Kala 'Iron Man' Beraksi Selamatkan Firas yang Terseret Truk Pertamina

Inspirasi

Kala 'Iron Man' Beraksi Selamatkan Firas yang Terseret Truk Pertamina

Rakhmad Hidayatulloh Permana, Wildan Noviansyah - detikNews
Minggu, 24 Jul 2022 12:33 WIB
Iron Man penyelamat korban kecelakaan maut truk Pertamina Cibubur (Wildan Noviansyah)
Iron Man penyelamat korban kecelakaan maut truk Pertamina Cibubur (Wildan Noviansyah/detikcom)
Jakarta -

Ada hikmah yang bisa dipetik dari aksi heroik 'Iron Man' CBD ini. Bila kondisi memungkinkan, menolong korban kecelakaan adalah lebih utama ketimbang merekam dengan kamera ponsel.

Mari mengingat kembali aksi Iron Man di Bekasi ini. Senin (18/7/2022) sore, lampu merah menyala di ujung turunan Jl Transyogi, tepatnya di pertigaan CitraGrand Cibubur CBD, Jatisampurna, Bekasi.

Firas Firdaus (28) mendengar suara gemuruh di belakangnya. Ternyata dari arah Cibubur, melajulah truk Pertamina bernomor polisi B-9598-BEH. Truk itu melintasi turunan yang melengkung. Pukul 15.29 WIB, truk itu menabrak dua mobil dan 10 sepeda motor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firas Firdaus menjadi salah satu pengendara sepeda motor yang terseruduk truk bertangki itu. Dia terjatuh bersama sepeda motornya dan terseret truk sepanjang 100 meter! Kaki kanan Firas tertindih motor, dia juga terjepit bumper depan truk Pertamina dan tak bisa bangun.

Kejadian begitu cepat dan berbahaya. Di aspal Jl Alternatif Cibubur itu, nyawanya sungguh terancam. Firas berteriak! Sekitar satu menit, tak ada yang berani mendekati lokasi kecelakaan.

ADVERTISEMENT
Motor Firas yang terseret truk tangki PertaminaMotor Firas yang terseret truk tangki Pertamina.

Kala Iron Man beraksi

Firas bercerita, di lokasi kecelakaan maut itu, Selasa (19/7), atau sehari setelah kejadian. Dia yang sering lewat daerah sini mengetahui ada pria yang kerap menjadi badut berkostum Iron Man. Dia sendiri tidak mengenal namanya namun cukup hafal sosoknya.

Tak disangka, Iron Man itulah yang beraksi menyelamatkan dia dari lokasi kecelakaan. Meski pria itu sedang tak berkostum Iron Man, Firas tahu persis bahwa pria muda itu adalah Iron Man yang biasa mangkal di pertigaan CBD ini.

"Jadi sebetulnya agak lama, satu menit nggak ada yang berani nolongin. Tiba-tiba yang suka (jadi) badut Iron Man itu, tapi dia lagi nggak pake kostumnya. Dia teriak 'tolong bapak-bapak, ini masih bisa kok, kakinya nggak berdarah', mungkin yang lainnya takut saya udah pendarahan, ini kan saya belum lecet berdarah. Saya teriak karena saya masih bisa ini... kalau kelamaan kan saya bisa patah tulang," kata Firas kepada detikcom, Selasa (19/7).

Sosok badut Iron Man itu adalah Kurwanto (21), pria asal Cirebon. Dia sudah menjadi badut dan mengamen di Bekasi selama setengah tahun belakangan. Saat kecelakaan baru saja terjadi pada Senin (18/7) sore itu, heroismenya spontan menyala. Dia melihat ada pria yang terjepit sepeda motor.

"Langsung lari saya ke sini, lari nolongin yang selamat yang kaki kejepit pakai motor (Firas Firdaus). Soalnya nggak ada yang nolongin," kata Kurwanto di lokasi, Rabu (20/7).

Yang dia sesalkan, orang-orang di sekitar lokasi tidak ada yang langsung bergerak menolong orang. Dia hanya melihat orang-orang merekam dengan kamera ponsel masing-masing.

Iron Man penyelamat korban kecelakaan maut truk Pertamina Cibubur (Wildan Noviansyah)Kurwanto, Iron Man penyelamat korban kecelakaan maut truk Pertamina Cibubur (Wildan Noviansyah/detikcom)

"Pada sibuk rekamin. Ya Allah. Saya kira korban cuma satu. Pas saya lihat ke belakang, astagfirullah," ucapnya mengingat kejadian itu. Belakangan diketahui, 10 orang tewas akibat kecelakaan truk Pertamina itu.

Memang, penanganan korban kecelakaan tidak boleh sembarangan. Salah-salah penanganan, korban kecelakaan malah bisa mengalami kondisi yang lebih berbahaya. Namun, selagi bisa ditolong, alangkah baiknya ditolong saja. Spontanitas menolong orang muncul di benak Kurwanto 'Iron Man' CBD kala itu.

Selanjutnya, sosiolog menelaah 'rekam dulu, menolong belakangan'.

Lihat juga Video: Gambaran Paramedis Masa Depan: Terbang Dengan Jet Bak Iron Man

[Gambas:Video 20detik]



Soal sikap 'rekam dulu, menolong korban kecelakaan belakangan' diamati oleh sosiolog dari Universitas Nasional, Sigit Rohadi. Menurutnya, inilah konsekuensi masyarakat digital. Tiap-tiap orang ingin menjadi pihak pertama dalam memberitakan suatu peristiwa. Dengan begitu, orang tersebut bisa meraih kebanggaan di media sosial.

"Jadi kalau ada peristiwa, mereka ingin berlomba-lomba untuk memberitakan, ingin menjadi yang pertama, yang terdepan. Karena itu sebuah prestise," kata Sigit Rohadi saat ditanya detikcom, Kamis (21/7/2022).

Inilah fenomena deindividualisasi. Manusia menjadi lepas tanggung jawab karena merasa ada orang lain yang bakal bertanggung jawab. Namun bakal berbeda bila hanya ada satu orang yang menghadapi peristiwa itu, kemungkinan orang tersebut turun tangan membantu individu lainnya jadi lebih besar.

"Beda umpamanya ketika Anda berjalan sendirian, dan tiba-tiba orang yang naik sepeda motor di depan Anda jatuh," kata Sigit.

Namun Kurwanto si Iron Man CBD tak terlalu rumit-rumit berpikir. Baginya, menolong orang yang kesulitan adalah hal yang baik.

"Namanya juga manusia, siapa sih yang lihat saudara kita sengsara terus ditontonin doang, nggak tega. Langsung saja saya angkat. Dalam hati saya, ya Allah, kenapa sih Indonesia gini banget, ada orang kecelakaan ngambilnya HP, bukannya langsung nolongin," kata Kurwanto.

Halaman 2 dari 2
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads