Keluarga besar Bakamla RI berdukacita. Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) Bakamla, Muhammad Ary Adithya Hasibuan, meninggal saat mengikuti Coast Guard Basic Training (CGBT).
Kabar ini beredar di media sosial (medsos). Sebuah akun yang mengaku sebagai teman korban membuat postingan di Reddit.
Akun itu mengaku mendapatkan kabar Ary meninggal dari broadcast di grup WhatsApp (WA). Korban disebut sempat mengikuti kegiatan pembinaan fisik (binsik).
Kondisi Ary drop, lalu dibawa ke rumah sakit (RS) menggunakan ambulans untuk mendapatkan perawatan dokter.
Berikut ini sejumlah fakta terkait meninggalnya CPNS Bakamla dalam CGBT:
1. Bakamla Berdukacita
Kepala Bakamla Laksamana Madya (Laksdya) TNI Aan Kurnia membenarkan Ary adalah salah satu CPNS yang ikut CGBT. Bakamla ikut berdukacita atas meninggalnya Ary.
"Benar bahwa salah satu siswa CGBT Bakamla RI meninggal dunia saat menempuh pelatihan. Saya selaku Kepala Bakamla RI mewakili seluruh keluarga besar Bakamla RI menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ary Hasibuan," ujar Aan Kurnia dalam keterangan persnya yang diterima, Selasa (20/9/2022).
Bakamla juga menyampaikan belasungkawa untuk Ary.
"Selamat jalan, Ary. Kegigihan dan tekadmu menjadi Penjaga Laut Nusantara akan terus terkenang," kata Bakamla.
2. Penyebab Ary Meninggal
Bakamla mengungkapkan kronologi meninggalnya Ary saat latihan. Bakamla mengatakan Ary memiliki riwayat penyakit yang membutuhkan perhatian khusus.
Dalam keterangan dari Bakamla, Ary disebutkan menjadi salah satu peserta CGBT di Sidoarjo, Surabaya. Bakamla menyatakan para peserta menjalani serangkaian tes kesehatan sebagai syarat wajib mengikuti pelatihan.
"Hasil tes menyatakan bahwa Ary memiliki riwayat penyakit dan membutuhkan perhatian khusus. Namun demikian, Ary tetap menempuh CGBT dengan intensitas latihan yang lebih ringan dari rekan sejawatnya," demikian keterangan Bakamla.
Setelah kesehatan drop, Ary dibawa ke RS. Pada malam harinya Ary meninggal karena gagal hati akut.
"Ary dibawa ke RS saat jalan mengikuti rekan seangkatannya yang sedang lari sore. Dan segera mendapatkan penanganan dari RS namun Ary setelah dirawat, kondisi semakin menurun dan meninggal malam hari. Hasil diagnosa dokter RSPAL, Ary meninggal karena acute liver failure (gagal hati akut)," ucapnya.
3. Bakamla: CGBT Bukan Latihan Militer
Bakamla menjelaskan, CGBT bukanlah pelatihan militer. Pelatihan CGBT merupakan tahapan pendidikan lanjutan bagi para CPNS Bakamla RI.
"CGBT bukanlah pelatihan militer. CGBT merupakan pelatihan yang lebih bernuansa pelatihan bela negara dan disesuaikan dengan porsi tupoksi Bakamla RI," demikian pernyataan Bakamla.
Bakamla menjelaskan, CGBT merupakan pendidikan dasar yang harus dilalui seluruh personel yang baru bergabung dan dinyatakan lulus menempuh rangkaian tes penerimaan sebelumnya.
Dilihat di situs Bakamla, CGBT tahun ini diikuti 290 personel yang terdiri atas 244 pria dan 46 wanita. Mereka merupakan personel Bakamla RI angkatan IX di lapangan Samudra Mako Pusdiklatsarmil Juanda, Sidoarjo, Senin (5/9).
CBGT dibuka Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia. Dia mengatakan CGBT yang didesain seperti pelatihan dasar militer bukan bertujuan membentuk peserta sebagai prajurit.
Latihan ini digelar sebagai metode untuk menempa dan membentuk para CPNS agar memiliki sikap mental dan karakter kuat seperti seorang paramiliter.
Simak fakta selanjutnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Respons Bakamla soal Omnibus Law Keamanan Laut':
(jbr/rfs)