Fakta-fakta ini diungkapkan Napoleon saat diperiksa sebagai terdakwa dalam kasus penganiayaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jaksel, Kamis (28/7/2022).
Napoleon mengaku melakukan hal tersebut karena ingin memberi pelajaran kepada Kace bagaimana rasanya dinista.
"Maksud itu untuk kurang lebih untuk menanyakan kenapa sih dia melakukan penistaan agama Islam puluhan kali di YouTube kepada media publik. Cari masalah sebegini hebatnya. Saya sebagai Polri tidak percaya kalau itu dia lakukan sendiri dengan nekatnya seperti itu. Ada rasa ingin tahu saya untuk tahu, biasanya orang-orang seperti yang melakukan begini, ada dalangnya di belakangnya," kata Napoleon.
Kace, kata Napoleon, lalu menjawab konten YouTubenya itu bukan persepsi, melainkan berasal dari Al-Qur'an dan hadis. Kace, sebut Napoleon, bahkan berkata kontennya itu untuk mengkampanyekan salam sadar.
"Kace mungkin tahu emosi dia tidak mengulangi kata-kata, tetapi dia mengatakan bahwa di akhir-akhir yang memicu emosi itu dia mengatakan bahwa apa yang dia katakan di konten YouTube itu bukan persepsi dia, tapi itu hanya membacakan apa yang ada di Qur'an dan hadis," kata Napoleon.
"Kace itu mengatakan bahwa apa yang dia lakukan di konten YouTube seperti safari untuk mengkampanyekan salam sadar," sambungnya.
Mantan Kadiv Hubinter Polri itu kemudian mempertanyakan salam sadar apa yang dimaksud Kace tersebut. Kace pun, tambah Napoleon, mengungkap ingin menyadarkan bahwa umat Islam di Indonesia telah ditipu mentah-mentah oleh orang Arab yang bernama Muhammad bin Abdullah. Perkataan itu menyulut emosi Napoleon dan tahanan lain yang tengah berada di sel tahanan Kace.
"Salam apa saya tanya, salam sadar apa? 'Bahwa saya ingin menyadarkan umat Islam di Indonesia bahwa orang Islam itu semuanya telah ditipu mentah-mentah oleh orang Arab yang bernama Muhammad bin Abdullah' ini Pak semakin memicu tahanan lain, termasuk saya," kata Napoleon.
Napoleon Mengaku Geram
Napoleon mengaku dibuat geram lantaran Kace terus mengatakan ingin menyadarkan dirinya karena telah ditipu oleh orang yang bernama Muhammad. Emosi Napoleon terus memuncak saat Kace membawa-bawa surat Al-Jinn ayat 72.
"Apalagi dia menyebutkan surat ke 72 Al-Jinn bahwa Rasulullah itu Muhammad itu, dia tidak bilang Rasulullah, dia bilang Muhammad, kayak temannya saja, Muhammad itu tinggi besar, rambutnya jarang, gondrong, matanya belo merah, itu dia berteman sama jin, dasarnya apa?" kata Napoleon.
Tak kuasa menahan emosi, Napoleon berteriak dan menyebut mulut Kace itu najis. Dia pun meminta tahanan lain mengambil kantong plastik putih yang telah disediakan di kamarnya itu untuk dibawa ke sel tahanan Kace.
"Saya teriak dulu 'mulutmu najis' sama Kace, kata-kata mulutmu najis ini saya langsung berikan kepada najis yang kebetulan tadi siang saya simpan. Tolong tahanan lain, satu ambilkan itu plastik putih di kamar saya bawa sini," kata Napoleon.
Napoleon akui tinja miliknya. Simak halaman selanjutnya
Napoleon Lumurkan Tinja ke Wajah Kace
Tak banyak bicara, Napoleon mengaku langsung mengambil isi di dalam plastik itu yang ternyata berisi kotoran manusia. Dengan tangan kanannya, Napoleon langsung melumurkan kotoran tinja itu ke wajah Kace.
"Begitu Djafar masuk itu, langsung ditaruh di bawah, 'ini Pak', 'iya' saya bilang begitu. Langsung, begitu terima, tak banyak omong, saya ambil tangan kanan dulu baru saya pindah ke tangan kiri saya berdiri, kan Kace masih duduk di situ, Maman di sebelahnya, Herly berdiri, Choky masih di sana," kata Napoleon.
Napoleon mengaku melakukan itu karena ingin memberi pelajaran kepada Kace. Napoleon ingin Kace merasakan rasanya dinista dengan kotoran.
"Saya berdiri saya ambil tangan kiri, saya ambil isinya dengan tangan kanan saya, saya datangi dari depan, dia masih duduk bersila, saya pegang kepalanya, baru saya 'tutup matamu, tutup mulutmu'," katanya.
"Karena saya bermaksud memberi pelajaran kepada orang ini, orang ini menista umat, dia harus saya beri tahu pelajaran rasanya kalau dinista tuh seperti apa, maka saya nista dengan kotoran ini Pak, mukanya ini, dipeperin biar kau tahu rasanya dinista, bukan maksud saya untuk mencelakakan fisiknya, tidak. Buktinya, saya bilang 'tutup matamu' supaya matanya tidak kelilipan tahi. Tutup mulutmu supaya tidak masuk barang itu ke dalam mulutnya, karena itu berbahaya buat kesehatannya," tuturnya.
Napoleon Akui Tinja Miliknya
Napoleon mengaku kotoran tinja yang ada di plastik putih itu miliknya. Mulanya, jaksa meminta penjelasan isi plastik putih yang dibawa dari kamar Napoleon.
"Bisa Saudara jelaskan isi bungkusan itu apa?" tanya jaksa.
"Kotoran," jawab Napoleon.
Napoleon menjawab plastik itu berisi kotoran tinja. Napoleon mengaku kotoran tinja itu miliknya.
"Kotoran siapa?" tanya jaksa.
"Saya," jawab singkat Napoleon.
Napoleon akui salah, simak halaman selanjutnya.
Mengaku Salah
Napoleon menyadari apa yang dilakukannya telah melukai perasaan Kace. Hal ini diungkaplan Napoleon saat Ketua majelis hakim Djuyamto awalnya bertanya tentang CCTV yang diputar jaksa.
Dia mengatakan CCTV itu menampilkan Napoleon menampar wajah M Kace. Dia bertanya apakah betul Napoleon melumuri M Kace dengan tinja manusia.
"Kan itu dua perbuatan toh, ditampilkan juga di video, sedangkan yang perbuatan pertama yang melumurkan tadi itu memang betul Saudara lakukan ya?" tanya hakim ketua Djuyamto.
"Iya," jawab Napoleon.
"Pertanyaannya, Saudara merasa bersalah tidak atas dua perbuatan itu?"
"Bersalah," jawab Napoleon.
Napoleon mengatakan perbuatannya melukai perasaan Kace. Dia menyebut aksinya itu tidak perlu dilakukan.
"Kalau tadi yang mulia menanyakan pertanyaan itu, tentunya sudah saya jelaskan pada keterangan saya sebelumnya bahwa biar bagaimanapun sebagai manusia apa yang saya lakukan itu, sebetulnya juga telah mengganggu, melukai perasaannya si Kace," ujarnya.
"Sebagai manusia, saya menyadari bahwa itu sebenarnya tidak perlu saya lakukan, tetapi saya lakukan juga saya sudah sebutkan segala alasannya," imbuhnya.