Potongan video rapat kerja antara Komisi IV DPR dan Menteri Pertanian (Mentan) viral. Klip video itu menunjukkan debat antara anggota Komisi IV DPR F-PDIP Riezky Aprilia dan Mentan Syahrul Yasin Limpo. Keduanya berdebat panas karena pernyataan 'salah makan obat'.
Mentan bersama Menteri Kelautan dan Perikanan serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR pada Senin 29 Agustus 2022. Riezky, yang mendapat kesempatan menyampaikan pandangan, menyoroti masalah pupuk bersubsidi. Riezky menilai seharusnya ada koordinasi antarkementerian yang lebih terarah.
"Buat 3 kementerian, bahwa membuat peraturan itu kalau bisa, nggak bisa sendirian. Apalagi ini gabungan. Jangan sampai kayak masalah arwana, Pimpinan. Arwana di BKSDA-nya udah dilepas ke KKP tapi kok jadi lebih lambat di KKP, gitu, Pak. Karena mungkin latah," kata Riezky.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ke depannya saya terima kasih dengan pimpinan dan kawan-kawan sekalian. Kalau untuk ini mungkin memang menjadi bahan evaluasi. Toh ini keputusan menteri toh. Izin Pimpinan, Pak Menteri ini keputusan menteri kan terkait pupuk? Yang Kepmen (keputusan menteri), yang masalah ini di-deliver itu, Pak Menteri Pertanian?" ujar dia.
Mentan menjawab dengan mengungkit hasil panitia kerja (panja). Menurutnya, Kementan tidak bisa keluar dari rekomendasi panja.
"Kementan itu berdasarkan hasil panja kita, kita nggak bisa keluar dari situ. Kalau kami keluar ke sana, itu melanggar aturannya," kata Mentan.
Riezky menyebut pihaknya memang memberi rekomendasi. Namun, dia menilai hal teknis ialah urusan kementerian.
"Betul, kita merekomendasi. Cuma yang kita bicara teknisnya, Pak Menteri. Teknisnya itu, itu kan keputusan menteri. Keputusan menteri bukan berarti itu adalah hal yang tidak bisa diobrolin gitu, lo, antarlintas lembaga, K/L. Yang namanya DPR ini kan fungsinya pengawasan, merekomendasi. Eksekusi kembali di pemerintah. Saya menggarisbawahi itu," ujar Riezky.
Ketua Komisi IV DPR Sudin kemudian mengungkit hasil temuan BPK soal pupuk subsidi untuk petambak. Sudin menyebut temuan BPK itu membuat panitia kerja memindahkan urusannya ke KKP sesuai tugas pokok dan fungsi. Panja, kata dia, hanya mem-back-up temuan BPK.
"Kalau masalah yang pupuk untuk petambak, itu kita menindaklanjuti temuan BPK. Iya, to, temuan BPK bahwa ada penyimpangan di Kementerian Pertanian perihal penyampaian kepada petambak, maka kami putuskan dialihkan ke KKP. Tapi sampai hari ini KKP masih terhambat dengan perpresnya," kata Sudin.
"Maka tadi saya setelah running dengan pimpinan, kita bicara dulu dengan BPK nih, boleh nggak untuk sementara waktu, di 2022 ini, kita kasih diskresi dulu ke Kementan. Kalau BPK bilang oke, nggak ada masalah dikarenakan KKP belum siap atau perpresnya belum selesai, maka sambil menunggu agar selesai. Sementara kami tugaskan dulu ke Kementan," imbuhnya.
Mentan mengiyakan pernyataan Sudin. "Setuju, Ketua," katanya.
Salah Makan Obat
Riezky kembali berbicara usai Sudin. Dia menegaskan fungsi pengawasan DPR RI. Setelah itu, Riezky mengingatkan soal jangan salah makan obat.
"Begini Pak Menteri, saya hanya ingin menggarisbawahi yang tadi pimpinan sampaikan, temen-temen sampaikan, lembaga ini pengawasan salah satunya, dan fungsi legislasi itu bentuknya undang-undang. Sekali lagi saya sampaikan, bentuknya undang-undang, tidak keputusan menteri, tidak peraturan pemerintah. Jadi jangan kita 'salah makan obat' di sini," kata dia.
Mentan langsung menanggapi Riezky. Dia tidak terima dengan pernyataan 'salah makan obat'.
"Saya nggak salah makan obat. Saya nggak mau dengan kata-kata yang seperti itu. Nggak boleh main begitu. Berkali-kali kau...," kata Mentan.
Riezky menjawab Mentan. Menurutnya, Mentan sudah tidak menghormati mekanisme dalam rapat. "Sebentar. Ini tolong, Pimpinan. Ini sudah tidak menghormati mekanisme rapat. Saya bicara menggarisbawahi, Pimpinan," ujar Riezky.
Mentan terlihat masih memprotes pernyataan 'salah makan obat', tapi mikrofonnya sudah mati. Suasana di ruang rapat terlihat menjadi tegang.
Pimpinan Komisi IV DPR F-NasDem, Rusdi Masse Mappasessy, mengingatkan Riezky. Dia meminta Riezky tidak berbicara asal-asalan.
"Saya ingatkan, saya ingatkan jangan ngawur. Tunggu sebentar, dengar dulu! Dengar dulu. Kamu kalau mau dihargai, hargai juga orang. Kita di sini saling menghargai. Saya ingatkan," kata Rusdi.
"Saya terima kasih diingatkan. Saya juga menjawab atas tadi yang disampaikan oleh statement di awal. Saya juga membela lembaga ini loh, pimpinan," kata Riezky menjawab.
Rusdi Masse mengingatkan pentingnya kebersamaan di ruang rapat. "Karena di sini kita semua sama-sama, nggak boleh ada menang sendiri," kata Rusdi.
Simak juga 'Pemerintah Akan Batasi Pupuk Subsidi':