Warga Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim), berinisial JMPM (26) mengaku jadi korban pengeroyokan saat menegur tetangganya yang kerap karaokean di rumah. Namun pengakuan JMPM dibantah oleh tetangganya tersebut.
Kepada detikcom, Sabtu (27/8/2022), sosok tetangga yang disebut kerap menimbulkan kebisingan lantaran karaoke, yakni Ikbal, merasa tak pernah mengeroyok.
"Itu sebenarnya tidak memukul, hanya mendorong. Tidak ada pemukulan," tegas Ikbal ketika ditemui di rumahnya, Sabtu (27/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ikbal menjelaskan kakaknya mendorong JMPM karena mendengar kata-kata yang dinilai melecehkan dari mulut JMPM. Saat ditegur, Ikbal bersama kakaknya.
Kakaknya lalu mendorong tubuh JMPM. "Yang mendorong kakak saya. Cuma dorong gitu doang. Tidak ada yang mukul. Lihat di videonya," kata dia.
Dalam video yang beredar juga terlihat JMPM sampai terjatuh di tengah cekcok. Ikbal pun menegaskan JMPM terjatuh sendiri.
"Itu yang dia jatuh berdua, itu tidak dipukul. Itu jatuh sendiri. Lihat saja videonya," tantang Ikbal.
Menurutnya, cekcok keluarga dengan JMPM pun sudah diupayakan diselesaikan secara kekeluargaan. Menurutnya, JMPM tak pernah merespons upaya penyelesaian masalah itu.
"Dan dia sempat dipanggil untuk diselesaikan masalahnya bersama RT dan RW, tidak pernah datang," pungkas Ikbal.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Lihat juga Video: Sidang Vonis 6 Pengeroyok Ade Armando Digelar 1 September Mendatang
Sebelumnya, JMPM mengaku dikeroyok tetangganya yang karaoke di rumah dengan volume tinggi. Korban mengungkap pelaku tetap berkaraoke secara bising meski telah dipolisikan lantaran mengeroyoknya.
Laporan korban dilayangkan pada 2 Januari 2022. Saat itu JMPM melaporkan tindakan pengeroyokan yang dilakukan tetangganya karena tidak terima ditegur berkaraoke.
"Saya itu sebenarnya, kalau tetangga saya nggak karaokean (lagi), saya lupain kasus ini. Tapi kok ini sudah dilaporkan masih karaokean. Saya pikir mereka berubah, tapi ternyata tidak berubah," kata JMPM saat dihubungi detikcom hari ini.
JMPM mengatakan kegiatan karaoke secara bising yang dilakukan tetangganya itu mulai dilakukan pada September 2022. Ia kemudian menegur pelaku pada 1 Januari 2022 namun malah dikeroyok oleh keluarga pelaku.
Sehari berselang, korban membuat laporan ke Polsek Duren Sawit. Namun, hingga Jumat (26/8) pagi, korban menyebut tetangganya itu masih berkaraoke dengan volume tinggi.
"Saya buat thread 25 Agustus, tanggal 26 (Agustus) pagi masih nyanyi mereka jam 10 pagi nyalain musik kenceng. Malamnya mereka berhenti karena tahu sudah viral," tutur JMPM.
Selain itu, JMPM mengaku sempat diajak mediasi oleh ketua RT setempat setelah membuat laporan ke Polsek Duren Sawit. Namun mediasi itu ditolak pihak korban.
JMPM beralasan pelaku telah melakukan tindakan pengeroyokan, sehingga harus bertanggung jawab secara hukum.
"Pas saya pulang tanggal 2 (Januari) habis melapor itu mereka diam. Besoknya ketua RT/RW datang untuk mediasi. Saya bilang saya nggak bersedia karena main-main fisik. Kita datang baik, tapi kayak gitu sampai ayah saya jatuh lagi. Dan terbukti mereka nggak berubah juga, sampai kemarin masih melakukan hal yang sama," jelas JMPM.