6 Fakta CPNS Bakamla Tutup Usia Saat Latihan Coast Guard

6 Fakta CPNS Bakamla Tutup Usia Saat Latihan Coast Guard

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 21 Sep 2022 08:00 WIB
Suasana CPNS Bakamla Ikuti Coast Guard Basic Training
Suasana CPNS Bakamla Ikuti Coast Guard Basic Training (Dok. Bakamla)
Jakarta -

Keluarga besar Bakamla RI berdukacita. Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) Bakamla, Muhammad Ary Adithya Hasibuan, meninggal saat mengikuti Coast Guard Basic Training (CGBT).

Kabar ini beredar di media sosial (medsos). Sebuah akun yang mengaku sebagai teman korban membuat postingan di Reddit.

Akun itu mengaku mendapatkan kabar Ary meninggal dari broadcast di grup WhatsApp (WA). Korban disebut sempat mengikuti kegiatan pembinaan fisik (binsik).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi Ary drop, lalu dibawa ke rumah sakit (RS) menggunakan ambulans untuk mendapatkan perawatan dokter.

Berikut ini sejumlah fakta terkait meninggalnya CPNS Bakamla dalam CGBT:

ADVERTISEMENT

1. Bakamla Berdukacita

Kepala Bakamla Laksamana Madya (Laksdya) TNI Aan Kurnia membenarkan Ary adalah salah satu CPNS yang ikut CGBT. Bakamla ikut berdukacita atas meninggalnya Ary.

"Benar bahwa salah satu siswa CGBT Bakamla RI meninggal dunia saat menempuh pelatihan. Saya selaku Kepala Bakamla RI mewakili seluruh keluarga besar Bakamla RI menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ary Hasibuan," ujar Aan Kurnia dalam keterangan persnya yang diterima, Selasa (20/9/2022).

Bakamla juga menyampaikan belasungkawa untuk Ary.

Bakamla berduka cita atas meninggalnya M Ary Adithya Hasibuan saat Coast Guard Basic Training (CGBT). Bakamla menjelaskan CGBT bukanlah pelatihan militer. (Instagram @bakamla_ri)Bakamla berdukacita atas meninggalnya M Ary Adithya Hasibuan saat Coast Guard Basic Training (CGBT) (Instagram @bakamla_ri)

"Selamat jalan, Ary. Kegigihan dan tekadmu menjadi Penjaga Laut Nusantara akan terus terkenang," kata Bakamla.

2. Penyebab Ary Meninggal

Bakamla mengungkapkan kronologi meninggalnya Ary saat latihan. Bakamla mengatakan Ary memiliki riwayat penyakit yang membutuhkan perhatian khusus.

Dalam keterangan dari Bakamla, Ary disebutkan menjadi salah satu peserta CGBT di Sidoarjo, Surabaya. Bakamla menyatakan para peserta menjalani serangkaian tes kesehatan sebagai syarat wajib mengikuti pelatihan.

"Hasil tes menyatakan bahwa Ary memiliki riwayat penyakit dan membutuhkan perhatian khusus. Namun demikian, Ary tetap menempuh CGBT dengan intensitas latihan yang lebih ringan dari rekan sejawatnya," demikian keterangan Bakamla.

Setelah kesehatan drop, Ary dibawa ke RS. Pada malam harinya Ary meninggal karena gagal hati akut.

"Ary dibawa ke RS saat jalan mengikuti rekan seangkatannya yang sedang lari sore. Dan segera mendapatkan penanganan dari RS namun Ary setelah dirawat, kondisi semakin menurun dan meninggal malam hari. Hasil diagnosa dokter RSPAL, Ary meninggal karena acute liver failure (gagal hati akut)," ucapnya.

3. Bakamla: CGBT Bukan Latihan Militer

Bakamla menjelaskan, CGBT bukanlah pelatihan militer. Pelatihan CGBT merupakan tahapan pendidikan lanjutan bagi para CPNS Bakamla RI.

"CGBT bukanlah pelatihan militer. CGBT merupakan pelatihan yang lebih bernuansa pelatihan bela negara dan disesuaikan dengan porsi tupoksi Bakamla RI," demikian pernyataan Bakamla.

Bakamla menjelaskan, CGBT merupakan pendidikan dasar yang harus dilalui seluruh personel yang baru bergabung dan dinyatakan lulus menempuh rangkaian tes penerimaan sebelumnya.

Dilihat di situs Bakamla, CGBT tahun ini diikuti 290 personel yang terdiri atas 244 pria dan 46 wanita. Mereka merupakan personel Bakamla RI angkatan IX di lapangan Samudra Mako Pusdiklatsarmil Juanda, Sidoarjo, Senin (5/9).

CBGT dibuka Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia. Dia mengatakan CGBT yang didesain seperti pelatihan dasar militer bukan bertujuan membentuk peserta sebagai prajurit.

Latihan ini digelar sebagai metode untuk menempa dan membentuk para CPNS agar memiliki sikap mental dan karakter kuat seperti seorang paramiliter.

Simak fakta selanjutnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Respons Bakamla soal Omnibus Law Keamanan Laut':

[Gambas:Video 20detik]



4. Ary Alumni STAN

Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menyebutkan Ary Hasibuan sejak 2021 telah ditempatkan di Bakamla. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dukungan Kemenkeu untuk memperkuat tata kelola keuangan.

"Tambahan informasi, Saudara Ary Hasibuan adalah alumnus PKN STAN angkatan 2018 dan sejak 2021 ditempatkan di Bakamla sebagai bagian dukungan Kemenkeu untuk penguatan tata kelola keuangan di instansi pemerintah," ujar Yustinus Prastowo dalam akun Twitter resminya, Selasa (20/9).

5. Kemenkeu Evaluasi Kerja Sama

Yustinus mengatakan pihak Kemenkeu akan melakukan evaluasi terkait hal ini. Kemenkeu juga menyatakan prihatin atas meninggalnya Ary.

"Pimpinan ⁦@KemenkeuRI sangat prihatin dan berduka amat dalam atas meninggalnya saudara Ary Hasibuan. Kemenkeu akan mengevaluasi & memperbaiki kualitas standar kerja sama dengan pihak lain," ujar Yustinus.

Ia mengatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menginstruksikan jajarannya mengevaluasi kerja sama, khususnya pada proses pelatihan. Tidak hanya itu, Yustinus Prastowo mengatakan Kemenkeu juga akan menunaikan tanggung jawab terhadap keluarga korban.

Muhammad Ary Adithya Hasibuan meninggal saat ikut Coast Guard Basic Training (CGBT). Pelatihan CGBT merupakan tahapan pendidikan lanjutan bagi CPNS Bakamla RI. (dok Bakamla)Bakamla menyatakan pelatihan CGBT merupakan tahapan pendidikan lanjutan bagi CPNS Bakamla RI. (Dok. Bakamla)

"Kementerian Keuangan juga akan menunaikan tanggung jawab terhadap keluarga korban secara baik sesuai ketentuan. Ibu Menkeu sudah menginstruksikan untuk dilakukan evaluasi kerja sama, khususnya skema bimbingan dan pelatihan yang proper untuk anak-anak PKN STAN yang ditempatkan di instansi lain," tuturnya.

6. Kemenkeu Tunggu Hasil Investigasi Bakamla

Yustinus Prastowo menyebut pihaknya tengah menunggu hasil investigasi Bakamla dan akan berkoordinasi secara transparan. Ia berharap nantinya kejadian ini tidak terulang.

"Kiranya ini menjadi peristiwa terakhir. Cukup sudah kejadian yang memilukan ini terjadi. Kami menunggu hasil investigasi Bakamla dan akan terus berkoordinasi secara transparan dan akuntabel. Terima kasih kepada semua pihak yang menaruh perhatian pada kejadian ini," ujar Yustinus.

Halaman 2 dari 2
(jbr/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads