Sebelumnya, kerusakan jalan di sudut Jakarta Timur ini sudah memakan korban jiwa. Dinas Bina Marga DKI Jakarta turun tangan memperbaiki jalan dan aspal kini sudah rata. Berikut perbandingan kondisi sebelum dan sesudah perbaikan jalan.
detikcom Do Your Magic memberitakan masalah ini sejak 4 Juli 2022. Lokasinya ada di dekat JPO halte Transjakarta Imigrasi Cipinang, Jl Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur.
Saat itu, kecelakaan baru saja terjadi di ruas jalan ini. Pengendara sepeda motor berinisial R (55) tewas terlindas truk akibat terjatuh karena menghindari jalan bergelombang di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 5 Juli, terpantau jalanan sudah diratakan oleh pihak Dinas Bina Marga. Aspal yang sebelumnya bergelombang sudah ditambal. Namun demikian, warga memprediksi tambalan temporer semacam ini bakal cepat rusak paling tidak sepekan kemudian.
![]() |
Benar saja, detikcom Do Your Magic memantau kembali pada 12 Juli 2022. Jalan yang ditambal itu kembali bergelombang. Dinas Bina Marga DKI Jakarta berjanji akan memantau dan memperbaiki secara permanen ruas jalan rawan kecelakaan ini.
14 Juli malam hari, pasukan kuning (petugas Dinas Bina Marga DKI) datang memperbaiki secara permanen ruas jalan ini. Caranya, aspal jalan dikelupas (scrapping) terlebih dahulu.
![]() |
"Diganti lapisan bawahnya baru kita hotmix dengan ketebalan 11 cm sehingga jadi kuat," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho kepada detikcom sebelumnya.
Sepekan kemudian, pengerjaan perbaikan jalan di ruas ini sudah selesai. Berikut adalah perbandingan kondisi before (sebelum) dan after (sesudah) perbaikan:
Kondisi jalan
Before: bergelombang
Pada 4 Juli tak lama selepas kecelakaan maut terjadi, detikcom mencoba melaju menggunakan sepeda motor di atas lokasi. Permukaan jalan memang terasa tidak normal. Tak hanya bergelombang, rasa-rasanya aspal di sini juga sedikit menanjak di sisinya. Kondisi ini berpotensi membuat pemotor terjatuh kehilangan kendali.
![]() |
Jalan bergelombang itu terlihat berbentuk sepetak permukaan yang agak lebar. Gelombang yang paling tidak rata dengan posisi menanjak berada di ruas paling kiri.
Kemudian, di bagian tengah jalan tampak lebih rendah dibanding aspal sekelilingnya, alias cekung. Sementara pada ruas kanan jalan juga terlihat tidak rata, namun gelombang tanjakannya tak setinggi di ruas kiri jalan tersebut.
After: rata
Usai perbaikan permanen (perbaikan kali kedua), detikcom menyambangi lokasi. Pada Senin (18/7) lalu, tak ada lagi permukaan bergelombang di lokasi bekas kecelakaan ini.
![]() |
Tampak jalanan yang diaspal ulang itu punya panjang sekitar 100 meter. Permukaan aspal sudah rata tanpa ada tonjolan yang berpotensi membuat roda sepeda motor terkejut.
"Perbaikan permanen jalan di lokasi kecelakaan sudah selesai," kata Sub-Koordinator Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Jakarta Timur, Khairul Imam saat dimintai konfirmasi, Rabu (20/7) kemarin.
Laju kendaraan
Before: hindari gangguan
Pada 4 Juli, terlihat kendaraan baik sepeda motor maupun mobil memilih menghindari halangan berupa permukaan jalan yang tak rata di ruas ini. Padahal, ini adalah jalan yang ramai dan digunakan banyak warga.
![]() |
5 Juli, penambalan temporer dilakukan. Terlihat aspal yang bergelombang sudah rata meski belum sempurna. Para pengguna jalan seperti pemotor dan pemobil terlihat melintas pada ruas jalan yang sebelumnya bergelombang tersebut. Namun, ada pula yang memilih melintas di bagian samping jalan tersebut. Sepekan kemudian, tambalan ini sudah mulai bergelombang dan akhirnya Bina Marga DKI memperbaikinya secara permanen.
After: tanpa gangguan
Pada 18 Juli kemarin, detikcom meninjau jalan ini. Jalan sudah diperbaiki secara permanen dan permukaannya sudah rata. Kendaraan bisa lewat dengan lancar, tidak ada lagi kendaraan yang menghindari tambalan aspal.
"Semoga nggak ada kecelakaan lagi," kata salah satu warga setempat bernama Guntoro, di lokasi, Senin (18/7) kemarin.
![]() |