Muhammad Ary Adithya Hasibuan meninggal saat mengikuti Coast Guard Basic Training (CGBT). Pelatihan CGBT merupakan tahapan pendidikan lanjutan bagi CPNS Bakamla RI.
Dilihat di situs Bakamla, Selasa (20/9/2022), CGBT tahun ini diikuti 290 personel Bakamla RI angkatan IX di lapangan Samudera Mako Pusdiklatsarmil Juanda, Sidoarjo, Senin (5/9). Mereka terdiri dari 244 pria dan 46 wanita.
CBGT dibuka Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia. Dia mengatakan CGBT yang didesain seperti pelatihan dasar militer bukan bertujuan membentuk peserta sebagai prajurit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Latihan ini digelar sebagai metode untuk menempa dan membentuk para CPNS agar memiliki sikap mental dan karakter kuat seperti seorang paramiliter.
Sehingga mereka dapat melaksanakan tugas-tugas berat dan kompleks di Bakamla. Dia mengatakan tak ada sikap mental dan karakter kuat yang muncul secara tiba-tiba, tanpa melalui suatu proses penempaan.
"CGBT yang akan kalian tempuh selama 3 bulan ke depan ini, merupakan Kawah Candradimuka, yang akan menjadi peletak dasar penting dan sangat berharga bagi kalian, dalam membentuk karakter kepemimpinan maritim yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas di Bakamla," kata Laksdya TNI Aan Kurnia dalam sambutannya.
Dia meminta para CPNS mengikuti pelatihan ini dengan baik untuk membentuk mental dan fisik yang berguna dalam memotivasi diri sendiri maupun tim. Dia mengatakan setelah aktif di Bakamla, para peserta akan bertugas sebagai satu kesatuan Bakamla yang mampu menjaga keamanan dan keselamatan di laut.
"Tetap jaga kesehatan dan ikuti semua arahan dari instruktur maupun pelatih," ujarnya.
![]() |
CGBT Bukan Latihan Militer
Bakamla menjelaskan CGBT merupakan pendidikan dasar yang harus dilalui seluruh personel yang baru bergabung dan dinyatakan lulus menempuh rangkaian tes penerimaan sebelumnya. Bakamla menegaskan CGBT bukan latihan militer.
"CGBT bukanlah pelatihan militer. CGBT merupakan pelatihan yang lebih bernuansa pelatihan bela negara dan disesuaikan dengan porsi tupoksi Bakamla RI," demikian pernyataan Bakamla dalam keterangannya, Selasa (20/9).
Lihat juga video 'Transparansi Proses Rekrutmen CPNS Perlu Ditingkatkan':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Keluarga besar Bakamla RI berduka cita atas meninggalnya Muhammad Ary Adithya Hasibuan. Bakamla menjelaskan CGBT merupakan pendidikan dasar yang harus dilalui seluruh personel yang baru bergabung dan dinyatakan lulus menempuh rangkaian tes penerimaan sebelumnya.
Bakamla menyatakan para peserta menjalani serangkaian tes kesehatan sebagai syarat wajib mengikuti pelatihan. Bakamla menyatakan hasil tes menunjukkan Ary memiliki riwayat penyakit dan membutuhkan perhatian khusus. Ary lalu mendapatkan intensitas latihan yang lebih ringan dari rekan sejawatnya dalam CGBT.
Ary dibawa ke RS saat jalan mengikuti rekan seangkatannya yang sedang lari sore. Dan segera mendapatkan penanganan dari RS.
Ary setelah dirawat, tapi kondisi semakin menurun dan meninggal malam hari. Hasil diagnosa dokter RSPAL, Ary meninggal karena Acute Liver Failure (gagal hati akut).
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr Aan Kurnia menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ary Hasibuan dalam pelatihan.
"Selamat jalan, Ary. Kegigihan dan tekadmu menjadi Penjaga Laut Nusantara akan terus terkenang," kata Bakamla.