Bima Arya Kesal Pengelola Tolak Setop Wisata Cahaya 'Glow' Kebun Raya

Bima Arya Kesal Pengelola Tolak Setop Wisata Cahaya 'Glow' Kebun Raya

M Sholihin - detikNews
Rabu, 05 Okt 2022 16:33 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya (Sholihin-detikcom)
Wali Kota Bogor Bima Arya (Sholihin/detikcom)
Bogor -

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku mendapat surat penolakan dari pengelola wisata Kebun Raya Bogor (KRB) terkait permintaan menghentikan sementara operasional wisata cahaya buatan atau Glow. Bima mengatakan pengelola Kebun Raya meminta dia mengajukan surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bima Arya mengatakan dia sempat bersurat ke pengelola wisata Kebun Raya Bogor agar menghentikan wisata cahaya buatan karena masih menjadi polemik. Pemkot Bogor, kata Bima, juga sudah memfasilitasi agar pihak ketiga pengelola wisata di Kebun Raya berkomunikasi dengan IPB dan budayawan.

"Jadi saya mengirim surat kepada PT Mitra Natura Raya (pihak ketiga pengelola wisata KRB) karena situasinya tidak juga kondusif, walaupun pemkot sudah berupaya untuk memfasilitasi ada beberapa langkah dari Pemkot meminta mereka untuk membangun komunikasi dengan IPB, dengan budayawan dan semua," kata Bima Arya, Rabu (5/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi itu tidak juga berbuah hasil, maka kemudian saya mengirimkan surat meminta agar pihak PT MNR menghentikan dulu kegiatan di situ. Tidak ada lagi kegiatan (operasional Glow)," sambungnya.

Namun, Bima menyatakan mendapat surat balasan dari pengelola wisata Kebun Raya Bogor. Menurutnya, surat itu berisi penolakan penyetopan aktivitas Glow.

ADVERTISEMENT

"Namun tanggal 30 September saya menerima surat dari PT MNR yang kalau dari isinya saya menyimpulkan bahwa Mitra Natura Raya ini keliru memahami kewenangan Pemkot terhadap Kebun Raya. Jadi bahasanya juga sangat tidak pas, saya kira bahasanya mencerminkan pemahaman yang sangat keliru. Meminta tidak mengikuti keputusan dari Pemkot untuk menghentikan operasional dan meminta agar Wali Kota menyampaikan langsung kepada Presiden," ujar Bima.

Bima menyayangkan sikap tersebut. Dia mengaku akan mengkaji langkah hukum terkait pengelolaan Kebun Raya Bogor.

"Saya sangat menyayangkan dan memberikan catatan, kalau tidak sama dengan cara pandang Pemerintah Kota. Pemerintah Kota betul-betul menganggap Kebun Raya ini bukan saja hutan, bukan saja untuk kelestarian alam, tapi ini adalah identitas kota, ini adalah cagar budaya. Jadi kalau mereka tidak memiliki cara pandang yang sama, ya lebih baik tidak boleh masuk Kota Bogor," ujarnya.

"Ini pemahaman yang sangat keliru, oleh karena itu saya kira, pemkot akan mengevaluasi keberadaan Mitra Natura Raya dan kerjasama dengan Kebun Raya. Jadi kita akan evaluasi total keberadaan PT Mitra Natura Raya dan kebun raya ini saya akan melakukan kajian secara hukum langkah langkah apa yang akan dilakukan," tambahnya.

detikcom telah mencoba menghubungi pihak pengelola wisata di Kebun Raya Bogor (KRB) terkait informasi penolakan penghentian sementara wisata cahaya buatan. Namun, pihak pengelola wisata belum memberi jawaban.

Simak juga 'Jalan-jalan ke Kebun Raya Jagatnatha di Jembrana Bali':

[Gambas:Video 20detik]

(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads