PT Jakarta Propertindo (JakPro) buka-bukaan mengenai laporan keuangan ajang Formula E yang digelar pada 4 Juni lalu. Secara keseluruhan, JakPro memperoleh laba bersih sebesar Rp 6,41 miliar.
Laporan keuangan itu disampaikan oleh Direktur JakPro Gunung Kartiko dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta pada Kamis (3/11/2022). Laporan keuangan yang dipaparkan di hadapan anggota dewan adalah per 30 September 2022 dan belum selesai diaudit.
"Mohon izin menjelaskan secara ringkas untuk laporan keuangan Formula E ini belum selesai diaudit, masih dalam proses. Ini laporan per 30 September 2022," kata Gunung di lokasi, Kamis (31/11/2022).
Gunung memerinci pendapatan usaha yang didapatkan sebesar Rp 137,34 miliar. Kemudian beban pokok pendapatan adalah Rp 129,5 miliar.
Lalu beban administrasi umum Rp 1,89 miliar, pendapatan lain-lain Rp 2,1 miliar, dan beban pajak final Rp 1,56 miliar.
"Sehingga kalau kita lihat masih ada positif sebesar kurang lebih Rp 6,41 miliar," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menagih laporan keuangan penyelenggaraan Formula E Jakarta kepada Jakarta Propertindo (JakPro). Pras kesal karena JakPro tak kunjung memberi tahu laporan keuangan ajang balap mobil listrik itu pada Juni lalu.
"Apakah Formula E untung atau tidak? Tolong jawab," kata Pras saat memimpin rapat pembahasan rancangan KUA-PPAS APBD 2023 pada Rabu (2/11/2022).
Prasetyo mengaku tahu betul seluk-beluk hingga prospek keuntungan yang bisa diperoleh melalui penyelenggaraan suatu event balapan internasional. Karena itu, dia mendesak JakPro mesti membeberkan audit laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap ajang balap mobil listrik itu.
"Pertanggungjawaban Bapak yang ketiga hari ini mengenai ticketing. Hari ini kita tidak tahu lho keuntungan atau tidak, mulut suara dari JakPro. Untungnya mana? Tolong dijawab," tegasnya.
"Saya tahu itu dunia saya. Apa sih kejuaraan Formula E? MotoGP? Atau Formula 1? Oh, di Jakarta ada ini, itu jualannya," tambah dia.
Politikus PDIP itu lantas meminta agar laporan keuangan tersebut disampaikan sejujur-jujurnya. Dia lantas mengeluh sudah lelah mesti memenuhi panggilan KPK karena Formula E.
"Harus jujur, Pak. Saya capek dipanggil KPK. Ini masuk ranah KPK," ucapnya.
"Proyek rugi ini, terus terang aja. Bapak jelaskan. Sama Ancol harus clear," imbuhnya.
Simak juga Video: Kalender Formula E 2023 Sudah Keluar, Indonesia Kapan Nih?