrouping ke 2 SD yang berbeda, maka jam masuk pun terbagi 4 sesi, ada yang 07.00 pagi, ada yang jam 10.00, jam 12.00 dan hari Sabtu harus masuk. Jadi jumlah hari belajar 6 hari. Tentu ini sangat mengganggu psikologi anak-anak," kata Cici.
"Harapan kami, cari lahan dan bangun dulu gedung baru dengan anggaran 2023. Setelah gedung baru dibangun, silakan kami direlokasi. Ini menyangkut 362 jiwa anak-anak yang sangat berdampak serius kepada psikologi mereka," katanya.
(idn/idn)