5 Fakta ABG Bekasi Dirantai Berujung Orang Tua Jadi Tersangka

5 Fakta ABG Bekasi Dirantai Berujung Orang Tua Jadi Tersangka

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 24 Jul 2022 07:42 WIB
Hand of prisoner grabbed the metal  fence in black and white
Ilustrasi kekerasan pada anak (Foto: Thinkstock)
Bekasi -

Kisah ABG inisial R (15) yang dirantai di Bekasi begitu memilukan. R ditelantarkan hingga dirantai orang tua dengan alasan sering menyakiti neneknya.

Kasus ini menyorot perhatian publik setelah seorang warga merekam R sedang ngesot di jalan dan meminta-minta makan kepada warga. Polisi turun tangan menyelidiki kejadian itu dan menetapkan kedua orang tua R sebagai tersangka.

"Kita telah mengamankan orang tuanya atas nama P (40) serta istri tersangka P atas nama inisial A (39)," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki dalam jumpa pers di Polres Metro Bekasi Kota, Sabtu (23/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 77b juncto 76b dan/atau pasal 80 juncto Pasal 76c UU No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU NO 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak.

"Dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Berikut fakta-fakta kasus ABG dirantai yang diungkap pihak kepolisian:


ABG Ditelantarkan-Tak Disekolahkan

Kapolres Metro Bekasi Kombes Hengki mengungkapkan orang tua menelantarkan R. Seumur hidup, R tidak pernah disekolahkan.

"Anaknya tidak sekolah sama sekali ya, tidak pernah sekolah itu satu, menelantarkan itu, tidak menyekolahkan anaknya," kata Hengki.

Menurut Hengki, R memiliki keterbatasan. Tetapi, bagaimanapun kondisi R, seharusnya orang tuanya memberikan pendidikan yang menjadi salah satu hak anak.

"Di balik keterbatasan anak tersebut, walaupun ada kekurangan, ya anak autis pun memang ditampung untuk sekolah. Ini orang tuanya tidak menyekolahkan, itu salah satu menelantarkan," ujarnya.

Baca di halaman selanjutnya: ABG dirantai kurang perhatian.

Simak Video: Tak Hanya Dirantai, ABG di Bekasi Juga Dianiaya Ortu

[Gambas:Video 20detik]





ABG Dirantai Kurang Perhatian

Polisi mengungkapkan remaja laki-laki berinisial R (15) di Bekasi yang dirantai, ditelantarkan kedua orang tuanya. Ironisnya, ibu tiri R, A (39) yang merupakan guru anak berkebutuhan khusus kurang memperhatikan kondisi R lantaran sibuk mengajar.

"Ya kalau kita sepintas saya tanya kemarin ya, alasannya (ibu) adalah karena sibuk mengajar di luar. Tidak fokus ya, kurang perhatian terhadap anak ini," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki kepada wartawan di kantornya, Jl Pramuka, Kota Bekasi, Sabtu (23/7/2022).

Sementara ayah kandung R, P (39) juga sehari-hari lebih banyak di luaran karena bekerja sebagai ojek online. Sehari-hari, R bersama neneknya yang sudah berusia 80 tahun.


Kondisi ABG Dirantai Memprihatinkan

Polisi mengungkapkan kondisi remaja R yang dirantai orang tuanya. R memprihatinkan sehingga harus dirawat di rumah sakit.

"Kita lihat kondisi korban sangat memprihatinkan,dalam kondisi kurus ketika kita bawa ke Polres kemarin, kita amankan, lahap sekali makannya. Artinya dari sisi gizi maupun yang diterima asupannya sangat memprihatinkan, di situlah kita terapkan pasal penelantaran anak serta kekerasannya," kata Hengki.

Baca di halaman selanjutnya: ortu ABG dirantai menyesal.

Ortu ABG Drantai Menyesal

Orang tua di Bekasi, Jawa Barat, yang tega merantai anaknya sendiri berinisial R (15) ditetapkan polisi sebagai tersangka. Kedua tersangka ialah ayah kandung korban berinisial P (40) dan ibu tirinya A (39).

"Jujur saya atas nama pribadi memohon maaf kepada seluruh warga yang kecewa dengan kejadian itu," kata tersangka P di Polres Metro Bekasi Kota, Sabtu (23/7/2022).

"Saya sangat menyesal telah melakukan itu kepada anak saya sendiri," sambungnya.

Alasan Ortu Rantai Anak

P mengaku hanya memukul anaknya, yaitu R, dalam beberapa waktu terakhir. Dia beralasan merasa malu karena R sering meminta makan kepada tetangga.

"Sebelumnya memang suka keluar-keluar gitu, ke tetangga minta makan gitu. (Saya) merasa malu, merasa saya tidak ngasih dia makan, padahal itu dia saya kasih makan sehari tiga kali," ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan R pernah mencoba melukai neneknya. P mengatakan dirinya tidak mau kejadian tersebut berulang.

"Sebenarnya sih saya mengikat itu alasannya sebelumnya, selain dia keluar ke tetangga, itu pernah hampir mencelakai neneknya, itu yang saya khawatirkan. Takut kejadian seperti itu terulang, saya nggak mau nanti terjadi apa-apa," tuturnya.

Halaman 2 dari 3
(mea/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads