Menuju Muktamar Muhammadiyah: 94 Calon Pimpinan Pusat hingga e-Voting

Menuju Muktamar Muhammadiyah: 94 Calon Pimpinan Pusat hingga e-Voting

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Senin, 26 Sep 2022 08:30 WIB
Sekum Muhammadiyah Abdul Muti
Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)

Mekanisme e-Voting

Pemilihan Pimpinan Pusat Muhammadiyah kali ini berbeda dengan pemilihan di muktamar sebelumnya. Muhammadiyah bakal menggunakan e-voting di pemilihan sidang tanwir dan muktamar.

"Panitia sudah melakukan try out pemilihan e-voting ini dengan melibatkan pimpinan ranting di Solo dan sekitarnya. Sudah ada try out pertama, mungkin nanti akan diselenggarakan lagi try out yang kedua," kata Mu'ti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mu'ti menjelaskan teknisnya nanti para peserta muktamar bakal diberi akun, kemudian memilih di komputer yang telah disediakan. Dia berharap sistem e-voting ini bisa lebih akurat dibandingkan pemilihan sebelumnya.

"Jadi hampir sama sebenarnya dengan pemilihan bilik suara, cuma bedanya ini nggak pakai kertas saja dan nggak menulis, tapi cukup menekan nama yang sudah ada di layar itu sesuai ketentuan," imbuh Mu'ti.

ADVERTISEMENT

"Kalau sistem itu kan nanti dia itu misalnya ada dobel nama atau lebih atau kurang, dia nggak mau. Prosesnya nggak bisa dilanjutkan. Ini mungkin bisa lebih akurat," sambung dia.

Namun, kata Mu'ti, panitia saat ini masih membahas apakah proses pemilihan itu akan terbuka untuk diakses media atau tidak. Pembahasan mengenai hal ini masih berlangsung.

Muncul Wacana Buka Nama 94 Calon

Dalam kesempatan itu, Mu'ti juga mengungkap wacana yang disampaikan kader Muhammadiyah agar membuka 94 nama calon yang sudah menyatakan bersedia. Selama ini, kata Mu'ti, memang belum pernah terjadi sosialisasi calon atau pengiriman nama sebelum muktamar.

"Paling tidak kalau tidak kepada publik itu kepada anggota tanwir dan peserta muktamar supaya mereka lebih mengenal calon-calon itu. Nah sekarang seperti saya saja nggak tahu, 94 nama itu," tutur dia.

Mu'ti secara pribadi pernah mengusulkan dalam rapat Muhammadiyah agar panitia menyampaikan nama-nama yang sudah menyatakan bersedia dicalonkan. Dia berbicara mengenai transparansi namun kerahasiaan tetap dijaga selama proses pemilihan.

"Karena ya kalau tidak mengenal kan seperti memilih kucing dalam karung kan. Ya itu mulai ada wacana saya baca di pwmu.co seperti itu. Dan menurut saya itu usulan logis ya," tutur dia.


(knv/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads