Sejumlah video memperlihatkan anggota DPRD Kota Depok berjoget-joget viral di media sosial. Diketahui aksi tersebut dilakukan setelah rapat paripurna dalam rangka HUT ke-23 DPRD Depok.
Berdasarkan video yang beredar, terlihat anggota DPRD memakai pakaian adat tradisional berjoget dan merekam aksi tersebut melalui ponsel. Terdengar lagu 'Selamat Ulang Tahun' dari Jamrud mengalun yang kemudian membuat anggota DPRD berjoget.
Meski dilakukan dalam rangka memperingati hari jadi DPRD Kota Depok yang ke-23, aksi joget para anggota Dewan itu menuai sorotan. Ada netizen yang menganggap anggota Dewan kurang prihatin di tengah situasi kenaikan harga BBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal BBM baru aja naik," tulis akun @den*****hid.
"Senang ya mantap, enak, muka-muka bahagia semua nggak mikirin harga sembako pada naik sama BBM," kata warganet yang lain.
Ada pula yang menyoroti kinerja anggota DPRD yang dianggap tidak menyelesaikan sejumlah permasalahan yang ada di Kota Depok, seperti kemacetan.
"Urusin macetnya Depok sama jalanan berlobang wooyy, jgn pada hura-hura mulu ngabisin anggaran," tulis warganet lainnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Tabri buka suara terkait video viral itu. Apa katanya?
Simak juga video Sederet Hal Terbaru soal Temuan Beras Bantuan Presiden Dikubur di Depok':
Simak penjelasan Tajudin di halaman selanjutnya....
Penjelasan Wakil Ketua DPRD Kota Depok
Dimintai konfirmasi secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Tabri mengatakan kegiatan yang viral di media sosial merupakan momen HUT DPRD Kota Depok ke-23. Aksi joget itu dianggap wajar karena dilakukan setelah acara selesai.
"Itu wajar saja karena ulang tahun kita. Kita pakai joget di HP, cuma begitu doang," papar Tajudin saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).
Tajudin menyebut perayaan ulang tahun DPRD Depok tak dilakukan secara meriah. Justru, lanjutnya, diselenggarakan secara hemat tanpa adanya makanan prasmanan.
"Coba mana ada makan-makan kemarin, tidak ada makan prasmanan. Kita sangat-sangat hemat, sangat-sangat mengetahui kondisi masyarakat," kata Tajudin.
Dikatakan Tajudin, selama dua tahun DPRD Depok tak merayakan ulang tahun lantaran pandemi COVID-19. Menurutnya, video yang beredar di media sosial hanya euforia semata dan dilakukan seusai acara.
"Sebelum COVID nggak ada perayaan. Dua tahun nggak ada perayaan. Itu di HP lagi momennya. Tapi sekali lagi kita juga turut prihatin dengan kenaikan BBM," kata Tajudin.
Meski demikian, dalam menyikapi kenaikan harga BBM, DPRD Depok akan memantau beragam sektor yang terimbas. Kenaikan harga BBM, menurutnya, sudah menjadi kewenangan pusat.
"Masukan sudah kita berikan, tapi kenaikan BBM nggak dibahas dari awal, tiba-tiba naik. Kita pantau tetap, salah satu tugas kita juga, fungsi pengawasan," tutupnya.