7 Profesor FEB Unhas Mundur gegara Diminta Luluskan Mahasiswa Tak Layak

Tim detikSulsel - detikNews
Kamis, 03 Nov 2022 11:25 WIB
Kampus Unhas (Hermawan Mappiwali/detikSulsel)
Jakarta -

Tujuh guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas) ramai-ramai mengundurkan diri. Beberapa guru besar mengaku mendapat intervensi dari Dekan FEB terkait nilai mahasiswa di Program Studi (Prodi) Doktor (S3) Manajemen.

Adapun ketujuh guru besar tersebut ialah Prof Muhammad Idrus Taba, SE, MSi, Prof Dr Idayanti Nusyamsi, SE, MSi, Prof Dr Siti Haerani, SE, MSi, Prof Dr Cevi Pahlevi, SE, MSi, Prof Dr Haris Maupa, SE, MSi, Prof Dr Muhammad Asdar, SE, MSi, dan Prof Dr Mahlia Muis, SE, MSi, CIPM.

Pengakuan itu mereka sampaikan melalui surat pengunduran diri. Salah satunya dituliskan oleh Prof Dr Siti Haerani, SE, MSi, dalam surat pengunduran dirinya. Dia menyebut ada intervensi dekan dalam pemberian nilai mahasiswa S3.

"Adanya intervensi Dekan dalam pemberian nilai mahasiswa mata kuliah yang saya ampu pada Program S3 di mana saya diminta meluluskan mahasiswa yang sama sekali tidak memenuhi syarat untuk diluluskan (nol kehadiran padahal perkuliahan dilakukan secara online, tidak ada tugas, tidak ikut ujian, tidak ada komunikasi dengan dosen, baik melalui chat WhatsApp pribadi maupun grup, untuk menyampaikan alasan ketidakhadirannya pada perkuliahan) hingga keluarnya nilai di akhir semester, justru yang sibuk mencarikan alasan yang tak masuk akal dan mengada-ada adalah Dekan FEB sendiri," tulis surat pengunduran diri Prof Siti Haerani dilansir detikSulsel, Kamis (3/11/2022).

Siti Haerani juga mengungkapkan mendapat hukuman setelah melakukan intervensi tersebut. Dia mengaku tidak dilibatkan dalam kegiatan mengajar, membimbing, dan menguji tanpa alasan akademis dan pertimbangan yang rasional.

"Tanpa alasan akademis dan pertimbangan yang objektif dan rasional, Dekan FEB telah sewenang-wenang 'menghukum saya' secara tidak pantas, tidak adil, dan tak beretika atas kasus no 1 di atas dengan cara tak melibatkan saya sama sekali pada kegiatan mengajar, membimbing, dan menguji mulai pada semester akhir TA 2021-2022 hingga saat ini. Hal ini amat sangat mencederai perasaan saya sebagai dosen, guru besar yang bisa dianggap tidak kompeten oleh mahasiswa dan rekan dosen," ungkapnya.

Sementara itu, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa langsung merespons persoalan tersebut dengan memanggil tujuh guru besar atau profesor FEB yang menyatakan mengundurkan diri. Dalam pertemuan itu para guru besar menyepakati tiga poin pernyataan.

"Sehubungan dengan pernyataan pengunduran diri 7 (tujuh) Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) untuk melakukan pengajaran dan pembimbingan mahasiswa pada Program Studi Doktoral (S3) Program Studi Manajemen Universitas Hasanuddin, maka Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa, MSc, memanggil pihak-pihak terkait untuk mendiskusikan solusi terhadap masalah yang terjadi," kata Kepala Kantor Sekretariat Rektor Unhas Sawedi Muhammad dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu malam (2/11).

Baca selengkapnya di sini.

Lihat juga video 'Akhir Tragis Pawang Ular Tewas Dipatuk King Kobra Peliharaannya':






(rdp/idh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork