Duka TNI AL Kala Lettu Judistira dan Letda Dendy Gugur di Pesawat Bonanza

Duka TNI AL Kala Lettu Judistira dan Letda Dendy Gugur di Pesawat Bonanza

Farih Maulana Sidik - detikNews
Kamis, 08 Sep 2022 20:05 WIB
KSAL Laksamana Yudo Margono Jumpa Pers soal Jatuhnya Jatuh Pesawat Bonanza
KSAL Laksamana Yudo Margono (Farih/detikcom)
Jakarta -

Duka menyelimuti TNI AL usai pesawat latih TNI AL jenis G-36 Bonanza T-2503 jatuh di Selat Madura. Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bakti Sabila ditemukan meninggal dunia.

Ungkapan dukacita juga disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam jumpa pers di Mabes AL, Jakarta Timur, Kamis (8/9/2022). Yudo mengenang pilot dan kopilot pesawat Bonanza tersebut sebagai sosok prajurit terbaik.

"Pada sore hari ini saya Kepala Staf Angkatan Laut beserta prajurit Jalasena Samudera, turut berdukacita atas gugurnya dua prajurit terbaik Angkatan Laut Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bakti Sabila," kata Yudo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudo menjelaskan jenazah Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Letda Laut (P) Dendy Kresna Bakti Sabila ditemukan di dalam bangkai pesawat yang jatuh. Dia mengatakan bangkai pesawat tersebut berada di kedalaman 14 meter Selat Madura.

"Yang mana pada tadi jam 10.00 WIB telah ditemukan di kedalaman laut 14 meter. Masih di dalam bangkai pesawat yang jatuh kemarin," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Yudo menuturkan kini jenazah dua prajurit TNI AL itu sudah dievakuasi. Bangkai pesawat yang jatuh, lanjutnya, juga sudah diangkat ke permukaan.

"Kondisinya kemarin sulit diangkat karena posisi katanya terbalik dan jenazah dua-duanya masih duduk di kursi dan terikat seat belt sehingga sulit untuk diangkat, sehingga tadi pagi baru diangkat, jadi dua personel pilot dan kopilot sudah diangkat," tuturnya.

Pilot dan Kopilot Dapat Kenaikan Pangkat

Yudo menyampaikan almarhum pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bakti Sabila juga mendapat kenaikan pangkat luar biasa.

"Almarhum keduanya mendapat kenaikan pangkat luar biasa yang tadi kep-nya sudah turun, barusan tadi. Tadi kita ajukan dan ini sudah turun, jadi naik satu tingkat," kata Yudo.

Yudo mengatakan bakal ada santunan duka bagi keluarga pilot dan kopilot. Santunan duka berasal dari TNI AL dan ASABRI.

"Kemudian ada, bukan kerahiman, santunan duka dari ASABRI, tentunya dari Angkatan Laut sendiri ada," ujar Yudo.

Simak Video: KSAL Ungkap Bonanza T-2503 Sudah Ditemukan Usai Terjatuh, Tapi...

[Gambas:Video 20detik]



KSAL Bakal Hadiri Pemakaman Pilot dan Kopilot

Kedua jenazah prajurit TNI AL itu akan dimakamkan besok. Keduanya dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI AL Ds Gisik Gerbang Cermandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.

"Pemakaman rencana besok di Taman Makam Bahagia Juanda. Saya akan hadir besok," kata KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.

Yudo mengatakan upacara pemakaman pilot dan kopilot akan dipimpin oleh Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan.

"Yang memimpin kan sesuai aturan ada nanti Danpuspenerbal. Saya tapi hadir di sana," ucap Yudo.

Pesawat G-36 Bonanza Tak Punya Black Box

Selain itu, Yudo mengungkap pesawat G-36 Bonanza T-2503 milik TNI AL yang jatuh di Selat Madura tidak memiliki black box.

"Tidak ada, jadi pesawat tempur ini tidak ada black box-nya," kata Yudo.

KSAL Grounded Seluruh Bonanza G-36

TNI AL kini masih menginvestigasi terjatuhnya pesawat latih berjenis G-36 Bonanza T-2503. TNI AL saat ini memarkir (grounded) seluruh pesawat latih Bonanza.

"Pesawat udara Bonanza G-36 semuanya kita grounded dulu untuk kepentingan investigasi," kata Yudo.

Dia mengatakan TNI AL memiliki 7 unit pesawat latih berjenis G-36 Bonanza T-2503. Seluruh pesawat tak akan dioperasikan hingga waktu yang belum ditentukan.

Atas keputusan ini, pesawat latih Bonanza pun tak akan ikut dalam rangkaian Latihan Anti Serangan Udara (Air Defense Exercise/Adex).

"Ini kan bukan untuk kepentingan operasi, kalau untuk demo bisa kita tunda dulu, kita hentikan dulu. Saya kira yang lebih prioritas untuk investigasi. Sehingga kalau hanya demo, kecuali untuk operasi yang sangat urgen, baru kita laksanakan," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(knv/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads