Zulfan Lindan Harap Surya Paloh Minta Maaf soal Surat Penonaktifan

Nahda Utami - detikNews
Jumat, 21 Okt 2022 00:29 WIB
Jakarta -

Politikus senior Partai NasDem Zulfan Lindan berharap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh meminta maaf terkait beredarnya surat penonaktifan dirinya dari kepengurusan NasDem. Zulfan menilai surat penonaktifan itu keliru.

"Saya mungkin akan mengirim surat kepada Pak Surya, saya minta ya tolonglah bikin surat juga mohon maaf lah atas beredarnya surat itu, kekeliruan itu, tolong ketua umum dan sekjen atau DPP menjelaskan," kata Zulfan Lindan saat acara diskusi Total Politik, Kamis (20/10/2022).

"Ini nggak bisa ini. Saya kira ini akan panjang. Permohonan saya supaya ada penjelasan bahwa ini kekeliruan, memang keliru," tambahnya.

Zulfan mengaku telah menyampaikan masukannya terkait surat penonaktifan itu kepada Surya Paloh. Zulfan menegaskan dirinya sudah mundur dari kepengurusan DPP Partai NasDem sejak April 2020.

"Saya sampaikan ke Pak Surya ketika surat itu keluar. saya sampaikan 'Bang administrasi partai kita jelek sekali' mengapa? Pertama adalah bagaimana saya ini kan bukan pengurus DPP karena 2020 saya sudah dapat surat persetujuan untuk mengundurkan diri agar ditetapkan sebagai komisaris," ujar Zulfan.

"Kenapa saya bilang administrasi itu jelek sekali? Kenapa ini tidak disampaikan bahwa sudah ada surat pengunduran diri dan sudah disetujui kenapa itu masih digunakan," sambungnya.

Zulfan kemudian berpesan agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi. Zulfan melihat ada kekeliruan terkait surat penonaktifan terhadap dirinya dari kepengurusan Partai NasDem.

"Pesan saya adalah hal hal seperti ini tidak boleh terulang karena ini menyangkut persoalan privilage saya. Bayangkan sekarang ini orang itu kalau baca di Twitter, Instagram dan macam-macam saya pembohong, saya bela diri dong, bukan saya pembohong, yang mengeluarkan surat itu salah, salah alamat. Utu yang perlu kita klarifikasi," ucap Zulfan.

Lebih lanjut, Zulfan menilai kesalahan surat penonaktifannya itu telah berdampak cukup berat. Menurutnya, kejadian seperti itu perlu diluruskan.

"Kesalahan adminstrasi itu kalau dampaknya hanya sekedar administratif nggak apa-apa, tapi dampaknya ini persoalan menyangkut kepribadian orang itu yang perlu diluruskan," papar Zulfan.




(nhd/dek)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork