Korban Pengeroyokan di Jaktim Ungkap Tetangga Karaoke Bising Sejak 2020

Korban Pengeroyokan di Jaktim Ungkap Tetangga Karaoke Bising Sejak 2020

Yogi Ernes - detikNews
Sabtu, 27 Agu 2022 10:52 WIB
Ilustrasi pengeroyokan sejoli usai nobar
Foto: dok. detikcom
Jakarta -

Pria berinisial JMPM (26) melaporkan dugaan pengeroyokan yang dilakukan tetangganya gegara menegur keluarga pelaku yang berkaraoke secara bising di Duren Sawit, Jakarta Timur. Korban menjelaskan awal mula terduga pelaku berkaraoke yang dinilai mengganggu tetangga sekitarnya.

"Jadi kejadian ini mereka mulai karaoke dari Agustus 2020 karena saat itu anak pertama mereka menikah. Karena itu acara pernikahan, kami maklumlah. Nah, ternyata, setelah acara nikah selesai, udah selesai, tapi ternyata bulan September mulai mereka karaoke," kata JM saat dihubungi detikcom, Sabtu (27/8/2022).

JM bertetangga dengan keluarga pelaku sejak 1994. Namun kegiatan karaoke yang dilakukan keluarga pelaku secara rutin terjadi pada September 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JM mengatakan awalnya pihaknya mendiamkan tindakan tetangganya itu. Namun keluarga pelaku berkaraoke hampir tiap hari hingga suaranya terdengar ke dalam rumah korban.

"Keraslah, mengganggu. Kalau saya meeting online, saya nggak aktifkan mikrofon karena suara mereka nanti masuk," terang korban.

ADVERTISEMENT

Tindakan pelaku yang berkaraoke hampir tiap hari ini membuat korban jengah. Puncaknya terjadi pada 31 Januari 2021, di mana keluarga pelaku kembali berkaraoke dengan speaker yang besar hingga menciptakan suara bising.

"Saya nggak tahan di malam tahun baru itu kencang sekali mereka nyanyinya. Tapi karena itu malam tahun baru, saya coba ngerti. Cuma besoknya mereka nyanyi lagi, besoknya lanjut lagi, kenceng lagi. Saya lapor ke Pak RT, kita datangi," terang JM.

Keluarga korban dan ketua RT kemudian mendatangi rumah pelaku. Adu mulut sempat terjadi. Namun, tidak berselang lama, korban dipukul oleh salah satu pelaku.

"Pertama kali bapaknya yang mukul. Ketika papa saya buka pagar, saya merasa kepala saya ditonjok saat itu dan kemudian anak-anaknya tiga-tiganya mulai melakukan (pemukulan)," ucap JM.

Korban lalu melaporkan perkara tersebut ke Polsek Duren Sawit pada 2 Januari 2022. Tujuh bulan berlalu hingga kini polisi belum menetapkan tersangka.

"Harapan saya, hanya ingin saya tinggal dengan tenang dan karena mereka sudah main fisik, saya mau mereka mempertanggungjawabkan perbuatan mereka secara hukum," tutur JM.

Simak penjelasan polisi soal progres penyidikan di halaman berikutnya:

Simak juga Video: Sidang Vonis 6 Pengeroyok Ade Armando Digelar 1 September Mendatang

[Gambas:Video 20detik]



Polisi Jelaskan Progres Penyidikan

Pria berinisial JM (26) melaporkan dugaan pengeroyokan yang dilakukan tetangganya di Duren Sawit, Jakarta Timur. Pelaporan korban sudah berjalan tujuh bulan lebih sejak dilaporkan pada 1 Januari 2022.

Penyelidikan kasus dikeluhkan lama karena hingga kini polisi belum juga menetapkan tersangka. Kapolsek Duren Sawit Kompol Martson Marbun menjelaskan progres penyelidikan polisi yang dikeluhkan lambat ini.

"Proses berjalan karena saksi-saksi banyak kita periksa. Sekarang kita naik ke penyidikan," kata Marbun saat dihubungi, Jumat (26/8).

Marbun mengatakan ada delapan orang saksi yang telah diperiksa. Korban selaku pelapor pun telah dimintai keterangan.

Menurut Marbun, pihaknya selalu memberikan informasi kepada korban perihal perkembangan penyelidikan yang dilakukan penyidik.

"Sudah kita kirim empat kali SP2HP (surat pemberitahuan hasil penyelidikan) kepada korbannya progres kita melakukan penyidikan," terang Marbun.

Kasus pengeroyokan itu bermula saat korban menegur terduga pelaku perihal kegiatan karaoke dengan volume tinggi. Pelaku dan korban diketahui merupakan tetangga.

Marbun mengatakan empat orang terduga pelaku kini telah diambil keterangan oleh penyidik.

"Sudah diklarifikasi empat orang," kata Marbun.

Aksi pengeroyokan itu terjadi pada 1 Januari 2022 di Duren Sawit, Jakarta Timur. Saat itu korban mendatangi rumah pelaku untuk menegur acara karaoke yang dilakukan pelaku dengan volume keras.

Marbun mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menetapkan adanya tersangka dari kasus tersebut. Dia menyebut masih akan melakukan saksi-saksi sebelum penetapan tersangka.

"Saksi-saksinya kan kita klarifikasi dulu untuk menentukan siapa indikasi pelakunya. Kalau sudah ditemukan baru naik sidik. Indikasi pelaku empat orang," terang Marbun.

Halaman 2 dari 2
(ygs/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads