KNKT Selidiki Pemberian Izin Lampu Merah di TKP Kecelakaan Truk Pertamina

ADVERTISEMENT

KNKT Selidiki Pemberian Izin Lampu Merah di TKP Kecelakaan Truk Pertamina

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Sabtu, 30 Jul 2022 18:09 WIB
Korban kecelakaan maut Cibubur telah teridentifikasi. Akibat kecelakaan tersebut pada Senin (18/7/2022), sebanyak 10 orang tewas dan 5 korban lainnya luka-luka.
Foto: lokasi kecelakaan maut Cibubur (Rizky/detikcom)
Jakarta -

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah mengkaji pemasangan rambu di lokasi kecelakaan maut yang menewaskan 10 korban jiwa, melibatkan truk tangki Pertamina dengan sejumlah motor dan mobil di Jalan Transyogi, Bekasi, Jawa Barat. KNKT mengungkap rambu yang terpasang itu ada di jalan nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

"Iya itu kan jalan nasional, jalan nasional itu intinya yang bertanggung jawab adalah pemerintah pusat, tapi juga bisa pemerintah daerah untuk memasang lampu itu dengan ada seizin dengan pemerintah pusat, karena itu jalan nasional," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, saat dihubungi, Sabtu (30/7/2022).

Soerjanto menerangkan pemasangan rambu itu memang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi. Meski begitu, pihaknya akan mengkaji bagaimana mekanisme perizinan dari pemerintah pusat terkait pemasangan rambu itu.

"Yang masang Dinas Perhubungan Bekasi, itu juga termasuk di dalam kajiannya bagaimana izin dari pemerintah pusat gitu," ujarnya.

Soerjanto mengaku belum mengetahui ada atau tidaknya izin pemasangan rambu oleh pemerintah pusat di Jalan Transyogi itu. Pihaknya masih mempelajari dokumen-dokumen terkait itu.

"Dokumennya lagi kita pelajari semua, belum (belum tahu ada atau tidaknya) tapi izin itu lebih kepada administratif, lagi kita pelajari," katanya.

Diketahui, pada Rabu (20/7), KNKT meninjau lokasi kecelakaan maut itu. KNKT menganalisis terkait pemasangan rambu di lokasi kecelakaan itu.

Investigator Keselamatan LLAJ KNKT, Jalaluddin Pasha, mengatakan peninjauan dilakukan pada radius kurang lebih 300 meter. Mulai dari gedung Mitra 10 sampai sebelum traffic light CBD.

"Kita menginventarisir rambu-rambu di sekitar jalan sini, kemudian kita lihat juga jalannya ada trouble street (atau tidak), nanti sebagai bahan analisa," papar Jalaluddin saat ditemui di lokasi, Rabu (20/7).

Kecelakaan Maut di Cibubur

Seperti diketahui, penempatan traffic light atau biasa disebut lampu merah di pertigaan CBD Bekasi disorot pascakecelakaan maut yang menewaskan 10 orang. Peristiwa itu terjadi pada Senin (18/7).

Kecelakaan maut di Cibubur terjadi setelah truk BBM Pertamina diduga mengalami rem blong di turunan jelang CBD Citra Gran Cibubur. Nahasnya saat itu sejumlah motor dan mobil berhenti karena lampu merah menyala.

Truk milik Pertamina pun menabrak kendaraan-kendaraan di depannya. Video kecelakaan maut itu viral di media sosial. Terlihat sepeda motor dan korban terlindas truk.

Lihat juga video 'Buntut Kecelakaan Truk Pertamina: Sopir-Kernet Tersangka, U-Turn Ditutup':

[Gambas:Video 20detik]



(whn/dnu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT