Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di tebing Jl Raya Cilebut, tepatnya di Jembatan Dua- Jl Raya Cilebut, Kabupaten Bogor, masih dalam tahap pengerjaan pondasi. Curah hujan yang tinggi disebut jadi kendala dan penyebab lambatnya pembangunan TPT.
Pantauan detikcom di lokasi pembangunan TPT Jl Raya Cilebut, Kabupaten Bogor, Senin (13/9/2022), tampak beberapa pekerja sedang melakukan penyedotan air di dua lubang fondasi di bawah tebing. Penyedotan air di dua lubang tersebut menggunakan dua mesin penyedot air.
Dua lubang itu masing-masing berdiameter sekitar 2,5 meter dan berada persis di bawah tebing dan berjarak sekitar 2 meter dari bibir Sungai Cipakancilan atau Kali Baru. Sementara itu, tebing yang longsor masih ditutupi terpal berwarna biru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pekerja yang ditemui detikcom di lokasi menyebut saat ini tahapan pengerjaan tembok antilongsor itu masih pada proses pembangunan tiang pondasi. Dua lubang digali dengan kedalaman masing-masing mencapai sekitar 3 meter.
"Masih bikin fondasi, Pak, itu dua lubang itu nantinya dipakai buat bore pile atau fondasi bentuknya bulat dan memanjang ke atas. Lubang kita gali dalamnya sampai 3 meter, ini baru 2 meter, belum beres," kata salah satu pekerja yang hanya bersedia menyebut nama panggilannya, Abah, ketika ditemui detikcom.
Abah menyebut pengerjaan sebenarnya sudah dilakukan sejak akhir Agustus lalu. Namun pembangunan berjalan agak lambat karena faktor cuaca.
"Sekarang tahapannya masih mau bangun fondasi. Ini (pengerjaan) kenapa agak lambat karena cuacanya sering hujan, jadi kalau hujan kita berhenti. Terus kalau habis hujan, itu lubang keisi air, jadi nggak bisa digali kalau airnya nggak disedot (dikuras) dulu. Nanti airnya kering baru kita lanjut gali lagi," kata Abah.
![]() |
Abah menyebut, berdasarkan arahan pihak pemilik kontraktor, TPT Jembatan Dua Jl Raya Cilebut, Kabupaten Bogor, akan dibangun dengan bentuk lurus. Bentuk TPT juga menyesuaikan dengan TPT yang sudah dibangun di sampingnya.
"Jadi bentuknya disamain sama TPT yang ada di sampingnya, nanti lurus ke atas. Nggak ada bentuk undakan, jadi lurus saja ke atas. Itu kayak di sampingnya itu," terang Abah.
Sekadar diketahui, tebing di lokasi ini sebenarnya longsor sejak 2020. Namun perbaikan tidak juga dilakukan hingga akhir 2021. Sampai akhirnya, perbaikan mulai dilakukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas PUPR Kabupaten Bogor.
"Kalau berdasarkan kontrak di papan sih kita kerja empat bulan bangun ini. Tapi nggak tahu banyak saya, tanya langsung ke orang kontraktor deh atau ke Kabupaten Bogor," kata Abah.
![]() |
Perbaikan tebing bekas longsoran ini sangat dinanti warga. Sebab, longsoran mengakibatkan sebagian ruas Jl Raya Cilebut ikut amblas. Kondisi ini mengakibatkan ruas jalan hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat. Ketika volume kendaraan sedang ramai, kemacetan parah tidak bisa dihindari, terutama ketika pagi dan sore hari.
(dnu/dnu)