Pihak keluarga BD (15), santri yang tewas usai berkelahi dengan temannya, sudah menerima permintaan maaf dari keluarga pelaku inisial RE (15). Keluarga korban memaafkan kejadian yang dialami BD.
"Memaafkan udah pasti kita maafkanlah, pasti kita maafkan, ya. Selanjutnya, yuk sama-sama kita hormati proses hukum," ujar kakek BD, Dudung, saat ditemui di rumahnya, Selasa (9/8/2022).
Dudung mengatakan pihak keluarga pelaku juga berencana datang untuk bertakziah. Namun pihak keluarga belum bersedia karena masih shocked.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi juga pihak dari pondok pesantren menyampaikan bagaimana kalau dari keluarga terduga tersangka ini datang ke sini untuk bertakziah dan meminta maaf kepada keluarga almarhum. Saya bilang untuk saat ini nanti sebentar ya, sabar, orang tuanya juga masih shocked. Nanti saya kasih informasi kalau mau saya bilang nanti pasti open-lah kita," tambahnya.
Sementara itu, untuk kemungkinan kasus ini berjalan damai, Dudung mengaku minta untuk menghormati hukum. Menurutnya, opsi damai untuk saat ini belum dapat disampaikan karena perlu berbicara dengan pihak keluarga terlebih dahulu.
"Kalau mereka berdamai, kata saya tunggu, tunggu dulu. Kami keluarga besar, kami akan bicara dengan keluarga dan lain sebagainya. Banyak pertimbangan tujuan satu-satunya kalau buat si pelaku tentunya akan terjadi efek jera untuk pihak pondok pesantren tentunya agar mengevaluasi sistem yang ada di sana," ucapnya.
Lebih lanjut Dudung mengatakan pihaknya menghormati proses hukum yang berlaku.
"Harusnya hukum spesialis pada anak-anaklah. Kalau saat ini kami betul-betul menghormati proses hukum yang ada," ungkapnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga 'Ferdy Sambo Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J':
Dudung mengungkapkan cucunya tersebut jadi santri di pondok pesantren tersebut sudah sejak jenjang SMP. Selama hampir empat tahun lebih jadi santri di pesantren tersebut, BD tidak pernah bercerita apa pun.
"BD dengan si pelaku nggak pernah ada cerita secara personal, tidak ada cerita apa-apa. Tidak pernah cerita. Bagaimana kehidupan-kehidupan di sana. Apalagi cerita waswas, itu tidak pernah kita dengar dari cucu. Tidak punya masalah sama teman, guru," tuturnya.
Sebelumnya diketahui, BD (15) diduga tewas usai berkelahi sesama temannya. Saat dicek pihak kepolisian, BD sudah meninggal dunia di kamar jenazah RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang.
"Berdasarkan keterangan guru/pengasuh yang mengantar korban meninggal diduga karena berkelahi sesama santri," kata Nurohman saat dihubungi, Senin (8/8).