Lokbin Kota Intan Ditolak PKL karena Sepi, PPUKM: Sekarang Sudah Beda

Lokbin Kota Intan Ditolak PKL karena Sepi, PPUKM: Sekarang Sudah Beda

Silvia Ng - detikNews
Sabtu, 24 Sep 2022 18:34 WIB
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) masih lebih memilih berjualan di pinggir jalan kawasan Kota Tua, tepatnya di Jalan Kunir, Jakarta Barat (Jakbar).
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) lebih memilih berjualan di pinggir jalan kawasan Kota Tua, tepatnya di Jalan Kunir, Jakarta Barat (Jakbar). (Silvia Ng/detikcom)
Jakarta -

Pedagang kaki lima (PKL) masih memilih berjualan di pinggir jalan kawasan Kota Tua, tepatnya di Jalan Kunir, Jakarta Barat (Jakbar). Padahal Pemprov DKI telah menyediakan lokasi binaan (lokbin) Kota Intan.

Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (24/9/2022), pukul 17.30 WIB, puluhan pedagang sudah berjejer di pinggir jalan. Hampir tak terlihat jarak di antara satu pedagang dengan pedagang lainnya.

Lalu lintas di sekitar lokasi PKL cukup padat lantaran hanya satu lajur yang tersedia untuk mobilitas kendaraan. Kendaraan memperlambat laju ketika ada pengunjung yang menyeberang atau kendaraan umum yang menurunkan penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasudin Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PPUKM) Jakarta Barat Iqbal Idham mengatakan para pedagang di Kota Tua kerap kali menolak direlokasi ke Lokbin Kota Intan lantaran sepi. Dia mengungkapkan Lokbin Kota Intan ini sudah pernah 'dijajaki' oleh para pedagang pada 2018.

"Namun, pada saat berjalannya (2018), ternyata menurut mereka Lokbin Kota Intan ini sepi," kata Iqbal saat dihubungi detikcom.

ADVERTISEMENT

Iqbal menjelaskan sepinya Lokbin Kota Intan pada 2018 itu lantaran belum adanya alur lintasan yang mesti melewati lokbin tersebut.

"Nah, saya sampaikan, kondisi 2018 kemarin dengan kondisi 2022 itu berbeda. Ketika dulu memang Lokbin Kota Intan ini belum ada support atau dukungan dari sistem. Artinya, belum menjadi lintasan," jelas Iqbal.

"Pada 2022 ini sebenarnya seluruh parkir kawasan Kota Tua, semuanya masuk ke Lokbin Kota Intan. Artinya, kita menyiapkan Lokbin Kota Intan ini sebagai pintu masuk atau gerbang masuk ke Kota Tua," sambungnya.

Lokbin Kota Intan (Silvia-detikcom)Lokbin Kota Intan (Silvia/detikcom)

Iqbal mengatakan para pedagang telanjur menganggap Lokbin Kota Intan sebagai tempat yang tidak strategis bagi usaha mereka. Oleh karena itu, para pedagang kerap melakukan penolakan ketika direlokasi ke lokbin.

"Namun, karena pedagang ini sudah terstigma bahwa Lokbin Kota Intan ini selalu sepi, makanya mereka melakukan penolakan-penolakan tidak mau masuk lagi ke Lokbin Kota Intan," terang dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Iqbal menyebutkan pihaknya tengah melakukan pendekatan persuasif bersama para pedagang agar mereka dapat segera menempati lokbin-lokbin yang sudah disediakan.

"Kalau kita memang maunya PKL ini bisa masuk ke dalam lokasi-lokasi yang sudah kita sediakan, sebenarnya secepatnya. Namun kondisinya ada beberapa penolakan-penolakan. Ini yang kita lakukan pendekatan-pendekatan," kata dia.

Iqbal juga menyebut ada ratusan pedagang yang sudah mendaftar untuk berjualan di lokbin. Namun, katanya, baru 60 orang yang sudah mulai berdagang.

"Kalau di Lokbin Kota Intan itu, sebenarnya sudah mendaftar itu sudah sampai 415 (pedagang)," kata Iqbal.

"Yang sudah berjualan di Lokbin Kota Intan kurang lebih 60 pedagang," sambungnya.

Lokbin Kota Intan (Silvia-detikcom)Lokbin Kota Intan (Silvia/detikcom)

Alasan Pedagang Masih Berjualan di Jalan Kunir

Para pedagang beralasan lokasi binaan sepi pengunjung, sehingga mereka memilih berjualan di Jalan Kunir.

"Justru pengunjung kalo di gedung-gedung itu (lokasi binaan) kayaknya berkurang, deh. Pengunjung tuh lebih banyak di sini (Jalan Kunir)," ujar pedagang minuman, Onah, kepada detikcom, Jumat (16/9).

"Belum pindah, ada di lokbin sana, sepi kayak kuburan, siapa yang mau beli?" tambahnya.

Onah menyebut sudah ada imbauan dari Satpol PP. Tapi Onah keberatan untuk pindah ke lokbin.

"Ya keberatan Ibu. Kalau yang nggak mikir panjang mah pada senang," ucap Onah.

"Di sini itu ramainya Sabtu-Minggu doang," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads