Buntut Panjang Gaya Lama Imigrasi yang Kini Kena Jewer Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 11 Sep 2022 22:19 WIB
Presiden Joko Widodo (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Gaya lama imigrasi dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat berbuntut panjang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan 'menjewer' imigrasi dan mengancam akan mengganti dirjen hingga bawahannya.

Pernyataan Jokowi ini diketahui disampaikan saat memimpin rapat bersama jajarannya yang digelar di Istana Merdeka, pada Jumat (9/9/2022). Rapat ini secara khusus membahas mengenai visa on arrival (VoA) dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas).

Jokowi mulanya mengungkap banyak keluhan dari para investor terkait sulitnya mengurus visa di imigrasi. Jokowi pun meminta imigrasi berubah total bukan hanya sekadar mengatur dan mengontrol saja, tapi juga memudahkan masyarakat.

"Jadi yang kita lihat dan disampaikan ke saya, banyak, baik dari investor, baik mengenai turis, baik mengenai orang yang ingin dapat Kitas izin tinggal, auranya yang saya rasakan itu, imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol. Sehingga apa? Akhirnya apa? Menyulitkan. Ini yang diubah total, harus. Yang seharusnya auranya adalah memudahkan dan melayani. Harus berubah total. Kalau perlu, dirjennya ganti, bawahnya ganti semua, biar ngerti bahwa kita ingin berubah. Kalau kita ingin investasi datang, turis datang, harus diubah," kata Jokowi.

Jokowi ingin pemberian visa dilihat dari besarnya investasi. Tak hanya itu, kata Jokowi, imigrasi juga harus melihat kontribusi investor dalam hal membuka lapangan kerja hingga terhadap peningkatan ekspor.

"Jadi orang diberikan, baik itu yang namanya visa, yang namanya Kitas-kalau kita ya-mereka melihat itu. Kalau dia investor, investasinya berapa, sih? Dia lihat, negara itu pasti lihat. Dia membuka lapangan kerja berapa ribu orang, sih? Atau memberikan kontribusi terhadap ekonomi kita berapa, sih? Orientasinya mesti harus ke sana. Atau meningkatkan ekspor berapa, sih?" kata Jokowi.

Jokowi menegaskan visa maupun Kitas bagi para investor akan memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia. Jokowi pun mengancam akan mengganti dirjen sampai bawahan di imigrasi bila tak mampu melakukan perubahan di sistem imigrasi Indonesia.

"Ini yang begini-begini ini bermanfaat sekali bagi rakyat kita. Kita harus mulai betul-betul, Pak Menteri, mengubah ini, Pak. Ganti itu kalau kira-kira memang tidak punya kemampuan untuk reform seperti itu, ganti semuanya dari dirjen sampai bawahnya, ganti, akan berubah. Kalau tidak, tidak akan berubah," tuturnya.

Posisi Dirjen Imigrasi Sudah Setahun Diisi Plt

Posisi Dirjen Imigrasi sudah setahun ini diisi pelaksana tugas (Plt). Jabatan Dirjen Imigrasi diisi pelaksana tugas sejak 30 Juni 2021 lalu. Kala itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menunjuk Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kememkumham RI Widodo Ekatjahjana untuk merangkap tugas sebagai Plt Dirjen Imigrasi. Widodo menggantikan Jhoni Ginting yang memasuki masa pensiun.

Kini lebih dari setahun berlalu, posisi Dirjen Imigrasi masih juga diisi pelaksana tugas. Seleksi terbuka untuk posisi Dirjen Imigrasi juga baru diumumkan oleh Kemenkum HAM pada 27 Juli 2022.

Seleksi terbuka ini diumumkan melalui Pengumuman Nomor SEK-KP.03.03-573 tentang Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2022.

Seleksi terbuka untuk Dirjen Imigrasi ini bisa diikuti oleh Pegawai Negeri Sipil pusat/daerah, prajurit TNI serta anggota Polri yang memenuhi persyaratan.

Posisi dirjen definitif masih dilelang. Baca di halaman selanjutnya>>

Simak Video: Masih Pakai Gaya Lama, Jokowi Usul Struktur Ditjen Imigrasi Dirombak!






(whn/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork