DPRD Bakal Panggil Disdik Tanya Dugaan Pungli Pejabat DKI ke Guru Honorer

DPRD Bakal Panggil Disdik Tanya Dugaan Pungli Pejabat DKI ke Guru Honorer

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 23 Agu 2022 21:06 WIB
Siapa Influencer Ngaku-ngaku Vaksin Ketiga di DPRD DKI?
Gedung DPRD DKI Jakarta (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Komisi E DPRD DKI Jakarta berencana memanggil Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mengklarifikasi dugaan oknum pejabatnya yang melakukan pungutan liar (pungli) terhadap guru honorer. Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah meyakini praktik pungli ini tak hanya terjadi di instansi pendidikan semata.

"Pasti (dipanggil), pasti saya pribadi akan kontak Kepala Dinas (Kadis), nah nanti kita usulkan Komisi E panggil Dinas Pendidikan. Karena mungkin ini bukan cuma satu, tetapi ada banyak tapi nggak berani bicara," kata Ima kepada wartawan, Selasa (23/8/2022).

Ima memandang kejadian ini tak bisa dibiarkan begitu saja karena berpotensi merusak iklim pendidikan di Jakarta. Dia bahkan mendorong agar Disdik melakukan pembenahan dengan cara memproses kasus ini ke penegak hukum jika terbukti ada unsur pidana di dalamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya ini yang menyuap dan disuap kan sama-sama salah kalau menurut saya. Jadi yang kayak gini di dunia pendidikan sudah harus nggak ada, karena kalau lama-lama yang kayak gini terus didiamkan, makin rusak pendidikan kita," tegasnya.

"Dinas Pendidikan kalau mau bersih bersih dipidanakan sekalian," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Politikus PDIP itu menyebut modus yang dilakukan oknum pejabat Disdik DKI merupakan pola lama. Menurutnya, oknum pejabat Disdik DKI itu sudah menyalahi sumpahnya sebagai PNS jika terbukti menarik setoran kepada guru.

"Karena ini sebenarnya sudah dari pola lama siapa yang mau naik harus bayar dulu atau setor. Nah, ini oknumnya yang harus dipecat gitu. Udah nggak ada, dia sebagai birokrat, sebagai PNS, sudah menyalahi sumpahnya," ujarnya.

Karena itu, dalam undangan klarifikasi kasus ini, DPRD meminta agar agenda ini tak hanya dihadiri pimpinan Dinas Pendidikan DKI semata, tapi juga oknum pejabat yang diduga melakukan pungli.

"Harus hadir, harus hadir ya karena kita mau dengar juga klarifikasi dari dia, kayak seperti, karena kan sudah langsung ada namanya nih," tandasnya.

Simak juga 'Viral Pungli Modus Buka Tutup Portal Jalan di Bogor':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya diberitakan, beredar informasi oknum pejabat Dinas Pendidikan DKI Jakarta menandatangani SK Pengangkatan Guru Kontrak Kerja Individu (KKI) yang diduga asli tapi palsu (aspal). Oknum pejabat Disdik itu juga diduga meminta pungutan liar (pungli) kepada guru honorer yang ingin diangkat menjadi guru KKI.

Informasi itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Edu Watch Indonesia (EWI) Annas Fitrah Akbar. Dia menyebut modus yang dilakukan oknum ASN Disdik DKI itu memberikan SK pengangkatan namun tanpa diberikan NIK KI.

"Berdasarkan laporan aduan masyarakat yang beredar di lingkungan Balai Kota, bahwa SK Guru KKI yang diduga aspal ini sudah ada sejak 2021. Berupa SK pengangkatan guru KKI namun tidak mendapatkan NIK KI sehingga tidak mendapatkan hak, gaji sebagaimana mestinya guru KKI," kata Annas dalam keterangan tertulis, Selasa (23/8/2022).

Annas menyebut oknum yang melakukan pungutan liar itu menjabat Kepala Seksi PTK Suku Dinas Pendidikan Kota Jakarta Timur I dengan berinisial RW. Masih berdasarkan keterangan tertulis Annas, disebutkan juga oknum Disdik DKI itu menarik pungli berkisar Rp 5-35 juta per guru honorer.

Total ada 70 orang guru honorer yang menjadi korban.

"Jelas ya modusnya diberikan SK ternyata diduga aspal, karena tanpa dibarengi dengan pemberian NIK KI. Ini jelas sudah dapat dikenakan Pasal 368 tentang Pungli dan Pasal 263 jo 264 KUHP tentang Surat Palsu," kata Annas.

"Gubernur Anies dan aparat hukum harus turun langsung investigasi persoalan tersebut, ini sudah kasus pidana dan mencoreng kredibilitas Pemprov DKI jika terbukti benar. Karena dugaan oknum PNS Disdik ini menarik mahar berkisar Rp 5 juta-35 juta per orang dan mencapai 70 orang yang jadi korban," sambungnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads