Ponpes Tangerang Jelaskan Duduk Perkara Perkelahian yang Tewaskan Santri

Ponpes Tangerang Jelaskan Duduk Perkara Perkelahian yang Tewaskan Santri

Khairul Ma'arif - detikNews
Selasa, 09 Agu 2022 20:53 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
Ilustrasi (Fuad Hashim/detikcom)
Tengerang -

Pihak pondok pesantren tempat BD (15), yang tewas setelah berkelahi dengan temannya RE (15), baru tahu kejadian tersebut setelah diberi tahu santri lainnya. Hal ini dikarenakan saat kejadian merupakan saat jam tanggung persiapan mengajar.

"Karena itu kejadian di jam tanggung, jadi kita juga baru siap-siap untuk mengajar. Semua guru itu persiapan untuk mengajar di jam tersebut. Maka kami juga tidak mengetahui juga. Jadi ada temannya yang lapor ke kita. Ada anak yang tidak sadarkan diri pascaperselisihan itu," ujar perwakilan guru pesantren Ahmad Idrus kepada wartawan, Selasa (9/8/2022).

Idrus menyebut kejadian semacam ini baru pertama kali terjadi seumur pesantren ini berdiri. Ia mengatakan perkelahian keduanya ini terjadi secara spontan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya info yang saya dapatkan itu perselisihan sebelumnya itu murni terjadi pas saat itu. Spontanitas, tidak ada pemicunya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, atas kejadian ini, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk memperketat pengawasan di asrama, di kelas atau di semua sisi pesantren. Idrus menuturkan peristiwa ini murni perselisihan atau salah paham dua anak yang satu angkatan kelas I SMA tersebut.

"Jadi anak berselisih begitu, mereka salah paham antara si korban dan si pelaku ini. Tidak berharap juga tadinya, tapi memang harus seperti ini jalannya, maka saya juga berharap dan doa dari teman-teman semuanya. Ini jadi pelajaran bagi semuanya, terutama bagi pondok pesantren," terangnya.

Meski begitu, kegiatan-kegiatan pascakejadian sampai hari ini di pesantren masih terus berjalan. Kegiatan belajar mengajar (KBM) kegiatan keseharian anak-anak masih berjalan seperti biasa.

"Alhamdulillah masih berjalan, jadi juga mohon doa, mudah-mudahan ini cepat selesai juga masalahnya dan juga mudah-mudahan tidak terulang dan terjadi," ungkapnya.

Baca di halaman selanjutnya: santri ikut memukul korban.

Simak juga 'Pengasuh Ponpes Banyuwangi Cabuli 6 Santri Ternyata Eks Anggota DPRD':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya diketahui, BD (15) diduga tewas setelah berkelahi dengan sesama temannya inisial RE (15). Saat dicek pihak kepolisian, BD sudah meninggal dunia di kamar jenazah RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang.

"Berdasarkan keterangan guru/pengasuh yang mengantar, korban meninggal diduga karena berkelahi sesama santri," kata Nurohman saat dihubungi, Senin (8/8).

Nurohman menjelaskan keduanya berkelahi saling memegang leher sampai BD jatuh. Menurutnya, ketika jatuh itu, mereka masih bergumul dan terduga pelaku sempat memukul satu kali di bagian mata sebelah kiri korban.

Ia mengungkapkan perkelahian keduanya sempat dipisahkan oleh teman-teman mereka yang melihat. Namun, setelah dipisahkan, terduga pelaku ke luar kamar, dan korban masih mengejek terduga pelaku.

"Pelaku balik lagi menghampiri si korban. Korban ketika itu sedang pakai celana tertunduk gitu, ditendang bagian muka sebelah kiri. Jatuh tertunduk, ketika tertunduk, korban ditendang lagi bagian belakang," tutur Nurohman.

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads