Fakta persidangan terkuak adanya CCTV di dalam rumah mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang seharusnya bisa mengungkap peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir N Yosua Hutabarat. Namun, saat itu, Ferdy Sambo disebut berdalih bahwa CCTV itu sudah lama rusak.
Fakta itu diungkap AKBP Ridwan Soplanit saat menjadi saksi dalam sidang kasus perusakan CCTV hingga menghambat penyidikan pembunuhan Yosua dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022). Berikut 5 fakta terkait CCTV yang seharusnya bisa mengungkap terang pembunuhan Yosua.
1. Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel Ridwan Soplanit Ungkap CCTV di dalam Rumah Ferdy Sambo
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brigadir Yosua tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo di kompleks Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) lalu. Ridwan saat itu diketahui menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan.
Awalnya, Ridwan saat kejadian mengaku ditelepon oleh mantan Ferdy Sambo untuk datang ke rumah dinas. Setibanya di dalam rumah Ferdy Sambo, Ridwan mengaku melihat setidaknya ada dua CCTV.
"Apakah Saksi di situ sudah melihat ada CCTV?" tanya jaksa.
"Saat saya masuk ke TKP saat itu saya melihat CCTV. Saya kemudian, saya mengarahkan semua barang bukti yang ada di TKP segera dilakukan pengumpulan barang bukti, termasuk CCTV, HP," kata Ridwan
2. Ridwan Sampaikan ke Sambo bahwa CCTV Itu Bisa Mudahkan Ungkap Kasus Yosua
Ridwan mengaku menyampaikan ke Ferdy Sambo bahwa keberadaan CCTV tersebut bisa membuat kasus lebih mudah terungkap. Namun, katanya, Ferdy Sambo menyebut CCTV di rumahnya rusak.
"Pada saat saya melihat CCTV kemudian di situ ada FS. Saya bilang kemudian, setelah saya sampaikan ke FS, saya bilang, 'Jenderal, karena ada CCTV ini akan sangat memudahkan'," ujar Ridwan menirukan ucapannya saat itu.
3. Ada 2 CCTV di dalam Rumah Ferdy Sambo
Jaksa kemudian bertanya ada berapa CCTV yang dilihat Ridwan saat itu. Menurut Ridwan, dirinya melihat ada dua CCTV.
Satu CCTV disebut berada di lantai satu mengarah ke ruang tengah. Sedangkan satu CCTV lainnya berada di lantai dua.
"Saya lihat ada dua CCTV, dua titik di akses dapur di bawah mengarahnya ke arah tengah, artinya CCTV kejadian itu kelihatan ya. Satu lagi di lantai atas kalau nggak salah," ujarnya.
4. Sambo Sebut CCTV Sudah Rusak Beberapa Hari Lalu
Ridwan mengatakan telah memerintahkan penyidik untuk pengumpulan semua barang bukti, termasuk CCTV. Namun, dia kembali menjelaskan bahwa Ferdy Sambo menyatakan CCTV di rumahnya itu sudah rusak beberapa hari lalu.
"Di hari yang sama di waktu yang sama itu, Pak FS menyampaikan bahwa kalau untuk CCTV saya di rumah ini sudah rusak semua. Ini sudah terjadi beberapa hari lalu," Ridwan.
5. ART Juga Sebut CCTV dalam Rumah TKP Yosua Rusak
Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Diryanto alias Kodir, mengaku sudah 10 tahun bekerja dengan keluarga Sambo. Dia mengklaim CCTV di dalam rumah dinas Sambo yang menjadi TKP pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat rusak.
Hal itu diceritakan Kodir saat menjadi saksi dalam sidang kasus perusakan CCTV yang menghambat penyidikan pembunuhan Yosua dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di PN Jaksel, Kamis (3/11).
"Kamu ART hampir 10 tahun, di TKP pas Yosua tergeletak di bawah tangga, CCTV mana yang mati?" tanya jaksa.
"Setahu saya semua. Karena di monitor nggak ada gambar sama sekali," ucap Kodir.
Kodir mengatakan monitor CCTV terdapat di depan kasur kamar Putri Candrawathi. Dia menyebut layar monitor di kamar Putri itu hitam.
"Monitor di mana?" tanya jaksa.
"Di depan kasur di ruang Bu Putri. Saya nggak bisa pastikan. Yang pasti di monitor hitam no signal," ujar Kodir
Lihat Video: Dua Ekspresi Berbeda Ferdy Sambo Usai Bunuh Yosua