Komnas HAM mengatakan pihaknya akan mengusut penghapusan tiga jam rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan. Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan pola penghapusan rekaman CCTV ini mirip dengan kasus Ferdy Sambo.
"Jadi Komnas HAM sampai saat ini masih mendalami soal CCTV yang hilang itu, rekaman itu, karena ini kan polanya saya kira pola berulang ya, seperti kemarin mau dikaitkan dengan Sambo juga ada seperti itu," kata Beka kepada wartawan di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2022).
Beka mengatakan pihaknya tentu bakal menyelidiki terkait hilangnya CCTV tersebut. Hal ini sebelumnya diungkap oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
"Dan ini kalau TGIPF masih belum menemukan CCTV yang hilang, tentu saja kita akan dalami juga sebagai bagian dari penyelidikan Komnas, apalagi Komnas ini penyelidikannya masih berjalan," katanya.
"Jadi kami masih punya kesempatan untuk mendalami hal itu," tambahnya.
Sebelumnya diketahui, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengungkap ada rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur, yang dihapus. Komnas HAM mengaku bakal menyelidiki penghapusan rekaman CCTV berdurasi 3 jam itu.
"Kalau TGIPF masih belum menemukan CCTV yang hilang, tentu saja kita akan dalami juga sebagai bagian dari penyelidikan Komnas HAM," kata komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (18/10).
"Apalagi Komnas HAM penyelidikannya masih berjalan. Jadi kami masih punya kesempatan untuk mendalami hal itu," sambungnya.
Beka mengatakan pihaknya bakal memeriksa PT LIB terkait Tragedi Kanjuruhan besok. Menurutnya, penghapusan rekaman CCTV itu juga akan ditanyakan ke PT LIB.
"Belum, belum (menerima). Kami juga besok akan (memeriksa) PT LIB. Kemudian kami juga akan tanyakan apakah mereka memiliki informasi terkait dengan hilangnya CCTV tersebut atau tidak," kata Beka.
(azh/azh)