Sebagian warga Kampung Melayu, Jakarta Timur, beberapa hari belakangan mengalami banjir akibat naiknya permukaan air Kali Ciliwung. Banjir sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka. Bahkan, mereka mengaku pernah mengalami banjir sampai leher hingga pernah mengalami genangan selama empat hari berturut-turut.
Air sempat menggenangi kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, sejak Minggu (6/11) dini hari. Ketinggian air di RT 13 RW 14 sempat mencapai 1,1 meter, tapi tak ada warga yang mengungsi.
Pengalaman manunggal antara manusia dan banjir diceritakan oleh Sanusi, Ketua RT 13 RW 14 Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, kepada detikcom. Banjir sudah menjadi hal biasa untuk para keluarga di lingkungannya.
"Nggak ada yang ngungsi, aman. Dua meter aja nggak ada yang ngungsi. Udah biasa," kata Sanusi saat ditemui di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu (6/11/2022).
Selain itu, dia menambahkan bahwa banjir yang terjadi hari ini merupakan kali keempat yang dialaminya dalam pekan ini. Sebelumnya banjir juga sudah melanda semenjak Kamis (2/11),
"Empat hari berturut-turut," ujar dia.
Ditemui terpisah, Murtani, warga RW 07 Tanah Rendah, Kampung Melayu, menyampaikan hal senada, yakni sudah terbiasa dengan banjir. Dia menghitung dalam satu hingga dua bulan belakangan sudah sempat merasakan sekitar 10 kali banjir.
"Wah. Sebulan-dua bulan ini ada kali 10 kali (dilanda banjir)," kata dia saat ditemui detikcom.
Dia menceritakan air mulai perlahan naik di sekitar kawasannya sekitar pukul 4 hingga 5 pagi. Tak lama, puncaknya air mencapai betis orang dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ada yang mengejutkan dari pernyataannya yang sudah terlanjur biasa dengan banjir. Dia menyebut sudah biasa dengan banjir, bahkan hingga tinggi air mencapai lehernya.
"Nggak usah sebetis, seleher aja biasa di sini mah. Di sini kan masih turunan marinir semua. Ama air tuh seneng, nggak takut," selorohnya.
![]() |
Saat ditemui, Murtani tengah bercengkerama dengan dua tetangganya di pinggir kali Ciliwung yang berwarna cokelat keruh. Dia bercerita sedikit persahabatannya dengan aliran sungai tersebut.
"Udah 'member' dari saya kecil. Zaman Belanda udah banjir terus di sini. Makanya siluman Ciliwung kenal ama kita, nggak usil," terang dia.
detikcom pada Minggu (6/11) siang, mencoba menelusuri gang padat penduduk di lokasi tersebut. Tak banyak terlihat bekas genangan air di bagian atas pemukiman Kebon Pala. Namun, saat ditelusuri hingga ke bantaran kali, suasana lembap akibat banjir dapat dirasakan.
Para warga juga tak lagi tampak membersihkan sisa-sisa banjir, lantaran genangan memang sudah surut sangat cepat di kawasan tersebut. Akan tetapi, masih terlihat sejumlah warga yang tengah membawa ember membersihkan bagian rumahnya yang memang bersanding dengan bibir kali Ciliwung.
![]() |
Kembali ke Sanusi, dia sedikit menyampaikan rasa kecewa atas banjir yang kerap melanda wilayahnya. Sanusi mengaku sempat termakan janji Pemerintah Provinsi DKI untuk menanggulangi banjir, bahkan hingga menjelang Pilgub 2024.
"Sempat janjiin, udah ada pengukuran (untuk normalisasi kali). Terus, udah lama, sebelum Anies juga udah diukur, Ahok pun juga udah. Sampai sekarang malah Kampung Pulo dulu yang duluan," ungkapnya.
![]() |
Dia sempat termenung ketika hendak menjawab harapannya kepada gubernur baru yang bakal memimpin DKI. Dia terlihat irit bicara lantaran tak ingin berharap banyak.
"Nggak ada (harapan), sama aja dulu. Apa yang mau diharapin. Sekali diharapin, udahan gubernurnya. Apa yang mau diharapin?" pungkas Sanusi.
Lihat juga Video: 7 Mobil Hanyut Akibat Terseret Banjir Bandang Semarang!