Video pemberian makan napi Lapas Salemba 'hanya nasi tanpa lauk' sempat viral. Kantor Wilayah Hukum dan HAM (Kanwilkumham) DKI Jakarta mengevaluasi pemberian makanan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kepala Kanwilkumham DKI Jakarta, Ibnu Chuldun, mengatakan evaluasi itu dilakukan untuk memastikan proses distribusi tidak mengalami kendala.
"Terutama dalam pendistribusian agar masing-masing warga binaan dipastikan menerima sesuai dengan daftar menu sepuluh hari yang sudah terjadwal sesuai ketentuan," kata Ibnu Chuldun seperti dilansir Antara, Kamis (22/9/2022).
Ibnu menambahkan menu makanan bagi WBP di rutan dan lapas di bawah naungan Kanwilkumham DKI Jakarta sudah memenuhi aspek gizi oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Jadi dia menepis video viral napi Lapas Kelas IIA Salemba diberi makan tanpa lauk.
"Itu hoaks. Apa yang disampaikan di medsos tidak sesuai dengan yang kami sidak. Hasil sidak sesuai dengan menu 10 hari itu," ujar Ibnu.
Menu 10 hari yang dimaksudnya ialah sesuai aturan pemberian makanan kepada tahanan yang diatur Kemenkumham mencakup makanan pokok, lauk pauk hewan dan nabati, sayuran, dan buah.
Selain itu, berdasarkan hasil sidak jajaran Kanwilkumham DKI Jakarta, seluruh bahan pangan yang disuplai ke Lapas Kelas IIA Salemba sudah melewati pemeriksaan kualitas dan kuantitas.
Viral Nasi Tanpa Lauk untuk Napi
Sebelumnya viral di media sosial video yang dinarasikan narapidana Lapas Kelas IIA Salemba mendapatkan makanan nasi cadong atau jatah makan yang tidak layak konsumsi.
Dalam video yang beredar itu tampak wadah makan untuk WBP hanya terisi lauk pauk di bagian atas saja, sementara wadah pada bagian bawah terisi nasi tanpa adanya lauk dan sayur.
Namun pihak Lapas Kelas IIA Salemba kemudian menjelaskan bahwa alasan wadah makan pada bagian bawah tidak terdapat lauk karena bila ditumpuk akan tumpah, sehingga dipisah pada wadah lain.
Lihat juga video 'Remisi 168 Ribu Napi Buat Kemenkumham Hemat Anggaran Makan Rp 259 M':
(jbr/isa)