Penembakan Maut di Exit Tol Bintaro, Ipda Oky Divonis 2 Tahun Penjara

Penembakan Maut di Exit Tol Bintaro, Ipda Oky Divonis 2 Tahun Penjara

Yogi Ernes - detikNews
Rabu, 27 Jul 2022 16:44 WIB
Poster
Ilustrasi Penembakan (Edi Wahyono/detikcom)

Keluarga Korban Tuntut Ipda OS Dipecat

Keluarga Poltak Pasaribu, korban tewas dalam penembakan Ipda OS, hari ini menyambangi Polda Metro Jaya. Keluarga korban menuntut Ipda OS dipecat dari satuannya.

"Yang dituntut itu sesuai aturanlah. Kalau seorang polisi menembak hukumnya apa? Nggak ada ampun, pecat. Jangan dikasih kesempatan, sudah nggak benar itu. Itu tuntutan kami," kata perwakilan keluarga korban, Silitonga, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (27/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tuntutan pemecatan kepada Ipda OS itu mengacu pada putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada bulan Mei lalu. Saat itu Ipda OS divonis bersalah dan dikenai hukuman 2 tahun penjara.

"Tolong perhatikan keluarga kami. Ini sudah korban, wah luar biasa. Apa gunanya kita institusi ini kalau nggak bertanggung jawab," jelas Silitonga.

ADVERTISEMENT

Istri Poltak Pasaribu, Listi Silitonga, mengungkap kejanggalan proses persidangan kasus Ipda OS. Dia menyebut pihak korban tidak pernah dihadirkan dalam jalannya persidangan.

Selain itu, dia merasa tidak ada rasa empati yang diberikan pihak Polda Metro Jaya setelah suaminya menjadi korban penembakan dari Ipda OS yang merupakan anggota Ditlantas Polda Metro Jaya.

"Ini kan permasalahan suami saya ini kan sudah mau sembilan bulan tapi titik temunya sampai sekarang saya nggak tahu, pertanggungjawaban institusi ini nggak ada ke keluarga saya gitu loh. Nggak ada sama sekali boro-boro santunan. Kita semua juga nggak ada (diucapkan) sama sekali turut berdukacita," terang Listi.

Untuk itu Listi berharap pihak adanya transparansi dalam kasus tersebut. Dia meminta Polda Metro Jaya tidak menutup-nutupi penanganan kasus Ipda OS.

"Kalau udah penjahat, ya, penjahat, kenapa ditutupin. Sampai sekarang kita nggak tahu prosedurnya apa, kita nggak tahu kalau kita tanya siapa yang di mana, di penjara, kita juga nggak dijelaskan. Di mana ini posisinya di penjara kan kita nggak tahu si oknumnya di mana si pelaku," ucap Listi.


(ygs/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads