Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah mengkaji kelayakan pemasangan rambu di lokasi kecelakaan maut yang melibatkan truk tangki Pertamina dengan sejumlah motor dan mobil di Jalan Transyogi, Bekasi, Jawa Barat. KNKT mengungkap hasil investigasi ini akan diumumkan satu atau dua bulan lagi.
"Kita usahakan secepatnya mungkin satu bulan, dua bulan," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat dihubungi, Sabtu (30/7/2022).
Lokasi lampu merah ada di ujung turunan Jl Transyogi, tepatnya di pertigaan CitraGrand Cibubur CBD. Namun pasca kecelakaan, pertigaan dan lampu merah ini ditutup.
Soerjanto mengatakan proses pengkajian ini memakan waktu paling lama dua bulan. Hal itu karena pihaknya masih akan menggali keterangan dari pihak Pertamina Patra Niaga, Dinas Perhubungan Bekasi, dan Kementerian Perhubungan. Tak hanya itu, KNKT juga akan menggali keterangan dari pengemudi truk tangki Pertamina.
"Karena kita harus meminta komentar dari para stakeholder ya, seperti Patra, terus Dinas Perhubungan Bekasi, Kementerian Perhubungan terus semua pihak terkait termasuk pengemudinya segala macam kita minta komentarnya, takutnya ada yang salah yang katanya tidak benar segala macam," ujarnya.
Saat ini, kata Soerjanto, pihaknya tengah menyelesaikan laporan terkait investigasi kelayakan lampu merah di lokasi kecelakaan tersebut. Soerjanto menyebut lampu merah itu sejatinya berkontribusi untuk menambah fatalitas bukan penyebab.
"Teman-teman lagi menyelesaikan laporannya, nanti mungkin berapa lagi lah tinggal nunggu beberapa komentar dari para stakeholder nanti kita sampaikan di laporan itu. lampu merah itu berkontribusi untuk menambah fatalitas bukan penyebab, jadi menambah fatalitas," katanya.
Diketahui, pada Rabu (20/7), KNKT meninjau lokasi kecelakaan maut itu. KNKT menganalisis terkait pemasangan rambu di lokasi kecelakaan itu.
Investigator Keselamatan LLAJ KNKT, Jalaluddin Pasha, mengatakan peninjauan dilakukan pada radius kurang lebih 300 meter. Mulai dari gedung Mitra 10 sampai sebelum traffic light CBD.
"Kita menginventarisir rambu-rambu di sekitar jalan sini, kemudian kita lihat juga jalannya ada trouble street (atau tidak), nanti sebagai bahan analisa," papar Jalaluddin saat ditemui di lokasi, Rabu (20/7).
Kecelakaan Maut di Cibubur
Seperti diketahui, penempatan traffic light atau biasa disebut lampu merah di pertigaan CBD Bekasi disorot pascakecelakaan maut yang menewaskan 10 orang. Peristiwa itu terjadi pada Senin (18/7).
Kecelakaan maut di Cibubur terjadi setelah truk BBM Pertamina diduga mengalami rem blong di turunan jelang CBD Citra Gran Cibubur. Nahasnya saat itu sejumlah motor dan mobil berhenti karena lampu merah menyala.
Truk milik Pertamina pun menabrak kendaraan-kendaraan di depannya. Video kecelakaan maut itu viral di media sosial. Terlihat sepeda motor dan korban terlindas truk.
Lihat juga video 'Buntut Kecelakaan Truk Pertamina: Sopir-Kernet Tersangka, U-Turn Ditutup':