Sejumlah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor melanda kawasan Kota dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), dalam beberapa hari ini. Bencana tersebut menelan sejumlah korban jiwa.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil telah meminta Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor menerapkan Siaga I bencana.
"Kita memonitor terus Siaga I. Sudah saya arahkan juga Wali Kota dan Bupati untuk mengingatkan warganya. Di dalam kewaspadaan itulah tentunya ada musibah-musibah yang tidak bisa dihindari," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu kepada wartawan, Jumat (14/10/2022).
Emil mengatakan sudah meminta Siaga I diterapkan sejak awal September, ketika intensitas hujan mulai tinggi. Dia meminta agar waspada, terutama terhadap bencana banjir dan longsor.
"Dari dulu itu mah, setiap masuk bulan September biasanya Siaga I untuk curah hujan. Yang hubungannya banjir dan longsor," paparnya.
Siaga I dilaksanakan hingga BMKG menyatakan kondisi hujan mulai menurun.
"Sampai BMKG menyatakan potensi hujannya sudah mulai surut. Tapi selama BMKG masih bilang cuacanya agak besar, kita terus Siaga I," jelasnya.
Seperti diketahui, sejumlah bencana banjir dan tanah longsor melanda wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Pertama, mahasiswi IPB Adzra atau Ara, yang hilang sejak Selasa (11/10). Saat itu, Ara terperosok ke gorong-gorong bersama motor yang dikendarainya saat banjir melanda kawasan Jalan Dadali, Kota Bogor.
Kemudian banjir dan tanah longsor di kawasan Gang Barjo, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Rabu (12/10), yang menyebabkan delapan orang tertimbun.
Adapun peristiwa empat siswa SMP hanyut di aliran Curug Kembar, Puncak, Kabupaten Bogor, pada Rabu (12/10). Dari empat siswa tersebut, tiga di antaranya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
(idn/idn)