Duduk Perkara Ambruknya Atap Halte TransJ Depan Balai Kota

Duduk Perkara Ambruknya Atap Halte TransJ Depan Balai Kota

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 03 Agu 2022 23:16 WIB
Atap Halte Depan Balai Kota DKI Ambruk (Nahda/detikcom)
Foto: Atap Halte Depan Balai Kota DKI Ambruk (Nahda/detikcom)
Jakarta -

Halte TransJakarta yang berada di depan Balai Kota ambruk. Atap tersebut ambruk diduga karena masih dalam proses perbaikan.

Pristiwa ambruknya atap Halte TransJakarta terjadi pada Sabtu (30/7) lalu. Polisi juga telah mengecek ke TKP.

"Ya karena lagi direnovasi. Sementara lagi direnovasi ada yang dipasang, mungkin ada yang belum kurang kuat dan sebagainya. Tapi nggak ada korban," ujar Kapolsek Gambir, Kompol Rango Siregar, saat dihubungi detikcom, Rabu (3/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rango memastikan tidak ada korban jiwa dari insiden tersebut. Sebab saat ambruk masih dalam proses pengerjaan.

"Nggak ada korban ya. Itu kan masih dalam proses renovasi," kata Rango.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan bangunan yang rusak hanya pada bagian atap. Namun, bangunan halte tetap berdiri kokoh.

"Bukan roboh semuanya. Hanya plafon yang jatuh. Bukan roboh rata sama tanah. Lagi pemasangan plafon mungkin ada yang belum kuat jadi plafonya jatuh, bukan roboh ya," terang Rango.

Lebih lanjut Rango mengatakan pihaknya tidak menemukan adanya unsur kelalaian dari peristiwa tersebut. Pihaknya pun tidak melakukan penyelidikan lebih lanjut perihal ambruknya atap halte TransJakarta di lokasi.

"Nggak ada (kelalaian). Kita hanya memastikan tidak ada korban jiwa, kita hanya cek penyebabnya gimana," ucap Rango.

TransJakarta Buka Suara

Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Mohamad Indrayana menjelaskan kronologi kejadian atap halte TransJakarta yang ambruk. Dia mengatakan ada kelalaian dari petugas yang sedang membangun Halte Balai Kota tersebut.

"Ada pekerja yang lalai dan tidak sengaja menginjak rangka plafon yang penggantungnya belum cukup kuat," kata Indrayana saat rapat dengan dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Senin (1/8).

Meski demikian, Indrayana menuturkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Dia memastikan pengerjaan ulang akibat ambruknya atap halte akan dilakukan.

"Sudah sesuai SOP semua yang ada di sekitar situ langsung menyingkir dari tempat kejadian. Lalu nanti ada pengerjaan ulang," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT TransJakarta Anang Rizkani Noor menjelaskan halte tersebut belum dialihkan kepada PT TransJakarta. Halte itu, jelas Anang, masih menjadi tanggung jawab kontraktor, yakni PT Wijaya Karya.

"Jadi posisinya halte tersebut belum dialihkan atau diserahkan kepada kami. Jadi itu masih menjadi kewajiban kontraktor. Jadi bisa tanya kontraktor," ujar Anang kepada wartawan.

"Bukan kecelakaan. Kerja kan setiap pekerjaan yang ada kan pasti ada risikonya, tadi sudah dijelaskan dan itu merupakan kewenangannya kontraktor karena belum diserahkan pada TransJakarta," tambahnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ada Kesalahan Metode Kerja

PT Wijaya Karya Tbk buka suara terkait ambruknya atap halte TransJakarta di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, saat direvitalisasi. PT Wijaya Karya menjelaskan penyebabnya.

"Sehubungan dengan kejadian pada proyek pembangunan gedung revitalisasi halte busway, manajemen PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pelaksana menyampaikan memang benar telah terjadi kerusakan pada struktur plafon (bukan atap) bangunan tersebut," kata Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Mahendra Vijaya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).

Mahendra mengatakan penyebab kerusakan adalah kesalahan metode kerja yang dilakukan petugas.

"Sesuai dengan hasil investigasi, kerusakan tersebut terjadi disebabkan oleh kesalahan metode kerja yang dilakukan oleh pekerja (human error) dalam melaksanakan pekerjaan di atas struktur plafon yang menyebabkan getaran, goyangan, dan beban di rangka plafon," jelas Mahendra.

Meski demikian, Mahendra menyebut tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Kerusakan terjadi pada saat petugas tidak sedang dalam posisi bekerja.

"Meskipun demikian, kerusakan tersebut terjadi pada saat pekerjaan sedang tidak berlangsung dan tidak terdapat korban akibat kejadian tersebut," ujar Mahendra.

Lebih lanjut Mahendra memastikan kerusakan struktur plafon halte sedang tahap perbaikan. Pihaknya juga telah memastikan para petugas untuk menggunakan metode kerja yang tepat agar kejadian seperti itu tidak terulang.

"Saat ini kerusakan tersebut sedang diperbaiki dan pihak kontraktor telah menambah perkuatan atas struktur tersebut. Seluruh pekerja juga telah di-briefing untuk memastikan penggunaan metode kerja yang tepat serta penggunaan APD yang sesuai persyaratan," kata Mahendra.

"Di mana hal tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama di kemudian hari sekaligus berupaya untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang telah ditentukan," tambahnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads