Update tragedi Kanjuruhan menunjukkan perkembangan. Sampai saat ini, pemerintah hingga polisi masih terus lakukan investigasi tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang terjadi usai laga Arema vs Persebaya dan telah menelan seraturan korban jiwa dan luka-luka.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah memerintahkan jajarannya melalui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan untuk usut tuntas kasus Kanjuruhan segera dalam waktu kurang dari sebulan.
Lantas bagaimana perkembangan terkini kasus Kanjuruhan? Berikut ini sejumlah update tragedi Kanjuruhan sejauh ini dirangkum detikcom.
Update Korban Kanjuruhan per 6 Oktober 2022
Update korban tragedi Kanjuruhan sejauh ini masih sama dengan data per 5 Oktober 2022 dari pihak kepolisian. Terakhir, total korban meninggal akibat tragedi Kanjuruhan bertambah 6 orang dan total menjadi 131 orang.
"Jadi data korban meninggal 131 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dilansir Antara, Rabu (5/10/2022)
Dedi mengungkap awalnya ada selisih data korban Kanjuruhan antara tim Humas Polri dengan Dinkes Kesehatan. Data Polri hanya mencatat korban yang dibawa ke rumah sakit. Setelah dilakukan pencocokan data, ternyata ada 12 korban meninggal tidak di fasilitas kesehatan.
"Nonfaskes penyebab selisihnya setelah semalam dilakukan pencocokan data bersama dinas kesehatan, tim DVI, dan direktur rumah sakit," kata Dedi.
35 Saksi Tragedi Kanjuruhan Diperiksa Polisi
Hingga kini, Polri terus melakukan investigasi terkait update tragedi Kanjuruhan yang menelan korban sebanyak 131 meninggal. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut pihaknya telah memeriksa 35 orang saksi dari pihak internal Polri dan masyarakat terkait kasus Kanjuruhan.
"Para saksi sudah 35 saksi yang sudah dimintai keterangan, baik saksi internalnya artinya bahwa anggota Polri yang terlibat di dalam kegiatan pengamanan di Stadion Kanjuruhan maupun saksi dari eksternal," kata Irjen Dedi Prasetyo, Rabu (5/10/2022).
Adapun jumlah anggota Polri yang diperiksa terkait tragedi Kanjuruhan hingga kini yang diperiksa berjumlah 31 orang. "Saat ini dari Irwasum maupun Propam sudah melakukan pemeriksaan terhadap 31 anggota Polri. Dari 31 anggota Polri tersebut belum selesai, dilanjutkan juga pemeriksaan pada malam hari ini," ujar Dedi.
Pemeriksaan terkait tragedi Kanjuruhan pun terus dilakukan secara mendalam. Pemeriksaan dilakukan untuk memenuhi unsur kehati-hatian.
Jokowi Beri 7 Instruksi Usai Tinjau Kanjuruhan
Presiden Jokowi sampaikan sejumlah instruksi kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) usai jenguk korban Kanjuruhan dan tinjau lokasi Stadion Kanjuruhan, pada Rabu (5/10). Berikut sejumlah instruksi Jokowi usai bertemu para korban dan tinjau Stadion Kanjuruhan:
- Jokowi minta tak ada yang ditutupi. "Kenapa dibentuk tim pencari fakta independen? Karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi," kata Jokowi, Rabu (5/10).
- Jokowi tegaskan pihak bersalah diberi sanksi. "Yang bersalah diberi sanksi. Kalau masuk ke pidana juga sama, dipidanakan," imbuh Jokowi.
- Jokowi perintahkan semua stadion Kanjuruhan diaudit total. "Saya juga akan perintahkan Menteri PUPR untuk mengaudit total seluruh stadion yang dipakai untuk liga, baik Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3, semuanya," ucap Jokowi.
- Jokowi minta investigasi kasus Kanjuruhan diusut secepatnya. "Dan sudah disampaikan oleh Menko Polhukam, beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepat-cepatnya. Ini barangnya kelihatan semua, kok. Secepat-cepatnya, ya," tegas Jokowi.
- Jokowi mengatakan masalah tragedi Kanjuruhan terkait pintu stadion yang terkunci. Namun dia meminta semua pihak menunggu laporan detail dari TGIPF.
- Jokowi telah berbicara dengan Presiden FIFA Gianni Infantinodan menyebut pihak FIFA siap membantu untuk perbaikan manajemen stadion.
- Jokowi mengatakan bakal ada sanksi dari PSSI kepada pihak terkait. Dan ada juga sanksi pidana bagi pelaku terlibat tragedi Kanjuruhan.
Temuan Awal Penyebab 131 Korban Meninggal
Update tragedi Kanjuruhan oleh Menko Polhukam Mahfud Md menyampaikan ada banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang akhir pekan lalu. Kondisi Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu faktor.
"Banyak faktor, pada temuan awal stadion termasuk faktor yang dicatat turut menjadi penyebab tragedi itu. Faktor-faktor lainnya adalah penyelenggara dan panpelnya, pengendalian keamanan, suporter, regulasi, dan lain-lain," kata Mahfud saat dihubungi detikcom, Kamis (10/6/2022).
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan penelusuran mendalam terkait tragedi Kanjuruhan. Wakil Ketua Komnas HAM Munafrizal Manan menyebut terdapat indikasi pelanggaran HAM dalam tragedi Kanjuruhan.
"Ya nanti akan dipaparkan kesimpulan akhir. Kalau sekarang kan baru temuan-temuan sementara. Tapi memang ada indikasi ke arah pelanggaran hak asasi manusia," kata Munafrizal saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Jogja, dilansir detikJateng, Kamis (6/10/2022).
Kendati tidak menyebut nama institusi, Munafrizal mengatakan pelanggaran HAM itu mengarah ke pihak yang menembakkan gas air mata. "Ya yang menembak gas air mata siapa," ujarnya.
Lebih lanjut, indikasi pelanggaran HAM di traged Kanjuruhan muncul lantaran jumlah korban dalam tragedi yang mencapai ratusan orang. Pihaknya tengah menyelidiki apakah ada unsur pembiaran atau tidak.
Polisi Segera Umumkan Tersangka Tragedi Kanjuruhan
Polisi sampai saat ini masih mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 131 orang. Terkait update tragedi Kanjuruhan, polisi akan segera umumkan tersangka tragedi Kanjuruhan.
"Ya nanti akan disampaikan setelah tim selesai dalam waktu secepatnya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi, Kamis (6/10/2022).
Saat ditanya apakah pengumuman tersangka akan disampaikan hari ini, Dedi tak menjawab lugas. Dia meminta awak media menunggu. "Insyaallah, nunggu dulu," singkatnya.
(wia/imk)