Viral Anggota DPR Marahi Pejabat Kementan 'Masak Mesti Diinjak' soal PMK

Viral Anggota DPR Marahi Pejabat Kementan 'Masak Mesti Diinjak' soal PMK

Zhacky - detikNews
Senin, 04 Jul 2022 15:51 WIB
Jakarta -

Video anggota DPR RI memarahi pejabat Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), viral di media sosial. Pernyataan 'masak mesti diinjak' yang dilontarkan anggota DPR itu yang jadi sorotan.

Video viral itu diunggah hari ini di Twitter, Senin (4/7/2022). Seperti dilihat detikcom per pukul 15.00 WIB, unggahan video tersebut sudah di-retweet sebanyak 2.875 kali dan disukai 8.948 akun. Dalam video tersebut, anggota DPR dimaksud mempertanyakan penanganan wabah PMK yang dilakukan Kementan.

Usut punya usut, anggota DPR yang mencak-mencak ke pejabat Kementan, khususnya Dirjen PKH, bernama Riezky Aprilia. Video yang viral itu ternyata potongan kejadian di rapat Komisi IV DPR dengan pejabat eselon I Kementan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 8 Juni 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video asli yang dilihat detikcom di YouTube resmi Komisi IV DPR RI, Riezky menyebut Kementan sudah diminta untuk segera mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan meluas. Namun, menurut Riezky, permintaan itu diabaikan. Bahkan Riezky juga mengungkit kunjungan kerja (kunker) pejabat Kementan ke Brasil dalam rangka mencari vaksin untuk hewan yang terjangkit PMK.

"Mohon maaf pimpinan, Kementerian Pertanian, Dirjen PKH, ya, saya yakin Anda mendengar apa yang saya sampaikan. Di mana hadirnya negara hari ini terhadap yang mendapatkan wabah PMK ini," kata Riezky seperti dalam video di kanal YouTube resmi Komisi IV DPR.

ADVERTISEMENT

"Anda bayangkan di posisi Anda dong. Anda punya satu-satunya ternak, udah ditabung, udah diapa. Ingat, lo, kalau dalam situasi itu balikin sama diri Anda sendiri, Anda enak-enak saja ke Brasil. Itu sudah saya warning loh ya dari minggu lalu. Bener nggak Pak Dirjen," imbuhnya menegaskan.

Tak hanya itu, Riezky juga menyinggung soal program food estate Kementan. Anggota DPR dari Fraksi PDIP itu menyebut ada dugaan penyelewengan anggaran negara dalam program food estate di Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan.

"Mohon maaf, saya buka, usulan PSP Rp 800 miliar tahun lalu terkait food estate, masak perlu saya buka di sini, temuan BPK. Ingat ya, rapat ini live. Ini indikasi bahwa ada penyelewengan anggaran di dalam Kementan," kata Riezky.

Barulah kemudian Riezky menyebut pejabat Kementan 'masak mesti diinjak' agar menjalankan rekomendasi anggota Komisi IV DPR.

"Saya itu udah capek, makanya saya datang terlambat, jujur aja. Kalau bahasa orang Sumatera itu bebal. Kita di sini mau memperbaiki, Pak, sama-sama, kita mitra, diomongin baik nggak bisa, dielus nggak bisa, ditampar nggak bisa, masak mesti diinjek," kata Riezky.

Simak penjelasan Riezky tentang tindakannya memarahi pejabat Kementan di halaman berikutnya.

Penjelasan Riezky

Riezky Aprilia menjelaskan penyebab yang mendasari pernyataannya dalam rapat pada 8 Juni 2022 itu. Riezky menyebut Kementan tidak pernah memberikan data terkait area tanam dalam program food estate. Dia pun pesimistis Kementan bisa mencegah wabah PKM meluas.

"Tentang pernyataan saya mengenai mitra, karena hal yang paling mendasar dan sepertinya yang paling mahal di Indonesia ini adalah data. Dari tahun pertama rapat dan tugas DPR yang salah satu fungsinya mengawasi, selalu diminta data yang hingga saat ini tidak pernah diberikan," kata Riezky saat dimintai konfirmasi, Senin (4/7/2022).

"Areal tanam saja tidak ada, apalagi data hewan ternak untuk diobati. Jadi, sekian banyak hal ini yang membuat saya hampir setiap rapat ngomel atau bahkan marah. Saya berbicara berdasarkan fakta dan data yang ditemukan di lapangan," sambung dia.

Riezky mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menjadikan Indonesia berdaulat pangan. Karena itulah, menurut Riezky, perlu diketahui sejauh mana pemahaman Mentan soal berdaulat pangan.

"Program pemerintah adalah kedaulatan pangan sepertinya harus ditanya dulu pemahaman para pembantu Presiden ini. Apa yang dimaksud dengan 'Berdaulat pangan'?" kata anggota DPR dapil Sumatera Selatan I itu.

Selain itu, Riezky memberikan poin-poin tentang program Kementan yang dipersoalkan dalam rapat pada 8 Juni itu. Berikut ini poin-poinnya:

1. Rapat tersebut tujuannya membahas RKA/RKP 2023, di mana seharusnya ada Rincian Output (RO) dari tahun sebelumnya dalam pelaksanaan kegiatan supaya kita bisa memahami program sesuai kebutuhan negara dalam sektor pertanian di 2023. Dengan kata lain agar programnya sustain.

2. Kondisi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah di dalam tahap yang harus segera diambil langkah, di mana beberapa waktu lalu kami diinfokan bahwa Kementan sudah ke Brasil dalam rangka mencari vaksinasi (terkonfirmasi di rapat melalui penjelasan Dirjen PKH). Sedangkan pada awal PMK merebak kita sudah mengingatkan untuk segera mengantisipasi yang sudah terjangkit dan mencegah yang belum agar tidak meluas.

3. Rapat sebelumnya kami sudah meminta agar menyerahkan data evaluasi program Food Estate (Kawasan Sentra Produksi Pangan) yang dijalankan oleh Kementan dari 2021 dan 2022, tujuannya adalah agar menjadi parameter antara program yang dijalankan dan hasil produksi dari program tersebut apakah tercapai targetnya atau tidak. Karena, berdasarkan IHPS II 2021 terdapat temuan pengelolaan dan pertanggungjawaban dalam mewujudkan Food Estate. Salah satu contoh anggaran yang kita minta penjelasan di salah satu Direktorat Jenderal sebesar Rp 800 M itu output-nya apa.

4. Saya secara pribadi, dari awal memang mempertanyakan program ini karena penentuan locus (lokasi) tidak melalui feasibility study dan tidak sesuai dengan UU Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, terkhusus mengenai Kawasan Sentra Produksi Pangan.

5. Apabila di Kementerian Pertanian serius dan sigap dalam mengantisipasi dan mencegah PMK dengan membongkar anggaran yang masih bisa digeser, langkah konkret dan roadmap-nya jelas, maka tidak akan hampir seluruh wilayah sudah terpapar hari ini. Mungkin ini juga kenapa muncul Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2022 tentang pengendalian lalu lintas hewan dan produk hewan rentan PMK berbasis kewilayahan dengan melibatkan BNPB.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads