Polisi telah memeriksa perwakilan JNE terkait penimbunan beras bansos berkarung-karung di Depok, Jawa Barat. JNE mengaku telah bekerja sama dengan PT DNR untuk menyalurkan paket beras bansos bagi masyarakat Depok.
"JNE bekerjasama dengan vendor PT DNR selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat yang berhak menerima untuk wilayah Depok pada tahun 2020," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (1/8/2022).
Dalam kerja sama itu pihak JNE mengaku memiliki wewenang dalam mendistribusikan paket beras bansos seberat ratusan ribu ton. Paket beras itu lalu diambil oleh pihak JNE di gudang Bulog di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur.
JNE Sebut Beras Rusak Terkena Air Hujan
Namun, dalam proses pengambilan hingga pengiriman paket beras bansos itu rusak. JNE mengklaim kerusakan akibat paket beras bansos itu terkena hujan.
"Pada saat pengambilan di suatu waktu ini masih kita dalami kapan, keterangan yang kita periksa hari ini menyampaikan pada saat pengambilan beras di Pulogadung ini mengalami gangguan di perjalanan akibat cuaca hujan deras, sehingga beras dikatakan dalam kondisi rusak," jelas Zulpan.
JNE Ganti Beras Rusak dengan Paket Lain
JNE mengaku telah mengganti beras yang rusak itu kepada pemerintah. JNE mengaku mengganti beras tersebut dengan paket yang setara.
"Kemudian dikarenakan beras basah maka itu menurut JNE adalah tanggung jawab JNE dan beras tersebut sudah diganti pihak JNE dengan paket lainnya yang setara," tambahnya.
Zulpan mengatakan dari pemeriksaan hari ini pihak JNE mengaku telah melakukan ganti rugi atas beras bansos yang rusak tersebut. Atas dasar itu beras bansos yang rusak telah dianggap sebagai milik JNE.
Baca lebih lengkap keterangan JNE di halaman selanjutnya.
Simak Video: Sederet Fakta soal Penemuan Beras Bansos Terkubur di Depok
(ygs/mei)