Desmond: Jika Tak Ditekan dan Dikritik, Bukan Greenpeace Namanya

Desmond: Jika Tak Ditekan dan Dikritik, Bukan Greenpeace Namanya

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Rabu, 09 Nov 2022 14:06 WIB
Ketua DPD Gerindra Banten Desmond J Mahesa melantik Ketua DPC Gerindra Cilegon Awab (M Iqbal/detikcom)
Desmond J Mahesa (M Iqbal/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah aktivis Greenpeace Indonesia mendapat intimidasi dan penghadangan di Probolinggo dalam perjalanan menuju Bali untuk kampanye di acara G20. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa menilai apa yang dialami Greenpeace merupakan hal wajar.

"Iya, biasa saja sebenarnya. Kalau Greenpeace tidak dikritik, tidak ditekan, itu bukan Greenpeace namanya. Negara mana pun, ya," kata Desmond kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Menurut Desmond, wajar juga apabila Greenpeace mendapatkan imbauan dari masyarakat agar tidak melakukan aksi atau kampanye di Bali ketika pelaksanaan G20.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasa karena saya juga berasal dari sana dulunya kan. Ya kalau Greenpeace, Walhi, ya LSM-LSM itu ya pada saat dia protes negara di mana mereka protes dia resistensi, ya mereka nggak protes lagi," kata Desmond.

Diketahui, aktivis Greenpeace Indonesia yang hendak menuju ke Bali dihadang sekelompok orang di Probolinggo. Rombongan puluhan orang itu pun dipaksa kembali dan tak dibolehkan melanjutkan perjalanan menuju Bali.

ADVERTISEMENT

Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak menyesalkan apa yang mereka sebut intimidasi. Karena pada dasarnya, kata Leonard, Greenpeace selalu menerapkan prinsip-prinsip antikekerasan.

Tur sepeda yang saat itu dilakukan, kata Leonard, mempunyai pesan kampanye bahwa krisis iklim sudah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dan mengancam sejumlah aspek dalam kehidupan, termasuk pangan dan sejarah kebudayaan.

"Justru kegiatan bersepeda merupakan salah satu cara kami dalam mempromosikan solusi iklim untuk menciptakan masa depan Indonesia yang lebih baik. Sepeda merupakan simbol kendaraan yang paling minim emisinya sebagai solusi iklim," ujar Leonard dalam siaran pers yang diterima detikJatim, Selasa (8/11).

Leonard mengatakan salah satu solusi untuk mencegah dampak krisis iklim adalah dengan melakukan akselerasi transisi energi. Dalam dokumen National Determined Contribution (NDC), jika Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), transisi energi adalah hal mutlak yang harus dilakukan secara serius, ambisius, dan adil.

"Hal itu merupakan seruan tim pesepeda Chasing the Shadow Greenpeace yang disampaikan secara damai, kreatif, dan terbuka," kata Leonard.

Sebagaimana diketahui, puluhan orang yang tergabung dalam LSM Tapal Kuda Nusantara (TKN) menolak kehadiran aktivis tersebut di Kota Probolinggo. Mereka meyakini para aktivis Greenpeace itu hendak mengganggu jalannya KTT G20 di Bali.

"Kami ingin menjaga situasi kondusif di Probolinggo. Apalagi sekarang ini menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 Bali yang akan dilaksanakan 15-16 November 2022. Visi misi mereka adalah iklim global," kata Eko kepada wartawan.

(fca/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads