Polisi Dalami Dugaan Kelalaian Pesantren di Kasus Kematian Santri Tangerang

Polisi Dalami Dugaan Kelalaian Pesantren di Kasus Kematian Santri Tangerang

Khairul Ma'arif - detikNews
Rabu, 17 Agu 2022 13:24 WIB
Kapolresta Tangerang Kombes Raden Romdhon Natakusumah
Foto: Kapolresta Tangerang Kombes Raden Romdhon Natakusumah (Khairul/detikcom)
Jakarta -

Polisi sudah memeriksa pihak pengelola pesantren terkait tewasnya santri usai berkelahi dengan temannya sendiri di salah satu pesantren di Kabupaten Tangerang. Pihak pesantren yang diperiksa berjumlah dua orang.

"Kita lakukan pemeriksaan kemarin terhadap pihak ponpes. Dari saksi siswanya ada lima orang tapi dari pengurus ponpes ada dua orang yang kita periksa sebagai saksi," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Raden Romdhon Natakusumah kepada wartawan, Rabu (17/8/2022).

Ia menyebut pemeriksaan terhadap pengelola pesantren dilakukan untuk menyelidiki ada atau tidak kelalaian pihak pesantren atas kejadian tersebut. Menurutnya, hingga saat pihaknya masih mendalami kaitan adanya unsur kelalaian tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kita lakukan penyelidikan terkait hal itu. Apakah ada unsur kelalaian dari pengurus ponpes masih didalami sementara penyidikan untuk pelaku," ucap Romdhon.

Romdhon menjelaskan secara umum sudah melakukan penyidikan dan penahanan terhadap pelaku. Selain itu, pihaknya segera memproses berkas ke tahap berikutnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, penanganan terhadap pelaku juga menyertakan pihak lainnya. Hal ini dikarenakan pelaku inisial RE (15) masih di bawah umur.

"Karena kita menjaga psikologis karena masih di bawah umur. Dan kita juga telah melakukan pendampingan dengan dibantu pihak Bapas dan dinas DP3A," katanya.

Lihat juga video 'Pengasuh Ponpes Banyuwangi Cabuli 6 Santri Ternyata Eks Anggota DPRD':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya diketahui, BD (15) diduga tewas usai berkelahi sesama temannya. Saat dicek pihak kepolisian, BD sudah meninggal dunia di kamar jenazah RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang.

"Berdasarkan keterangan guru/pengasuh yang mengantar korban meninggal diduga karena berkelahi sesama santri," kata Kapolsek Cisoka AKP Nurohman saat dihubungi, Senin (8/8).

Nurohman menjelaskan keduanya berkelahi saling memegang leher sampai BD jatuh. Menurutnya, ketika jatuh itu masih bergumul dan terduga pelaku sempat memukul satu kali di bagian mata sebelah kiri korban.

Ia mengungkapkan perkelahian keduanya sempat dipisahkan kedua temannya yang melihat. Namun, setelah dipisahkan, terduga pelaku ke luar kamar, dan korban masih mengejek terduga pelaku.

"Pelaku balik lagi menghampiri si korban, korban ketika itu sedang pakai celana tertunduk gitu ditendang bagian muka sebelah kiri. Jatuh tertunduk, ketika tertunduk, korban ditendang lagi bagian belakang," tutur Nurohman.

Halaman 2 dari 2
(zap/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads